• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengungkap Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Hadis Nabi

Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan mendapat kewajiban untuk menuntut ilmu. Sesuai dengan hadis Nabi yang berbunyi thalabul ilmi faridhatun a’la kulli muslimin, bahwa setiap muslim wajib hukumnya menuntut ilmu

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
11/11/2022
in Hikmah
0
Keutamaan Menuntut Ilmu

Keutamaan Menuntut Ilmu

520
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menuntut ilmu tak lekang oleh waktu yaitu sejak buaian hingga masuk liang lahat. Tak juga terbatas oleh ruang, siapapun adalah guru dan di manapun adalah sekolah. Hal tersebut menunjukkan begitu pentingnya ilmu bagi setiap insan manusia. Ada sebuah hadits yang menjelaskan keutamaan menuntut ilmu.

“Telah bercerita kepada kami Nahsr bin Ali dia berkata, telah bercerita kepada kami Khalid bin Yazid Al Ataki dari Abu Ja’far Ar Razi dari Ar Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” Abu Isa berkata hadis ini hasan gharib, sebagian perawi telah meriwayatkannya namun tidak merafa’kannya.

Keutamaan menuntut ilmu sama halnya dengan jihad fii sabilillah. Mengapa demikian? Orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang berupaya menghidupkan agama dan menundukkan syaithan. Selain itu, upaya yang ditempuh memerlukan curahan tenaga dan pikiran yang besar maka tidak berlebihan jika menuntut ilmu disebut sebagai jihad fii sabilillah. Selain itu, Allah juga akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Maasya Allah …

Segala hal tentang keutamaan menuntut ilmu telah banyak alquran dan hadits jelaskan. Salah satunya adalah Qs. Al-Fusshilat ayat 53 yang memiliki arti “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”.

Alam Semesta sebagai Objek Ilmu

Ayat tersebut menjelaskan bahwa alam semesta bahkan manusia itu sendiri adalah objek ilmu. Siapapun yang sadar akan perintah Allah Swt untuk mengkaji alam semesta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan pasti akan melakukannya, minimal adalah muhasabah diri. Semua itu mengarah pada kekuasaan Allah Swt yang akan bermuara pada taqarrub ilallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

Sunat Perempuan dalam Perspektif Moral Islam

Kisah Rumi, Aktivis, dan Suara Keledai

Hari Kemenangan dan 11 Bulan Kemudian

Selain alquran, isyarat ilmu juga tersibak dalam beberapa hadits nabi. Secara spesifik, sains dan ilmu pengetahuan telah nabi singgung dalam haditsnya baik secara tersirat maupun tersurat. Sebagai seorang muslim, sudah seyogyanya memahami hadits dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan umat manusia. Sesuai dengan salah satu tujuan penciptaan manusia adalah sebagai khalifatul fil ardhi yang mengandung misi untuk memakmurkan kehidupan bumi.

Tidak sedikit ilmuwan non muslim yang tergerak hatinya untuk memeluk Islam setelah menemukan hasil penelitian yang ternyata sudah dijelaskan dalam nash alquran dan hadits. Ketakjuban atas kesesuaian hasil penelitian dengan alquran dan hadis membuatnya berfikir bahwa Islam adalah agama yang telah mengatur segala sesuatu yang ada di alam semesta jauh sebelum ilmu pengetahuan itu kita temukan.

Jangan menyurutkan motivasi, umat Islam yang sudah yakin atas isi kandungan alquran dan hadits harus lebih giat melakukan penelitian dalam rangka mencari kebenaran ilmu pengetahuan yang berdasar pada dalil naqli.

Isyarat Sains dalam Hadis

Dalam hadits nabi tidak sedikit mengandung isyarat sains seperti hadis berikut. “Kami mendapat hadis dari Abu Bakar bin Abu Syaibah, Ishaq bin Ibrahim, dan Abdullah bin Umar bin Aban; semuanya dari Husain. Abu Bakar mengatakan: kami mendapat hadis dari Husain bin Ali Al-Ja’fi, dari Mujammi’ bin Yahya, dari Sa’id bin Abu Burdah, dari bapaknya, ia mengatakan: Kami shalat Maghrib bersama Rasulullah Saw. kemudian kami katakan :

`Seandainya kita duduk-duduk dan menunggu sampai kita shalat Isya’ bersama beliau lagi` (Si perawi mengatakan) Kami pun duduk-duduk (menunggu Isya’). Nabi Saw. lantas keluar menemui kami dan berkata: Kalian masih disini? Kami jawab, “Wahai Rasulullah, kami shalat Maghrib bersamamu.”

Kemudian kami katakan, “Kami tetap duduk-duduk (di masjid) agar kami bisa shalat Isya’ bersama Anda.” Beliau menukas: Bagus kalian! Atau Benar kalian! Perawi menambahkan: Nabi Saw. kemudian menengadahkan kepala ke langit dan beliau memang sering menengadahkan kepala ke langit.” “

Beliau lantas bersabda:” “Bintang-bintang adalah pengaman bagi langit; jika bintang mati, maka datanglah pada langit sesuatu yang mengancamnya. Dan aku adalah pengaman bagi sahabatku; jika aku mati, maka datanglah kepada para sahabat sesuatu yang mengancam mereka. Sahabatku adalah pengaman umatku; jika mereka mati, maka datanglah kepada para umatku sesuatu yang mengancam mereka.”

Maksud dari kematian bintang adalah redupnya cahaya bintang. Sedangkan sesuatu yang mengancam adalah adanya kabut atau asap yang menyebar di langit. Fenomena tersebut telah dibuktikan oleh penemuan ilmuwan modern. Bahwa bintang memiliki siklus hidup yang berakhir pada redupnya cahaya bintang tersebut dan akan hancur menjadi asap yang menyebar di langit.

Hadis tentang Bentuk Bumi Bulat

Selain itu, hadits lain juga mengisyaratkan tentang bentuk bumi yang bulat yaitu diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Ra bahwa Nabi pernah ditanya kemanakah tenggelam dan terbitnya benda-benda angkasa yang beraturan keberadaannya itu.

Kemudian Nabi menjawab “Ia tetap berada ditempatnya. Tidak berpindah dan bergeser. Ia tenggelam bagi satu kaum dan terbit bagi kaum yang lain. Ia terbit dan tenggelam pada suatu kaum. (dan dalam waktu bersamaan) satu kaum mengatakan ia tenggelam sementara kaum yang lain mengatakan ia terbit. (Musnad Imam Abriy Ishaq Al-Hamadaniy)”.

Hadis ini menjelaskan bahwa matahari senantiasa terbit dan terbenam di atas permukaan bumi. Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika bumi berbentuk bulat. Bumi akan terus berputar pada porosnya sekaligus berputar mengelilingi matahari. Aktivitas inilah yang kemudian mengakibatkan adanya pergantian siang dan malam serta musim di setiap wilayah yang ada di muka bumi.

Tidak hanya itu, masih banyak hadits nabi yang mengisyaratkan sains untuk senantiasa dikaji lebih mendalam oleh manusia. Semakin manusia memahami aktivitas alam semesta akan semakin dekat ia dengan Sang Penciptanya. Kesempatan taqarub ilallah ini dapat dilakukan oleh siapapun tanpa terkecuali.

Karena pada dasarnya perintah menuntut ilmu ditunjukkan untuk seluruh manusia baik laki-laki maupun perempuan. Bukan menjadi hal yang aneh jika ilmuwan adalah seorang perempuan. Karena hingga saat ini sudah banyak bermunculan ilmuwan perempuan muslim. []

Tags: Hadis NabiHikmahmenuntut ilmuSunah NabiTafsir Hadis
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID