• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Beragam Inspirasi dari Kehidupan Gus Dur

Gus Dur banyak yang mengagumi, mencintai, dan menghormati oleh manusia. Darinya, mereka memperoleh inspirasi dari gagasan-gagasannya untuk menjalani hidup dengan penuh gairah

Redaksi Redaksi
29/06/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
256
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan KH. Husein Muhammad tentang eksistensi Gus Dur, maka Gus Dur dapat dimaknai secara beragam dan kontroversial, baik ketika ia masih hidup hadir di muka bumi maupun sesudah ia berpulang dan tak kembali.

Gus Dur banyak yang mengagumi, mencintai, dan menghormati oleh manusia. Darinya, mereka memperoleh inspirasi dari gagasan-gagasannya untuk menjalani hidup dengan penuh gairah.

Dalam bahasa santri, “Mereka memperoleh berkah atau barokah Gus Dur.”

Tetapi, dalam waktu yang sama, ia juga mendapatkan tuduhan sesat, hina, mendapatkan caci-maki, dan menganggapnya sebagai kafir dan musyrik oleh orang-orang yang tak mengerti.

Di Purwakarta, saat berceramah di forum lintas iman, Gus Dur diserbu oleh segerombolan orang yang mengaku sebagai pembela Islam. Mereka ingin melukainya.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Pentingnya Menanamkan Moderasi Beragama Sejak Dini Ala Gus Dur

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

Hal-hal yang Tak Kita Hargai, Sampai Hidup Mengajarkan dengan Cara yang Menyakitkan

Alhamdulillah, Gus Dur selamat. Rumahnya pernah mendapatkan teror orang tak ia kenal. Entah sudah berapa kali.

Mengenai peristiwa ini, ia tak pernah bercerita kepada siapa pun. Gus Dur mungkin hanya bilang, “Ah, biarkan saja, tidak apa-apa. Semoga Allah memberi mereka pengetahuan dan petunjuk.”

Gus Dur tak pernah membalas cacian dengan cacian atau cara-cara lain yang melukai hati.

Suatu saat, ia mengatakan, “Al-insan adaa-u maa jahilu (Manusia memusuhi apa yang tak ia ketahui). Mereka memusuhiku karena mereka tidak mengerti.”

Sabda Nabi Muhammad Saw

Hal itu mengingatkan kita pada sabda Nabi Muhammad Saw ketika beliau kerap terlukai, tersakiti, dan dikejar-kejar oleh segerombolan anak muda sambil dilempari batu. Hingga beliau harus ke luar kampungnya sendiri, Makkah, menuju Thaif, sebuah kota dan pusat musim panas yang letaknya di luar Makkah.

Beliau masuk ke kebun orang Yahudi dan duduk di bawah pohon kurma. Melihat kekasih Allah Swt itu orang-orang perlakukan sedemikian rupa, Malaikat Jibril menawarkan bantuannya.

“Jika engkau berkenan, wahai Kekasih, aku akan menjungkirbalikkan bumi dan menimpakan dua gunung ini ke atas punggung orang-orang yang melukaimu,” ucap Malaikat Jibril.

Tetapi, apa jawab Nabi Muhammad Saw.? Beliau bersabda, “Oh, tidak. Jangan! Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang belum mengerti saja. Wahai Tuhan, berilah mereka petunjuk. Semoga kelak dari mereka lahir orangorang yang meng-Esa-kan-Mu.” []

Tags: beragamgus durHidupinspirasikehidupan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID