• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Refleksi Akhir Tahun: Jangan Membuang-Buang Waktu!

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kau tidak menggunakannya, maka ia akan menebasmu. Dan, napasmu jika kau tidak memanfaatkannya untuk kebaikan, pasti akan mengajakmu bekerja sia-sia.” - Imam Syafi'i

Khairul Anwar Khairul Anwar
28/12/2022
in Personal
0
Refleksi Akhir Tahun

Refleksi Akhir Tahun

457
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Waktu terasa begitu cepat. Dia berputar seperti Usain Bolt, pelari tercepat di dunia. Tak terasa sekarang kita sudah ada di penghujung tahun 2022 saatnya refleksi akhir tahun, dan bersiap menyambut datangnya tahun 2023. Padahal rasa-rasanya baru kemarin, kita merayakan tahun baru 2022. Tentu ada banyak faktor mengapa waktu terasa begitu cepat. Tapi saya tidak akan membahasnya di sini.

Begini. Tahun 2022 akan segera berakhir. Tapi apakah cita-cita, harapan atau keinginan yang telah kita susun di awal tahun sudah terwujud semuanya? Atau baru sebagian? Atau bahkan tidak ada yang tercapai sama sekali?

Evaluasi Diri Sendiri

Akhir tahun saya kira menjadi waktu yang pas untuk merenungi hal-hal apa yang telah kita lakukan selama, khususnya, setahun terakhir ini. Saya yakin masing-masing tentu telah melakukan banyak hal, bergerak kesana kemari, menempuh perjalanan sekian km untuk belajar, hingga melaksanakan berbagai aktivitas. Apa yang telah kita lalui selama setahun terakhir ini, coba kita evaluasi – mana yang harus diperbaiki, mana yang ditambah, dan mana yang harus dikurangi.

Melaksanakan evaluasi yang nantinya menjadi rekomendasi bagi kehidupan kita sendiri yang akan datang, saya menilainya jadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Kalau dalam Islam, istilah “evaluasi diri” ini dikenal dengan muhasabah.

Bagi tiap muslim, muhasabah penting dilakukan lantaran manusia adalah makhluk yang rentan melakukan dosa dan penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, introspeksi diri adalah jalan terbaik agar manusia selalu menyadari kelemahan dan dapat memperbaiki diri setelahnya.

Baca Juga:

Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

Menggunakan waktu sebaik-baiknya

Setiap orang pasti telah mengoreksi dirinya sendiri. Saya pun demikian. Masih banyak kekurangan dalam kehidupan saya. Saya pun menyadari, kalau dalam setahun terakhir ini, atau bahkan tahun-tahun sebelumnya, saya banyak membuang-buang waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat.

Dalam setahun terakhir ini, meski ada tujuan dan harapan yang terwujud, tapi di sisi yang lain, saya juga mengakui kalau saya tidak terlalu memanfaatkan waktu dengan baik. Misalnya, ketika terdapat waktu senggang, yang justru tidak saya pergunakan untuk menulis, membaca, atau belajar, atau kegiatan lainnya yang lebih berguna, tapi saya pakai waktu senggang itu main handphone kelamaan. Hal inilah yang coba saya kurangi di tahun yang baru, mencoba tidak terlalu ambisius dengan benda yang bisa digenggam dengan satu tangan itu.

Evaluasi berikutnya adalah tentang jam istirahat. Sebagai manusia biasa memang kita butuh istirahat yang cukup. Tapi, kalau kelamaan jam istirahatnya, selain tidak baik bagi kesehatan, juga menghambat produktivitas kita sebagai hamba di muka bumi. Dan ini yang coba saya perbaiki di tahun 2023. Tidak banyak istirahat, dan memperbanyak belajar agar mencapai hasil maksimal dalam berkehidupan.

Dan masih banyak hal lagi, yang saya kira perlu saya perbaiki, demi mencapai kehidupan yang berkualitas dan bermartabat. Tentu saya akan coba menjadi pribadi yang lebih menghargai dan menghormati waktu. Islam sendiri pun mengajarkan bahwa kita sebagai umatnya harus menghargai waktu yang ada dengan rajin melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Menghargai Waktu dalam Islam

Islam mengajarkan kepada kita bahwa menghargai waktu itu adalah lebih utama. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ashr ayat 1- 3 yang artinya, “demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran “.

Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Nabi SAW bersabda: Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR Bukhari). Hadis tersebut memberitakan bahwa salah satu kenikmatan yang sering menipu manusia ialah waktu luang.

Sementara itu, ulama terkemuka bernama Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Waktu itu bagaikan pedang,  jika kau tidak menggunakannya, maka ia akan menebasmu. Dan, napasmu jika kau tidak memanfaatkannya untuk kebaikan, pasti akan mengajakmu bekerja sia-sia.”

Tidak Mengulur-ngulur Waktu

Tahun yang baru, saya rasa menjadi momen yang pas untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi. Bukan saja meningkatkan kualitas ibadah dan belajarnya, tapi juga menjadi pribadi yang tidak mengulur-ngulur waktu. Saya amat menyesal ketika dulu sering mengulur-ngulur waktu yang itu berdampak negatif bagi kehidupan saya dan ini menjadi PR, tidak hanya bagi saya, mungkin juga bagi teman-teman yang pernah mengalami hal serupa.

Guru-guru saya selalu bilang “Betapa mulia dan berharganya waktu”. Namun, faktanya, masih banyak di antara kita, termasuk saya sendiri, yang belum menyadari pentingnya memanfaatkan waktu, bahkan ada yang mengabaikannya begitu saja.

Nah, mulai dari sekarang, yuk bersama-sama menjadikan setiap detik kehidupan kita lebih berguna lagi. Waktu yang sebelumnya terbuang sia-sia, biarkan terkubur dalam kegelapan, kini saatnya menata waktu dengan sebaik-baiknya. Menciptakan hal baru, belajar banyak hal, dan berpikir positif, agar meraih sukses dunia wal akhirah. []

 

Tags: Akhir TahunAwal TahunRefleksiTahun BaruWaktu
Khairul Anwar

Khairul Anwar

Lecturer, Sekretaris LTNNU Kab. Pekalongan & sekretaris PR GP Ansor Karangjompo, penulis buku serta kontributor aktif NU Online Jateng. Bisa diajak ngopi via ig @anwarkhairul17

Terkait Posts

Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah
  • Ali Mustafa Yaqub: Haji Pengabdi Setan dan Ujian Keimanan Kita
  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID