Mubadalah.id – Islam hadir dengan teologi yang revolusioner yang menyejajarkan kemanusiaan laki-laki dan perempuan.
Islam mengkritik tradisi Jahiliah yang membenci anak perempuan (QS. al-Nahl (16): 58), bahkan beberapa di antara mereka ada yang menguburnya hidup-hidup (QS. al-Takwir (81): 8).
Untuk menghilangkan tradisi Jahiliah yang mengunggulkan anak laki-laki dari pada perempuan, Nabi Muhammad Saw menyampaikan berbagai pernyataan, membuat tradisi baru, dan mendekatkan diri pada bayi-bayi perempuan, dengan memangku dan menggendong mereka.
“Janganlah membenci anak-anak perempuan, karena mereka sesungguhnya adalah yang akan membahagiakan dan sangat berharga,” kata Nabi Saw. dalam Hadis nomor 17647 kitab Musnad Ahmad.
Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang mengasuh dua anak perempuan sampai mereka dewasa, maka aku dan dia kelak di hari kiamat (seperti ini).”
Sambil Nabi Saw mendekatkan jari-jari tangan baginda. (Shahih Muslim, no. 6864).
Ketika anak perempuan lahir, akan disambut para malaikat dengan penuh doa kedamaian, sayap-sayap mereka ikut mendekapnya. Bahkan mendoakan bagi yang akan mengurusnya untuk bisa tertolong hidupnya sampai ke hari kiamat.
Jika masyarakat Jahiliah hanya membuat syukuran bagi bayi laki-laki dengan menyembelih dua ekor kambing. Islam menyunahkannya sebagai akikah untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Akikah Bayi Laki-laki dan Perempuan
Dalam riwayat Imam Malik, akikah untuk bayi laki-laki maupun bayi perempuan, masing-masing cukup satu kambing. (Muwaththa’ Malik, no. 1076).
Nabi Saw juga membuat akikah untuk cucu laki-lakinya, Hasan r.a. dan Husein r.a., masing-masing hanya satu ekor kambing (Sunan al-Tirmidzi, no. 1596: Sunan Abi Dawud, no. 2483: Sunan al-Nasa’i, no. 4230: dan Muwaththa’ Malik, no. 1075).
Dari Ikrimah, dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah Saw. menyembelih hewan akikah untuk Hasan dan Husein masing-masing satu kambing. (Sunan Abi Dawud, no. 2843).
Nabi Muhammad Saw dikenal sangat menyayangi anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Nabi Saw memperlihatkan kasih sayang kepada anak-anak di hadapan para sahabat, sebagai teladan dan pelajaran.
Termasuk Nabi Saw mempercepat shalat ketika mendengar tangis bayi dari saf jamaah perempuan agar si bayi segera memperoleh ketenangan (Shahih al-Bukhari, no. 712).
Serta, Nabi Saw juga memuji seorang ibu yang membelah satu kurma menjadi dua untuk kedua putrinya. Bahkan Nabi Saw menyatakan bahwa kedua putrinya bisa menjadi jalan baginya terbebas dari siksa neraka (Shahih al-Bukhari, no. 1439). *
*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.