• Login
  • Register
Jumat, 25 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keragaman Alam Semesta Adalah Kehendak Tuhan untuk Manusia

Nabi Muhammad Saw tak bisa dan tak boleh memaksakan keyakinan agama yang dibawanya kepada orang lain. Kepada kekasih-Nya itu, Allah Swt mengatakan, "Kamu tidak punya hak memaksa mereka."

Redaksi Redaksi
24/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
keragaman

keragaman

650
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Alam semesta secara faktual adalah warna warni, beragam, dan plural. Keanekaragaman itu telah ada sejak Tuhan menciptakannya. Wujud keragaman alam semesta ini adalah Kehendak Tuhan untuk manusia.

Dalam warna warni ada keindahan, dalam keragaman ada rahmat, dan dalam pluralitas ada dinamika kehidupan.

Realitas alamiah semesta itu menunjukkan bahwa tidak ada makhluk yang sama di muka dunia ini sejak ia diciptakan Tuhan sampai hari ini dan mungkin sampai kiamat. Yang ada adalah kemiripan, keserupaan, dan seakan-akan belaka.

Perbedaan manusia tersebut tidak hanya menyangkut wajah, melainkan juga pikiran, keinginan, cita-cita, hasrat, keyakinan atau agama dan jalan hidup.

Perbedaan antar manusia adalah sunnatullah atau ketentuan Allah. Maka siapapun tak mungkin bisa menghilangkannya dan tidak bisa pula mengingkari. Pengingkaran adalah penolakan terhadap Kehendak Tuhan.

Baca Juga:

Tubuh, Cinta, dan Kebebasan: Membaca Simone de Beauvoir Bersama Rumi dan al-Hallaj

Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

Semua diciptakan Tuhan untuk kebahagiaan manusia, Meskipun berbeda-beda, tetapi semua dan setiap manusia ingin bahagia dan ingin dihargai atau dihormati hak-haknya. Ini tak bisa dipaksakan oleh dan kepada siapapun.

Karena itu siapapun sejatinya tidak boleh memaksakan kehendaknya, keyakinannya, dan pilihannya kepada orang lain apalagi dengan menggunakan cara-cara kekerasan, karena hal itu berarti merenggut hakhak dasarnya, hak yang sudah diberikan Tuhan.

Tidak Boleh Memaksa Keyakinan

Bahkan tidak juga Nabi Muhammad Saw tak bisa dan tak boleh memaksakan keyakinan agama kepada orang lain. Kepada kekasih-Nya itu, Allah Swt mengatakan, “Kamu tidak punya hak memaksa mereka.” (QS. al-Ghasyiyah ayat 22).

Ketika Nabi bersedih karena ada keluarga yang ia cintai tidak mau mengikuti agamanya, padahal ia sangat menginginkannya, Tuhan segera menegurnya,

“Kamu (Muhammad) tidak bisa memberikan petunjuk (keimanan) orang yang kamu cintai. Tetapi Tuhanlah yang memberikan petunjuk kepada siapa saja yang Allah Swt kehendaki.” (QS. al-Qashash ayat 56).

Tuhan dalam firmannya yang lain menegaskan,

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ

Artinya: Tidak ada pemaksaan dalam agama. Telah jelas jalan yang benar dan jalan yang sesat. (QS. Al-Baqarah (2): 256).

Maulana Jalaludin Rumi, sufi penyair terbesar dari Konya, Turki, mengatakan, “Tak ada kuasamu menyingkirkan pikiran itu, meski kau kerahkan sejuta energi kreatif.”*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Islam dan Toleransi.

Tags: alamkehendakKeragamanmanusiaSemestaTuhan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

PRT

PRT Bukan Pekerja yang Rendah dan Lemah

25 Juli 2025
PRT yang

Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT

25 Juli 2025
Perempuan Kuat

Tangan Kuat Perempuan dalam Dunia Kerja

25 Juli 2025
Kasih Sayang

Mengasuh Anak dengan Penuh Kasih Sayang

24 Juli 2025
Kekerasan Anak

Mengasuh Anak dengan Kasih Sayang, Bukan Kekerasan

24 Juli 2025
Masa Depan Anak Bangsa

Menjaga Anak, Menjaga Masa Depan Bangsa

24 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Bukan Milik Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sah Tapi Nggak Terdaftar, Nikah Sirri dan Drama Legalitasnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tangan Kuat Perempuan dalam Dunia Kerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tubuh, Cinta, dan Kebebasan: Membaca Simone de Beauvoir Bersama Rumi dan al-Hallaj

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • PRT Bukan Pekerja yang Rendah dan Lemah
  • Rewire Otakmu dengan Secarik Kertas: Cara Sederhana untuk Menemukan Arah Hidup yang Hilang
  • Islam Mengharamkan Kekerasan terhadap PRT
  • Tubuh, Cinta, dan Kebebasan: Membaca Simone de Beauvoir Bersama Rumi dan al-Hallaj
  • Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID