• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Apa Salahnya Menjadi Janda?

Saya yakin tidak ada seorang perempuan pun yang mau menjadi janda. Ada yang suaminya meninggal, ada yang cerai, dan ada yang karena penelantaran

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
28/04/2023
in Personal
0
Menjadi Janda

Menjadi Janda

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saya teringat kasus ketika seorang perempuan mengajukan cerai karena diajak berhubungan seksual dari belakang. Tentu saja hubungan seperti itu haram dalam Islam. Tapi karena penampilan laki-laki berisitri itu religius, maka istrinya hanya bisa patuh.

Mungkin perempuan itu berpikir jika ia patuh ia bisa masuk surga. Padahal, patuh itu pada kebenaran. Jika laki-lakinya salah dan berdosa, ia tak layak kita patuhi. Seharusnya laki-laki mengajak pada kebaikan, bukan kebathilan. Pada akhirnya perempuan itu mengalami pendarahan dan sakit parah di daerah duburnya. Hingga ia memberanikan diri mengajukan cerai.

Pembelaan Laki-laki

Laki-laki yang melakukan perbuatan haram itu berdalih menikahi perempuan janda itu untuk mengangkat derajatnya. Istilah lainnya, dia merasa bahwa janda itu makhluk rendah, dan janda itu derajatnya kan tinggi berkat ia nikahi.

Tidak ada penyesalan sama sekali setelah ia berbuat dosa. Ia justru merasa bangga telah mengangkat derajat janda itu. Bagaimana mungkin laki-laki beristri yang menikahi perempuan diam-diam. Istri, dan keluarganya pun tidak tahu ia menikah lagi. Lalu berbuat hal yang haram bisa mengangkat derajat seorang janda. Memangnya derajat dia tinggi? Apa parameternya?

Menjadi Janda

Kenapa posisi menjadi janda dianggap rendah? Apakah janda itu tidak terhormat? Apakah janda itu tidak mulia? Nabi Muhammad menikahi dan memuliakan janda itu bukan karena posisinya rendah. Tapi ingin melindungi mereka. Dari mana? Ya tentu dari laki-laki yang sering merendahkan mereka.

Baca Juga:

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Dengan menikahinya,  perempuan itu akan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Karena pada zaman jahiliyah di mana anak perempuan saja mereka kubur hidup-hidup, dan posisi janda sangat tidak mereka hormati. Jika seorang Nabi yang mulia menikahi, dan memuliakannya, tentu perempuan tersebut akan dihormati pula oleh orang lain.

Selain itu, Nabi menikahinya atas perintah Allah, bukan kehendak pribadi apalagi nafsu. Nabi juga menikahinya agar bisa mendapat nafkah dan perlindungan. Dan dengan menikahinya, agama Islam yang kala itu masih sangat sedikit pengikutnya bisa bertambah.

Lalu di mana posisi laki-laki yang berbuat haram itu? Dia bukan Nabi yang maksum. Bahkan ia sengaja berbuat hal yang agama larang. Ia juga tidak memuliakan perempuan tersebut dengan sengaja menyembunyikan pernikahannya. Ia tidak mengenalkan perempuan tersebut kepada seluruh keluarganya. Artinya tujuan laki-laki itu menikahinya bukan karena mashlahat tapi nafsu belaka.

Kita yang mengaku umat Nabi Muhammad yang sangat memuliakan perempuan, tentu hari ini sudah mengubah pemikiran kita. Di mana pada zaman jahiliyah, perempuan dianggap hina, kini perempuan seharusnya kita muliakan. Janda yang dianggap rendah zaman dahulu seharusnya kita muliakan sebagaimana perempuan lain.

Adakah yang Ingin Menjadi Janda?

Saya yakin tidak ada seorang perempuan pun yang mau menjadi janda. Ada yang suaminya meninggal, ada yang cerai, dan ada yang karena penelantaran. Apakah cerai juga sesuatu yang diharapkan perempuan? Apakah menjadi janda adalah sesuatu yang diharapkan orang yang menikah? Tentu tidak.

Lantas kenapa kita memandang mereka rendah. Saya justru sangat kagum pada orang tua tunggal yang berjuang menafkahi anak sambil mengasuh mereka. Hal yang seharusnya dilakukan  olel dua orang. Yakni pasangan suami istri, yang saling bekerja sama. Namun kenyataannya justru ia lakukan seorang diri. Saya kagum pada para janda yang bangkit dari kondisi yang sangat menyakitkan.

Namun kebangkitan mereka justru membuat mereka semakin kuat. Mereka yang harus menafkahi anak seorang diri justru lebih sering terlihat sangat kuat dan cerdas. Seharusnya kita kagum dan menghormati janda karena kehebatan mereka dalam mendidik dan menafkahi anak.

Selain itu, seharusnya kita tidak merendahkan para janda. Tapi justru mendukung seluruh usaha mereka. Seharusnya kita mencontoh semangat para janda sebagai orang tua tunggal. Laki-laki yang leyeh-leyeh, dan tidak mau bekerja seharusnya malu pada para janda.

Mereka tidak punya waktu untuk mengeluh, juga tak ada tempat untuk mengadu. Tapi mereka tetap kuat dan bertahan apa pun yang terjadi. Jika ada laki-laki yang mengatakan bahwa ia ingin mengangkat derajat janda, maka sudah kita pastikan pemikirannya berangkat dari pemikiran primitif. Dan sudah pasti bukan laki-laki baik, karena sama saja ia merendahkan perempuan, bukan memuliakannya. []

Tags: istriJandakeluargaperkawinanrumah tanggasuami
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID