• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pluralisme: Kata Kunci Mengatasi Konflik

Pluralisme sesungguhnya adalah fakta dan realitas kehidupan manusia, bahkan kehidupan alam yang tak bisa ditolak. Tuhanlah yang menciptakan keragaman dan keanekaan tersebut.

Redaksi Redaksi
27/09/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pluralisme

Pluralisme

582
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Pluralisme ingin memperkenalkan kepada manusia akan adanya keanekaragaman, kegandaan budaya, pikiran, ideologi, ras, keyakinan, jenis kelamin biologis dan sosial, geografis, dan sebagainya.

Mubadalah.id – Manusia adalah ciptaan Tuhan paling istimewa dibanding ciptaan Tuhan yang lain. Hal yang membedakan manusia dari yang lain adalah “akal”. Dan Akal menurut sebuah hadits adalah “ciptaan Tuhan yang pertama”.

Dengan akalnya, manusia memang kemudian menjadi makhluk Tuhan yang berkehendak, dan oleh karena itu, dunia dan bumi manusia menjadi berkembang dinamis. Kehendak manusia telah melahirkan peradaban.

Namun, kehendak tidak selamanya melahirkan hal-hal positif bagi kehidupan. Hal ini terjadi ketika kehendak harus ia paksakan kepada orang lain.

Dalam banyak kasus, kehendak yang dipaksakan melahirkan konflik dan kekerasan. Kehendak untuk memaksakan pikiran, ideologi, agama, dan sebagainya oleh pelakunya (subjek) sering kali dianggap sebagai kebenaran.

Baca Juga:

Konsep Buruh dan Majikan dalam Islam

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

Makna Kata Perempuan Menurut KUPI

Kata Perempuan Disebutkan Berkali-kali dalam Al-Qur’an

Sementara, pikiran, ideologi, agama, keyakinan, budaya, persepsi, pandangan, dan perasaan “yang lain”/ “the other” (objek) tidak masuk dalam kesadaran subjek.

Sebaliknya, “yang lain” perlu mereka singkirkan, tolak, negasikan, acuhkan, atau ddiamkan dari ruang-ruang eksistensi sosial atau relasi sosial. Karena ia akan merugikan, mengacaukan, menyesatkan, atau membahayakan eksistensi dan keyakinan subjek.

Kata kunci untuk memecahkan persoalan kekerasan adalah “pluralisme”, keragaman realitas.

Pluralisme ingin memperkenalkan kepada manusia akan adanya keanekaragaman, kegandaan budaya, pikiran, ideologi, ras, keyakinan, jenis kelamin biologis dan sosial, geografis, dan sebagainya.

Pluralisme sesungguhnya adalah fakta dan realitas kehidupan manusia, bahkan kehidupan alam yang tak bisa kita tolak. Tuhanlah yang menciptakan keragaman dan keanekaan tersebut.

Akan tetapi, keanekaragaman seharusnya tidak hanya kita lihat sebagai sebuah fakta atau realitas kultural semata-mata.

Ia juga seharusnya tidak diberi label-label atau klasifikasi-klasifikasi yang dihadap-hadapkan secara dikotomis: kuat-lemah atau atas-bawah, kanan-kiri, positif-negatif, laki-laki-perempuan, dan dilanggengkan.

Identitas-identitas sosiokultural-politik-jenis kelamin, tidak pula ia ciptakan untuk memarginalkan dan mensubordinasi satu atas yang lain.

Pluralisme seharusnya kita beri makna yang lebih menukik ke dalam relung-relung nurani, sebagai proses menjadi “menunggal” dan menyatu dalam cinta. []

Tags: katakonflikkunciMengatasipluralisme
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kitab Hadis

Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

9 Juni 2025
Kemanusiaan

Islam dan Kemanusiaan

9 Juni 2025
Hari Raya Iduladha

Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

9 Juni 2025
Prinsip Keadilan

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

9 Juni 2025
KDRT yang

KDRT Kejahatan yang Menodai Harkat dan Martabat Kemanusiaan

9 Juni 2025
KDRT

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

8 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Abah dan Azizah

    Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menolak Lupa, Tragedi Sejarah Kekerasan terhadap Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kartu Penyandang Disabilitas (KPD), Ahlan wa Sahlan! 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KDRT Kejahatan yang Menodai Harkat dan Martabat Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih
  • Islam dan Kemanusiaan
  • Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail
  • Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam
  • Kartu Penyandang Disabilitas (KPD), Ahlan wa Sahlan! 

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID