• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Masa Pendidikan Aisyah binti asy-Syathi’

Tahun 1939 M, Bintusy Syathi masuk kuliah, fakultas Adab (sastra), jurusan bahasa Arab, Universitas Kairo. Hal ini bisa terjadi berkat perjuangan ibunya.

Redaksi Redaksi
15/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Aisyah binti asy-Syathi'

Aisyah binti asy-Syathi'

458
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Aisyah binti asy-Syathi’ memulai pendidikannya dengan belajar mengaji kepada orang tuanya sendiri: membaca (mengaji) al-Qur’an dan keilmuan Islam dasar, seperti ilmu tauhid, fiqh, dan bahasa.

la konon sangat ingin belajar di madrasah di desanya, tetapi ayahnya tidak mengizinkannya ke luar rumah. Ia hanya boleh belajar di dalam rumah. Ayahnya berkata, “Anak perempuan ulama tak patut keluar rumah.”

Aisyah binti asy-Syathi’ bersedih hati dan memberontak dengan mogok makan. Kakeknya merasakan kesedihan cucunya itu, dan berusaha membujuk putranya (Abdurrahman) agar mengizinkan perempuan yang kerap disapa Bintusy Syathi’ belajar di madrasah.

Abdurrahman akhirnya mengizinkan putrinya, tetapi dengan syarat hanya sampai usia baligh. Sesudah itu, sang putri tidak boleh keluar rumah, dan hanya belajar di rumah. Jika kelak ujian di madrasah, ia akan didaftarkan ikut ujian.

Bakat Bintusy Syathi’ sebagai perempuan ulama telah tampak sejak kanak-kanak. Ia hafal al-Qur’an pada usia tujuh tahun.

Baca Juga:

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Saat musim ujian tiba, ia diikutkan, dan ternyata ia memperoleh nilai tinggi, mengungguli teman-temannya dalam semua mata pelajaran di madrasah itu.

Dan, prestasi ini dicapai sampai pada tingkat madrasah tsanawiyah (aliyah di Indonesia).

Meski Bintusy Syathi’ merasa bahwa didikan ayahnya sangatlah ketat, tetapi ia begitu mengagumi dan menghormatinya. Ia bercerita tentang ayahnya, “Kepada orang yang aku banggakan, ayah yang shalih, guru pembimbingku, pemimpin yang kusegani, Syekh Muhammad Abdurrahman al-Husaini.”

“Ia lah yang sangat menginginkanku belajar ilmu-ilmu Islam, dan selalu berpesan kepadaku agar tak pernah berhenti belajar. Ia lah yang selalu menuntunku ke jalan kehidupan yang jujur dan benar.”

Kuliah di Universitas Kairo

Tahun 1939 M, Bintusy Syathi masuk kuliah, fakultas Adab (sastra), jurusan bahasa Arab, Universitas Kairo. Hal ini bisa terjadi berkat perjuangan ibunya.

Ayahnya masih belum mengizinkan anak gadisnya pergi jauh-jauh dari rumah. Dalam waktu singkat, dua tahun, Bintusy Syathi’ lulus dengan predikat “asy-syaraf al-ula” (cumlaude).

Bintusy Syathi melanjutkan pendidikannya ke Dirasah Ulya (pascasarjana) dan lagi-lagi memperoleh prestasi akademik luar biasa. Di pascasarjana ini, ia bertemu dengan dosen sekaligus pembimbingnya, Prof. Dr. Amin al-Khuli.

Beberapa waktu kemudian, sang dosen menjadi suaminya. Prof. Dr. Amin al-Khuli saat itu terkenal oleh publik sebagai sastrawan dan ahli tafsir terkemuka. Ia mempunyai forum sastra, tempat para sastrawan berkumpul dan berdiskusi sastra. []

Tags: Aisyah binti asy-Syathi'masapendidikan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kitab Hadis

Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

9 Juni 2025
Kemanusiaan

Islam dan Kemanusiaan

9 Juni 2025
Hari Raya Iduladha

Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

9 Juni 2025
Prinsip Keadilan

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

9 Juni 2025
KDRT yang

KDRT Kejahatan yang Menodai Harkat dan Martabat Kemanusiaan

9 Juni 2025
KDRT

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

8 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Haji yang

    Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji
  • Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih
  • Islam dan Kemanusiaan
  • Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail
  • Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID