• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

2 Prinsip Islam dalam Menjaga Alam Semesta

Apabila makna rabbul 'alamin dan rahmatan lil 'alamin kita pahami dengan baik, tentu manusia tidak akan tega merusak alam semesta ini. Hal ini karena sejatinya manusia dan alam adalah makhluk Tuhan yang saling membutuhkan

Redaksi Redaksi
06/04/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Alam Semesta

Alam Semesta

523
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Eksistensi Tuhan dan kerasulan Muhammad SAW dalam ajaran Islam disebutkan bukan hanya untuk manusia semata, tetapi juga untuk alam semesta. Karunia alam raya ini oleh Tuhan diciptakan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.

Karena itu, alam raya yang menyimpan berbagai potensi ini harus kita lestarikan sebagai karunia Tuhan yang berisi berbagai sumber energi kehidupan yang menjadi syarat utama keberlangsungan hidup.

Terkait dengan hal ini, ada dua istilah yang sering kita gunakan untuk menjabarkan kebesaran Tuhan berupa karunia alam semesta yang merupakan sumber utama energi kehidupan makhluk.

Pertama, kata rabbul ‘alamin (Tuhan semesta alam). Tuhan menyifati-Nya dalam Kitab Suci al-Qur’an sebagai Tuhan semesta alam. Jadi, Allah SWT pada hakekatnya bukan Tuhan untuk manusia, apalagi sekelompok manusia, saja. Melainkan Tuhan bagi seluruh alam: semuanya sama dan setara di hadapan Tuhan. Semua makhluk, Allah SWT berikan pelayanan.

Kasih dan sayang Allah SWT tercurah secara adil untuk seluruh umat manusia, tidak membeda-bedakan atas dasar agama, etnik, gender, ideologi, atau lainnya. Bukan sekadar manusia, alam (flora, fauna, air, udara, tanah, dil) juga dalam kasih dan sayang. Serta keseimbangan Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim.

Baca Juga:

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Tafsir Sakinah

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Kedua, kata rahmatan lil ‘alamin (rahmat untuk semesta alam). Dunia ini tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk, tetapi oleh jumlah makhluk yang tak terhingga. Tidak satu pun dari semua itu terlepas dari jangkauan rahmat Allah.

Manusia telah Allah berikan amanat untuk mewujudkan segala perilakunya dalam rangka kasih sayang terhadap seluruh alam. Manusia harus bertindak berdasarkan kasih sayang terhadap seluruh alam.

Apabila makna rabbul ‘alamin dan rahmatan lil ‘alamin kita pahami dengan baik, tentu manusia tidak akan tega merusak alam semesta ini. Hal ini karena sejatinya manusia dan alam adalah makhluk Tuhan yang saling membutuhkan, dan saling bergantung. Serta harus hidup secara harmonis, selaras, juga seimbang. []

Tags: Alam Semestaislammenjagaprinsip
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID