• Login
  • Register
Kamis, 22 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Sejarah Asyura Terulang di Palestina

Peristiwa ini kelak kita kenal dengan Asyura, tragedi yang terjadi pada hari ke sepuluh di bulan Muharram

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
03/07/2024
in Publik
0
Sejarah Asyura

Sejarah Asyura

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Muharram adalah bulan yang sangat kelam. Telah kita ketahui bersama bahwa pada tanggal 10 Muharram 61 H terjadi pembantaian cucu Nabi Muhammad saw, Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan keluarganya di Karbala, Irak. Peristiwa ini kelak kita kenal dengan Asyura, tragedi yang terjadi pada hari ke sepuluh di bulan Muharram.

Sejarah memilukan ini terjadi karena Yazid bin Muawiyah menginginkan kekuasaan dan memaksa Sayyidina Husein untuk membai’at dirinya dan akan memenggal kepala beliau jika menolak. Sayyidina Husein menolak karena kezaliman telah terjadi di seluruh negeri. Yazid lantas memerintahkan pasukan untuk menyerang Sayyidina Husein, menjanjikan harta dan kekuasaan bagi orang yang mampu membunuh cucu Nabi itu.

Muharram tahun ini Asyura terulang kembali di Palestina. Tanpa rasa takut pasukan pembunuh Sayyidina Husein mengepung keluarga dan pengikut Sayyidina Husein. Sama halnya dengan pasukan Israel yang tak memiliki rasa takut dan malu ketika mengepung Gaza. Sejarah apa yang terulang di Karbala dan Palestina?

  1. Perlawanan

Perjuangan Sayyidina Husein dan pengikutnya adalah bentuk perlawanan atas nama umat. Muawiyah bin Abu Sufyan adalah orang-orang zalim dan lalim, merampas hak-hak umat, merampok harta benda umat, dan memerintah tanpa restu umat. Dia telah membantai orang-orang baik dan memelihara orang-orang jahat. Harta Allah dijadikan sebagai barang yang diputarkan di antara mereka orang-orang zalim.

Setelah Muawiyah meninggal, Yazid menggantikan ayahnya. Tentu saja kezaliman terus terjadi jika ia memerintah. Ia hanya haus harta dan kekuasaan. Maka Sayyidina Husein menolak berbai’at dan memilih melakukan perlawanan.

Sama seperti Yazid la’natullah alaih, Israel juga haus harta dan kekuasaan. Mereka adalah perampok yang mencuri wilayah Palestina. Maka rakyat Palestina dan Hamas melakukan perlawanan atas kekejaman dan kezaliman yang dilakukan Israel. Israel menghacurkan rumah, sekolah, tempat kerja, tempat hidup rakyat Palestina. Mencuri rumah dan harta rakyat Palestina. Membunuh dan memperkosa rakyat Palestina. Israel la’natullah alaih akan segera mendapatkan balasan yang sangat pedih.

Baca Juga:

Nakba Day; Kiamat di Palestina

Pesan dan Harapan Perdamaian dalam Perayaan Dua Paskah di Tanah Suci Palestina

Evakuasi Warga Palestina, Antara Solidaritas dan Potensi Kehilangan Identitas

Kenapa Amerika Serikat Membela Israel Habis-habisan?

  1. Genosida

Apa yang Yazid lakukan terhadap keluarga Nabi adalah genosida. Pemusnahan generasi. Yazid membunuh cucu Nabi dan seluruh keluarganya yang laki-laki kecuali satu orang. Hampir saja keturunan Nabi berhenti saat tragedi Karbala jika Sayyidina Ali Zainal Abidin bin Husein tidak sakit dan tidak ikut perang. Hanya tersisa satu keturunan Nabi pasca tragedi tersebut.

Jangan anggap genosida berhenti sampai di Asyura ini, genosida terus berlanjut hingga keturunan seterusnya. Para pecinta dunia itu memburu, membantai, dan mencaci-maki keturununan Nabi di mimbar-mimbar. Keturunan Nabi, keturunan manusia paling mulia, pembawa risalah kenabian tidak bisa hidup nyaman selama puluhan tahun.

Hal ini pula yang terjadi di Palestina. Tujuan Israel sejak awal adalah membantai habis rakyat Palestina agar mereka bisa menguasai mencuri seluruh wilayah Palestina. Israel menyerang bayi dan anak-anak yang tak berdosa, mereka membunuh dan membuat lumpuh anak-anak Palestina.

Mereka juga merampas kehidupan rakyat Palestina. Di negeri para Nabi, di tanah para Nabi, genosida berlangsung disaksikan para malaikat dan semesta. Bumi Palestina menangis, pembataian terus terjadi selama puluhan tahun. Mereka tak bisa hidup nyaman di negeri sendiri.

  1. Kelaparan dan Kehausan

Ketika rombongan Sayyidina Husein bin Ali sampai di Karbala, pasukan Umar bin Sa’ad mengepung. Mereka pun memblokade Sungai Eufrat sehingga keluarga dan pengikut Al Husein tidak bisa minum. Dalam kondisi kelaparan dan kehausan, di hari Asyura mereka harus berperang melawan pasukan pecinta dunia. Dalam rombongan Al Husein, terdapat perempuan, bayi, dan anak-anak. Umar bin Sa’ad pun tak ragu membuat bayi dan anak-anak kehausan.

Begitu pula yang terjadi di Palestina saat ini. Israel menutup perbatasan Rafah, bantuan tidak bisa masuk. Mereka juga menghancurkan persediaan makanan di UNRWA, rakyat Palestina kehausan dan kelaparan termasuk bayi dan anak-anak. Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata. Tak jauh beda dengan Yazid, Ibu Ziyad, dan Umar bin Sa’ad la’natullah alaihim.

  1. Pertempuran yang Tak Seimbang

Pasukan Umar bin Sa’ad berjumlah 4000 orang sedangkan pasukan Al Husein berjumlah 72 orang, sisanya perempuan dan anak-anak. Jumlah ini jelas tidak seimbang, selain itu, pasukan Al Husein juga dibuat kehausan sebelumnya. Pasukan Al Husein kalah jumlah, namun menang dalam perlawanan terhadap kezaliman di hari Asyura.

Rakyat Palestina dan Hamas juga merasakan hal ini. Jumlah pasukan dan persenjataan Hamas hanya sedikit, termasuk bantuan Iran, Yaman, dan Lebanon. Sedangkan Israel memiliki persenjataan lengkap yang mana seluruh negara adidaya di dunia mendukungnya. Sungguh memalukan, tapi ini yang terjadi. Banyak perusahaan dunia pun terafilliasi dalam suplai senjata dan dana ke Israel. Pertempuran ini jelas sangat tidak seimbang. Rakyat Palestina dengan tangan kosong, sedangkan Israel dengan persenjataan lengkap.

  1. Ditawan dan diarak

Pasca tragedi Asyura, syahadah Al Husein dan seluruh pengikutnya, tinggallah para perempuan keluarga Nabi dan anak-anak. Penderitaan tidak berhenti di sana. Para perempuan dan anak dari keluarga Nabi itu ditawan dan diarak dari Karbala ke Syam untuk menghadap Yazid bin Muawiyah. Mereka diarak bersamaan dengan kepala Al Husein yang mulia.

Para perempuan itu menjadi tontonan seluruh warga, diarak bagaikan orang Kafir yang melakukan dosa. Padahal mereka adalah manusia-manusia mulia dari keturunan Nabi. Mereka harus berjalan kaki di tengah padang pasir yang panas membara. Kelak, peristiwa ini diabadikan oleh para pengikut Al Husein dalam Ziarah Arbain. Para pecinta Al Husein berjalan dari Najaf menuju Karbala, makam Al Husein, untuk memperingati sejarah diaraknya keluarga Nabi.

Di Palestina sendiri, sudah tak terhitung jumlah tawanan yang Israel siksa. Israel mengikat, memukul, memperkosa, dan mempermallukan rakyat Palestina. Holy land, kiblat pertama umat Islam menjadi tempat kejahatan paling zalim yang terjadi di bumi ini.

Sebelum tragedi Karbala terjadi, Al Husein sudah meminta pengikutnya untuk pergi agar mereka bisa selamat. Namun mereka menolak, kelak di akhirat mereka akan malu bertemu Nabi, apa yang akan mereka katakan pada Nabi jika mereka meninggalkan Al Husein seorang diri?

Kali ini, saya pun takut menghadap Allah di akhirat kelak. Apa yang akan saya katakan pada Allah dan Nabiyullah jika saya tak mampu menolong saudara saya di Palestina? []

Sumber: Buku Duka Padang Karbala oleh Sayyid Ibnu Thawus

Tags: IsraelMuharramPalestinaSejarah AsyuraTragedi Karbala
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengepungan di Bukit Duri

    Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Fiqh
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version