• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Poligami Bukan Ibadah

Nilai keibadahan poligami sendiri, sebagai sebuah relasi perkawinan, sangat susah ditemukan rujukannya dalam kitab-kitab tafsir

Redaksi Redaksi
25/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Poligami Bukan Ibadah

Poligami Bukan Ibadah

588
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pemaknaan secara literal terhadap ayat-ayat al-Qur’an seringkali melahirkan pandangan-pandangan yang simplistis dan hitam putih. Salah satunya, pandangan bahwa poligami itu ibadah.

Pandangan keibadahan secara sederhana didasarkan pada pernyataan bahwa ia disebutkan al-Qur’an dalam bentuk kata perintah (al-amru).

Keibadahan juga didasarkan pada asumsi bahwa poligami akan membantu untuk memenuhi kebutuhan perempuan, menolong mereka dan menafkahi mereka secara sah dan bertanggung jawab.

Poligami juga orang-orang anggap sebagai jalan keluar utama bagi laki-laki yang memiliki dorongan/libido seksual yang tinggi. Daripada berzina lebih baik poligami, demikian alasan yang mereka berikan. Bahkan ada yang sampai mengatakan bahwa poligami itu wajib, dengan alasan sebagai jalan keluar untuk meninggalkan perzinahan.

Ketika kaidah fiqh menyatakan “meninggalkan sesuatu yang haram adalah wajib.” Maka poligami sebagai sarana untuk meninggalkan zina yang haram juga menjadi wajib. Atau setidaknya, poligami adalah ibadah.

Baca Juga:

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

Bekerja adalah Ibadah

Tetapi, nilai keibadahan poligami sendiri, sebagai sebuah relasi perkawinan, sangat susah kita temukan rujukannya dalam kitab-kitab tafsir di atas. Termasuk ketika membicarakan ‘redaksi perintah’, yang ada dalam ayat ketiga surat an-Nisa.

Pada pembicaraan mengenai pernikahan biasa, Imam ar-Razi mencatat bahwa kelompok az-Zahiri memandang pernikahan sebagai sebuah kewajiban agama dengan mendasarkan pada ayat tersebut.

Tetapi Imam asy-Syafi’i (Muhammad bin Idris, w. 204H) memandang sebaliknya. Bahwa pernikahan adalah urusan syahwat manusia. Sehingga tidak layak kita kaitkan dengan perintah dan anjuran agama.

Perkawinan karenanya tidak termasuk sesuatu yang wajibkan, atau sunnah. Ia hanya masuk dalam katagori sesuatu yang perkara mubah. []

Tags: bukanibadahpoligami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID