• Login
  • Register
Rabu, 11 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Nyai Fatmah Mawardi, Mengurai Jejak Ulama Perempuan Madura

Kiprah Nyai Hj. Fatmah Mawardi adalah bukti nyata bahwa perempuan memiliki peran sentral di tengah-tengah umat.

Rasyida Rifa'ati Husna Rasyida Rifa'ati Husna
26/04/2025
in Featured, Figur
0
Nyai Fatmah Mawardi

Nyai Fatmah Mawardi

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nyai Fatmah Mawardi merupakan satu ulama perempuan yang berpengaruh dari tanah Madura. Kelahiran tahun 1924 M di Sumenep, Madura ini adalah putri dari pasangan Kiai Mawardi dan Nyai Muslimah. Ia memiliki nama asli Musarrah, namun setelah menunaikan ibadah haji, namanya terkenal menjadi Nyai Hajjah Fatmah Mawardi. Di kalangan masyarakat Prenduan sendiri, sering menyebutnya, “Nyai Toan” atau “Nyai Toan Fatmah”.

Sejak kecil, Nyai Fatmah telah mendapat pendidikan dari ayahnya. Kemudian, ia melanjutkan belajar dan banyak mendapatkan bimbingan keagamaan dari KH Ahmad Djauhari Khotib, yang masih pamannya sendiri. Kiai Djauhari merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Amien dan guru tarekat (muqaddam) Tijaniyah terkemuka di Madura, Prenduan, Sumenep.

Kiprah dalam Dunia Dakwah dan Pendidikan

Dalam perjalanan hidupnya, Nyai Fatmah merupakan sosok teladan inspiratif dengan semangatnya yang gigih dan dedikasinya untuk keluarga serta umat. Ia membina rumah tangga dengan sepupunya dari Pamekasan, bernama Kiai Mashduqi, yang oleh masyarakat Madura terkenal dengan wali “Rijalul Ghaib.”

Ketika usia putranya mencapai setahun, sang suami (Kiai Mashduqi) ʼmenghilangʼ untuk waktu yang cukup lama. Dengan demikian ia tidak saja seorang diri berusaha menghidupi diri dan putranya. Namun juga mempunyai tanggung jawab besar untuk membina masyarakat dan pendidikan santri di Madrasahnya, Tarbiyatul Banat Diniyah (TBD) di Prenduan, yang diamanahkan oleh pamannya, Kiai Djauhari.

Selain keterlibatannya dalam pendidikan madrasah, Nyai Hj Fatmah Mawardi juga merupakan seorang mursyidah Thariqah Tijaniyah. Beliau mendapat baiat pada 1950-an dari pamannya, Kiai Djauhari Chotib. Melalui kegiatan Thariqah Tijaniyah, ia melakukan pembinaan dan pengembangannya terhadap masyarakat untuk kalangan perempuan. Khususnya di masyarakat Prenduan dan sekitarnya.

Baca Juga:

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Aktifitas Sosial dan Ekonomi

Selain aktif menjadi pemimpin perempuan Thariqah Tijaniyah, Nyai Fatmah aktif pula dalam aktifitas sosial kemasyarakatan juga di dunia ekonomi bisnis. Baginya, bertarekat tidak mesti menjauhi dunia, tetapi bagaimana menyempurnakan antara keduanya.  Yakni hubungan dengan Allah (Hablun minallah) dengan kesalehan sosial (Hablun minannas).

Dalam kondisi hidup sendiri, tanpa suami di sisinya, hal tersebut tidak membuat Nyai Fatmah kecil harapan. Ia tetap beraktifitas dengan giat dan lebih produktif untuk mencari peluang usaha dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti berjualan kecil-kecilan, seperti makanan ringan, rengginang, kerupuk, es lilin, permen, serta ternak itik, dan sebagainya.

Nyai Fatmah juga memiliki kemampuan menjahit pakaian dan dalam usaha di bidang perikanan juga pernah memiliki perahu dan bagan (semacam lumbung ikan di laut yang terbuat dari bambu), yang dipekerjakan pada orang lain. Dari hasil usaha inilah, Nyai Fatmah dikenal sebagai perempuan yang mandiri dan sukses sehingga ia mampu naik haji dengan biaya sendiri pada tahun 1968 M.

Produktif dalam Syair

Nyai Hj Fatmah Mawardi terkenal sangat kreatif, produktif, dan mencintai seni. Ia banyak mengarang Syair atau Syi’ran Madura. Di antara beberapa judul karya syiiran Nyai Fatmah ialah, Hiburan Parengedan Bersama Walimatul ‘Arusyain, Riwayatta Rasulullah, Arkanul Islam, Tauhidullah (Aqaaidul Khamsiina), Oreng Ko’ong, Wajib Potra Ngabhakte dha’ Ebu Bapa’, Syiir Persatuan, Hiburan Dhatengnga Jamaah Haji Dhari Mekka, dan lain sebagainya.

Umumnya syiiran Nyai Hajjah Fatmah populer di kalangan masyarakat Madura karena digunakan sebagai media dakwah, seperti pada saat mengisi acara-acara pengajian, Mauludan, pertunangan, dan perkawinan.

Kegiatan Rutinan Khatam Quran

Nyai Fatmah juga mempunyai kegiatan khusus untuk mengkhatamkan al-Quran. Ia menamai kegiatan rutinan tersebut dengan “Rotibul Quran”. Model khataman Nyai Fatmah ini dengan cara menggunakan jadwal khusus, yakni dari surat–surat al-Quran disusun atau dibagi ulang untuk disesuaikan dengan hari-harinya.

Nyai Hajjah Fatmah mempunyai tujuan dari terselenggaranya kegiatan ini, sebagaimana tercatat dalam sampul Quran miliknya, “Lamon arotib ekasalamet dunnya aherat, ekamolje anak poto” (Jika me-Rotib adalah untuk keselamatan dunia dan akhirat, serta untuk kemuliaan anak keturunan)

Kiprah Nyai Hj. Fatmah Mawardi adalah bukti nyata bahwa perempuan memiliki peran sentral di tengah-tengah umat. Melalui pendidikan, tarekat, kegiatan ekonomi sosial, dan karya sastra, ia tidak hanya menjadi teladan spiritual, tetapi juga simbol kemandirian dan kreativitas perempuan Madura. Wallahu a’lam. []

Tags: Kiprah Ulama PerempuanNyai Fatmah MawardiPerempuan MaduraPerempuan Ulamaulama perempuan
Rasyida Rifa'ati Husna

Rasyida Rifa'ati Husna

Terkait Posts

Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Disabilitas Rungu

    Mengaji dalam Sunyi: Meneladani Ponpes Disabilitas Rungu Jamhariyah di Sleman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah Tokoh Perempuan (Part 3)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Karhulta di Riau: Mengancam Keberlangsungan Hidup Manusia dan Keberlanjutan Alam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Balik Bayang-bayang Plato: Sebuah Hikayat tentang Diotima

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan
  • Kelompok Waifuna: Perempuan-perempuan Penjaga Laut Raja Ampat, Papua Barat
  • Kisah Nyata Kekerasan Finansial dan Pentingnya Perjanjian Pranikah
  • Tambang Nikel di Raja Ampat: Ketika Surga Terakhir Terancam Punah
  • Mengaji dalam Sunyi: Meneladani Ponpes Disabilitas Rungu Jamhariyah di Sleman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID