• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Abu Syuqqah: Pengalaman Sahabat Perempuan Jadi Rujukan Praktik Kenabian

Penetapan pengalaman sahabat perempuan itu, menurut Abu Syuqqah, hanya merujuk kepada teks hadis shahih (Bukhari dan Muslim) yang menjadi gagasan dasar Islam mengenai kesetaraan dan keadilan (musawah)

Redaksi Redaksi
19/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Abu Syuqqah

Abu Syuqqah

521
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Abu Syuqqah, salah satu ulama pembaharu isu kesetaraan gender telah menetapkan, bahwa semua pengalaman sahabat perempuan pada masa Nabi Muhammad Saw sebagai rujukan dan contoh dari praktik kenabian.

Pengalaman para sahabat perempuan itu di antaranya, Khadijah Ra, Aisyah Ra, Ummu Haram Ra, Nusaibah binti Ka’ab Ra, Ummu Salamah Ra, Asma’ binti Abu Bakar Ra, dan yang lain.

Penetapan pengalaman sahabat perempuan itu, menurut Abu Syuqqah, hanya merujuk kepada teks hadis shahih (Bukhari dan Muslim) yang menjadi gagasan dasar Islam mengenai kesetaraan dan keadilan (musawah).

Jadi jika ada teks-teks yang terkesan problematis, seperti lemah dari sisi sanad, maka, kata Abu Syuqqah, harus ditolak.

Tetapi, jika shahih, seperti yang dikutip dari buku Qiraah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir, ia harus digali secara mendalam makna yang terkandung.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

Untuk pemaknaan ulang teks-teks yang secara literal problematis ini, dalam isu relasi dan hak-hak perempuan dalam Islam. Abu Syuqqah hanya menerima hadis shahih dan menolak hadis yang tidak shahih.

Menurut Kang Faqih, ada banyak teks yang tersebar luas di kalangan masyarakat Arab, yang dianggap hadis, padahal sama sekali bukan hadis shahih, sehingga harus ditolak.

Kang Faqih mencotohkan beberapa teks yang Abu Syuqqah tolak karena bukan hadis shahih, seperti teks :

“Sebaik-baik perempuan adalah yang tidak melihat laki-laki dan tidak terlihat oleh laki-laki.”

“Tutuplah aurat perempuan dengan menempatkan mereka di dalam rumah saja.”

“Jika tidak karena perempuan, maka manusia akan bisa beribadah secara sempurna kepada Allah Swt.”

“Perempuan adalah sumber kesialan.”

Dari teks yang tidak jelas itu, Kang Faqih menyampaikan, Abu Syuqqah menolak itu semua sebagai dasar praktik kenabian.

Aktivitas Perempuan

Oleh karena itu, Abu Syuqqah lebih memilih menyusun kembali tema-tema yang mendeskripsikan ragam kehidupan dan aktivitas perempuan pada masa kenabian.

Ada banyak tema tentang karakter, kondisi, dan aktivitas perempuan pada masa itu, di dalam rumah tangga dan di ruang-ruang publik.

Ada tema tentang kepintaran perempuan, keikhlasan, ketekunan, keikut sertaan dalam hijrah dan jihad. Serta belajar, bekerja, mengelola rumah tangga, dan bahkan menafkahi keluarga. *

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: Abu SyuqqahkenabianPengalamanperempuanRujukansahabat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Gender

Islam dan Persoalan Gender

11 Juli 2025
Tauhid

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

11 Juli 2025
Tauhid dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

11 Juli 2025
Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam dan Persoalan Gender
  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID