• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam Adalah Agama Kemanusiaan

Doktrin kemanusiaan universal Islam disamping memerintahkan manusia untuk menghargai hak-hak hidup manusia, ia juga melarang penganiayaan, perampasan, pembunuhan dan semua tindakan kejahatan lainnya

Redaksi Redaksi
04/06/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Agama Kemanusiaan

Agama Kemanusiaan

727
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam pertama-tama menegaskan dirinya sebagai agama kemanusiaan. Secara eksplisit Tuhan sendiri menyatakannya dalam teks suci al-Qur’an: “Sungguh Aku benar-benar memuliakan manusia” (QS. al-Isra, 17:70).

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pada asasinya semua manusia adalah makhluk Tuhan yang dilindungi hak hidup dan kehormatannya.

Dalam teks lain juga disebutkan bahwa Islam hadir untuk menegakkan kerahmatan semesta (rahmatan Ii al ‘alamin) (QS. al-Anbiya, 21:107). Mewujudkan keadilan (Iqamah al-‘adl) dan menciptakan moralitas kemanusiaan universal (makarim al-akhlak).

Nabi menyatakannya sebagai utusan Tuhan untuk menegakkan moral yang luhur: “Innama Bu’itstu li Utammima Makarim al-Akhak”.

Penegakan prinsip-prinsip ini dengan sendirinya membawa konsekuensi logis terkait pengharaman dari segala tindakan yang merendahkan martabat orang, merusak, melukai, menghilangkan hak hidup dan hak-hak asasi manusia yang lain.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Maka, doktrin kemanusiaan universal Islam ini selain memerintahkan manusia untuk menghargai hak-hak hidup manusia, ia juga melarang penganiayaan, perampasan, pembunuhan dan semua tindakan kejahatan lainnya.

Salah satu ayat al-Qur’an menyatakan:

قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti. (QS. al-An’am ayat 151)

Nilai Kemanusiaan

Syari’at Islam, secara sungguh-sungguh mencita-citakan terwujudnya nilai-nilai moral kemanusiaan yang luhur. Abu Hamid al-Ghazali (w. 1111), pemikir Islam terkemuka abad pertengahan meringkas cita-cita kemanusiaan tersebut sebagai perwujudan kesejahteraan sosial.

Perwujudan ini harus kita lakukan dengan memberikan perlindungan terhadap lima hak dasar manusia (al kulliyyat al khams). Yaitu perlindungan terhadap keyakinan (hifzh al-Din), perlindungan terhadap jiwa (hifzh al-Nafs), dan perlindungan terhadap akal (hifzh al-‘Aql). Kemudian perlindungan terhadap hak-hak reproduksi (hifzh al-Nasl) dan perlindungan terhadap hak milik (hifzh al-Mal).

Penegakan lima prinsip ini al-Ghazali sebut sebagai kemaslahatan dan penolakan terhadapnya adalah kerusakan.

Kesimpulan al-Ghazali ini memperlihatkan kepada kita tentang ide besar Islam tentang penghargaannya terhadap hak-hak asasi manusia. Hak-hak ini harus kita tegakkan, implementasikan dan wujudkan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan. []

Tags: agamaislamkemanusiaanmanusia
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID