• Login
  • Register
Selasa, 6 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

Manusia pilihan Tuhan, memilih sepi dan sendiri. Di Gua Hira, di bawah Pohon Bodhi, di puncak Gunung Tursina, dan di padang gurun yang tandus. Para manusia pilihan itu bercakap-cakap dengan Tuhannya

Zahra Amin Zahra Amin
02/04/2023
in Hikmah, Rekomendasi
0
Manusia Pilihan Tuhan

Manusia Pilihan Tuhan

546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tanpa terasa kita telah memasuki Ramadan di sepuluh hari kedua. Waktu yang tepat untuk memohon ampunan Allah. Sebagaimana penjelasan pakar ilmu tafsir dan hukum Islam Prof KH Ahsin Sakho Muhammad, yang saya kutip dari laman republika.co, di mana ia mengatakan bahwa ada hadis yang menjelaskan tentang keutamaan sepuluh hari pertama bulan Ramadan. Yakni rahmat dari Allah akan turun. Lalu, Di sepuluh hari kedua Ramadan akan turun ampunan dari Allah. Dan terakhir, di sepuluh hari ketiga, Allah membebaskan manusia dari siksa api neraka.

Maka tak jarang, bahkan hampir sebagian besar umat muslim di dunia berharap keberkahan Ramadan ini dengan menjalankan I’tikaf di rumah Tuhan. Menjadikan keheningan sebagai laku spiritual seperti yang pernah ditempuh oleh para manusia pilihan Tuhan. Karena ada tempat dan saat ketika pengalaman spiritual itu terjadi pada keheningan dan kesendirian. Melalui hening dan sendiri itu, agama-agama di dunia mendapat energinya.

Di Gua Hira, Nabi Muhammad Saw, dalam kesendirian yang paling puncak itulah datang titah Allah untuk Iqra’. Tuhan memerintahkannya untuk membaca yang tertulis, dan tak tertulis. Di mana wahyu adalah sebuah pengalaman yang sublim. Tapi justru  dengan itu jelas betapa pentingnya makna “membaca”. Dalam kesendirian, sebagai manusia pilihan Nabi Muhammad Saw, menurut Goenawan Muhammad dalam Catatan Pinggir edisi ke 11, menegaskan tentang peran bahasa. Yakni sarana komunikasi yang terbentuk dan ditumbuhkan bersama orang lain. Di mana kini kita mengenalnya dengan nama Al-Qur’an.

Daftar Isi

    • Kisah Para Manusia Pilihan Tuhan Lainnya
  • Baca Juga:
  • Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan
  • Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
    • Puncak Keheningan itu Ada dalam Jiwa

Kisah Para Manusia Pilihan Tuhan Lainnya

Di antara manusia pilihan Tuhan yang lain itu, tersebut pula Sidharta Gautama, ia bersemedi di bawah pohon bodhi. Sudah lama ia ditinggalkan oleh kelima temannya. Mereka menilai pangeran yang menjadi rahib pengembara itu tak suci lagi. Sidharta dalam keadaan yang hampir mati setelah berhari-hari memilih lapar, akhirnya menyantap makanan juga.

Sidharta sadar tubuhnya punya batas seperti orang kebanyakan. Tapi justru ketika dalam kondisi tak punya keinginan untuk memposisikan diri dalam kesempurnaan yang mustahil bagi orang kebanyakan itu, Budha mendapatkan pencerahan. Dan orang mulai  berdatangan padanya.

Demikian juga Nabi Musa. Ia naik ke puncak gunung Tursina. Tuhan melarangnya membawa orang lain untuk menemuiNya. Tapi di sana ia dapatkan sesuatu yang bukan untuk dirinya sendiri. Ketika kemudian Nabi Musa turun, ia mengabarkan sepuluh perintah Yahweh untuk Bani Israel. Hukum itu meneguhkan identitas orang-orang Yahudi sebagai satu komunitas.

Baca Juga:

Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

Islam Adalah Agama Kemanusiaan

Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

Sementara itu di Padang Gurun, Yesus juga sendiri, berpuasa 40 hari 40 malam. Iblis datang menggodanya dengan tawaran agar ia merengkuh kerajaan di dunia. Satu hal kelak yang akan dikatakannya lagi, bahwa “Kerajaanku tidak di bumi.” Tapi Yesus, yang disebut Raja sejak bayi di palungan, sampai dengan saat penyaliban di Golgotha, dalam perjalanannya juga disebut sebagai guru. Ia dengan kata yang hidup, ia yang hendak berbicara, didengarkan dan diikuti oleh umatnya.

Puncak Keheningan itu Ada dalam Jiwa

Istilah semarak Ramadan, dengan malam-malamnya yang gegap gempita, barangkali menurut saya kurang tepat. Bunyi toa terdengar di mana-mana, di masjid dan musala, orang-orang berkumpul bertadarus bersama dengan dalih menghidupkan malam Ramadan. Bahkan hingga sahur menjelang. Padahal puncak laku spiritual itu ada dalam keheningan. Ia bersemayan dalam jiwa.

Sebagaimana kisah para manusia pilihan Tuhan, yang memilih sepi dan sendiri. Di Gua Hira, di bawah Pohon Bodhi, di puncak Gunung Tursina, dan di padang gurun yang tandus. Para manusia pilihan itu bercakap-cakap dengan Tuhannya. Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 186:

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Dan janji Tuhan itu nyata. Mari kita manfaatkan di sepuluh hari kedua dan ketiga Ramadan tahun ini dengan mendekat, dan memohon segala pinta. Mengikuti jejak langkah para manusia pilihan Tuhan, yang memilih laku spiritual jalan hening dan kesendirian. []

 

Tags: HikmahKeheninganKemuliaan Ramadanmanusiamasjidspiritualitas
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Sa'i

Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan

6 Juni 2023
Tawaf

Rahasia Tawaf

6 Juni 2023
Hari Raya Idul Adha

Memaknai Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2023
Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

3 Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

6 Juni 2023
Pasangan Hidup

Ketika Pasangan Hidup Pergi

5 Juni 2023
Bekerja

Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

4 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ketimpangan Relasi Suami Istri

    Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Hari Raya Idul Adha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Alasan Patriarkhi Tetap Bertahta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fatimah al-Banjari: Perempuan yang Mengisi Khazanah Kitab Kuning Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan
  • Pemaknaan Hadis Pengasuhan Anak Yang Ibunya Menikah Lagi
  • Rahasia Tawaf
  • Pandangan Jamal al-Banna terhadap Ketimpangan Relasi Suami Istri
  • Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist