• Login
  • Register
Senin, 5 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Meneguhkan Sikap Indonesia pada Perlindungan Perempuan dan Anak Afghanistan

Hasil Open Mic akan jadi surat terbuka yang akan disampaikan ke Kementerian Luar Negeri Indonesia, sebagai bentuk dari suara civil society, khususnya gerakan  perempuan untuk memperkuat diplomasi Indonesia yang bermakna

Redaksi Redaksi
11/09/2021
in Aktual
0
Afghanistan

Afghanistan

57
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia bersama dengan jaringan kembali membuat agenda Open Mic. Open Mic menjadi salah satu alternatif AMAN Indonesia untuk mendengarkan aspirasi pada sejumlah penting penting yang terjadi. Direktur AMAN Indonesia, Ruby Kholifah mengatakan dari agenda Open Mic ini diharapkan bisa berkontribusi kepada pemerintah Indonesia untuk menentukan sikap dalam menentukan diplomasi dengan Afghanistan.

“Gerakan perempuan perlu merespon isu serius yang terjadi dengan melepaskan sekat-sekat identitas apapun. Saat ini, Taliban berkomitmen akan membuat kondisi perempuan Afghanistan lebih baik, tetapi dalam perkembangannya meragukan, karena justru tindakan represif dilakukan untuk merespon perempuan protes, bahkan penembakan sudah terjadi di beberapa tempat,” ungkap dalam agenda konfrensi press melalui zoom, Jumat (10 September 2021)

Kondisi buruk ini tidak bisa dibiarkan. Indonesia sebagai muslim majority, harus bersikap mengenai Afghanistan. Pemerintah Indonesia perlu membawa situasi Afghanistan kepada situasi yang lebih baik dan damai, akan tetapi tidak bisa dipenuhi dalam waktu dekat. Saat ini, sejumlah perempuan di Afghanistan sudah mulai gelisah sejumlah penembakan yang terjadi di beberapa tempat. Serta Taliban telah melakukan mobilisasi tentara ke beberapa tempat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran kepada perempuan dan anak. Begitu juga tentang keterlibatan perempuan di ruang publik.

Dengan diadakannya Open Mic ini, pemerintah Indonesia perlu melakukan tindakan humanitarian di tengah bertransisi pemerintahan Afghanistan menjadi negara Islamic Emirate of Afghanistan. Bantuan kemanusiaan harus beriring dengan membawa misi Islam yang moderat. Melalui upaya memanfaatkan modalitas banyaknya ulama progresif Indonesia untuk menjadi sumber pengetahuan tentang moderasi beragama.

“Hasil Open Mic akan jadi surat terbuka yang akan disampaikan ke Kementerian Luar Negeri Indonesia, sebagai bentuk dari suara civil society, khususnya gerakan  perempuan untuk memperkuat diplomasi Indonesia yang bermakna. Selain itu, Open Mic ini menjadi ruang yang keragaman dari berbagai elemen. Dengan suara yang berpijak pada berkeadilan gender, juga akan dihadiri, jaringan global, musawah, akademisi dan lainnya,” tekannya.

Di saat yang bersamaan, Direktur Mulia Raya Foundation, Musdah Mulia menjelaskan, terdapat sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan pemerintah Indonesia dan dunia. Hal yang pertama,  Islam jangan dicederai oleh wajah Islam Taliban. Melihat track record  Taliban lebih dari 30 tahun, memperlihatkan Islam menakutkan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum
  • Benarkah Laki-laki Lebih Unggul dari Perempuan?
  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

Baca Juga:

Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

Benarkah Laki-laki Lebih Unggul dari Perempuan?

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

“Taliban pernah berkuasa dan meninggalkan beban dunia, mencederai wajah umat seakan Islam biadab.  Islamic Emirate yang menggunakan bendera Islam, pemerintahan Indonesia bisa menyampaikan pesan kuat, bahwa Indonesia sebagai negara Islam harus mengingatkan Islam yang moderat, ramah, compatible dengan nilai kemanusiaan pada Taliban,” jelasnya.

Selain itu, menurutnya, pemerintah Indonesia perlu menyuarakan perlindungan terhadap perempuan, anak dan minoritas kepada pemerintahan Afghanistan. Serta menegaskan bahwa Thaliban sudah  menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan untuk perlindungan dan penghormatan perempuan.

Beberapa isu yang dihadapi perempuan di Afghanistan antara lain, larangan olahraga, pengetatan makna muhrim, hingga berdampak pada  pemaksaan  menikah untuk bisa kabur dan mendapatkan evakuasi. Bahkan ada kasus keluarga membayar laki-laki atas nama muhrim. Hal terakhir,  Badan dunia harus memberi perhatian pada para pengungsi. Tercatat di Indonesia, terdapat 7490 orang  pengungsi yang terjadi pada tahun 1996.

“Para pengungsi terbengkalai dan tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia. Namun, di saat yang bersamaan, para pengungsi ini   melakukan kekerasan seksual, harassment dan lainnya kepada masyarakat lokal. Jangan sampe Indonesia melakukan upaya keluar, sementara perlindungan di dalam bermasalah,” tegasnya.

Terakhir, perwakilan dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Bu Nyai Masruchah menyampaikan, jaringan KUPI menyampaikan keprihatinan dan mendorong untuk mendialogkan dan memastikan jaminan keamanan berbasis semangat kemanusiaan di Afghanistan. Serta mendorong syariah yang rahmatan lil alamin, yang menjamin kesetaraan sebagai sesama hamba Allah dan sesama manusia, partisipasi laki dan perempuan di segala ranah.

“Di saat yang bersamaan, pemerintah Taliban perlu memberi perhatian kepada kelompok mustadafiin, dengan mengacu pada spirit keberadaban Madani. KUPI siap bekerjasama mengawal kesejahteraan, kemaslahaan hakiki, peradaban berbasis rahmah, negara yang sentosa, dan berkesetaraan, termasuk di pengambilan keputusan dan lainnya . Karena pemerintah sebelumnya sudah berkomitmen membuat pemajuan perempuan dan akan menjalin kerjasama yang strategis,” pungkasnya. []

 

Tags: AfghanistanAman IndonesiakeberagamanOpen MicPerdamaianperempuanPolitik Duniatoleransi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Piagam Surabaya

6 Rekomendasi Piagam Surabaya

6 Mei 2023

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

6 Mei 2023
Kekerasan Perempuan

Komnas Perempuan: di Hari Buruh Perempuan Pekerja Masih Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender

2 Mei 2023
Perempuan Pekerja

Hari Buruh: Pastikan Pelindungan Perempuan Pekerja dari Ancaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Mei 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Setara

    Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hati Suhita dan Geliat Sastra Pesantren di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Fenomena Fatherless di Indonesia, Bukti Patriarki Masih Dijunjung Tinggi
  • Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja
  • Islam Adalah Agama Kemanusiaan
  • Hati Suhita dan Geliat Sastra Pesantren di Indonesia
  • Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist