• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Musik Tarling di Haul Gus Dur Ke-10

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
17/01/2020
in Aktual
0
Diana Sastra (depan berdiri) sedang memberikan testimoni dan menyanyikan lagu tarling remang-remang di Haul Gus Du Ke-10, di Aula Kampus Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Kamis 16 Januari 2020.

Diana Sastra (depan berdiri) sedang memberikan testimoni dan menyanyikan lagu tarling remang-remang di Haul Gus Du Ke-10, di Aula Kampus Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Kamis 16 Januari 2020.

15
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com., – “Remang – remang sinar lampu wayahe sore / Lilin tugel ganti surupe srengenge / Nunggu kakang wis lawas langka kabare / Rasa pegel, duh kakang sun ngentenane /…”

Cuplikan lirik lagu tarling “Remang-Remang” ciptaan Papa Rama yang dipopulerkan oleh Diana Sastra itu menyelimuti malam Jum’at, 16 Januari 2020 di Aula Kampus Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Lebih dari ratusan orang ikut hanyut dalam lagu yang dinyanyikan oleh Diana Sastra pada peringatan sepuluh tahun wafatnya KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.

Sebagian orang ikut bernyanyi, berjoget dan bergembira saat musik tarling (gitar suling) mulai di dendangkan dan lagu remang-remang mulai dinyanyikan.

Tidak ada sekat, baik Islam, Kristen, Katholik, Buddha dan Hindu duduk saling berdampingan dan menikmati lantunan lirik lagu itu. Kopi, Teh, buah-buahan dan beberapa kue ikut menghiasi acara yang dikemas dengan sederhana itu.

Baca Juga:

Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

Makna Wukuf di Arafah

Sebelum menyanyikan lagu remang-remang, Sang Penyanyi, Diana Sastra mengatakan bahwa lagu remang-remang menjadi bagian favorit dari Gus Dur. Gus Dur sering memutar lagu ini dalam setiap perjalanannya.

“Ada orang yang bercerita kepada saya, kalau DVD musik tarling remang-remang ini tidak terlepas dari di mobilnya Gus Dur,” kata Diana, sapaan akrabnya.

Menurut Diana, lagu yang menceritakan kehidupan masyarakat wilayah pantura dan sekitarnya itu menjadi salah satu lagu kesukaan Gus Dur, bahkan begitu cintanya Gus Dur dengan lagu ini, Gus Dur pernah meminta Diana menyanyikannya langsung di hadapan Gus Dur.

“Berkat lagu remang-remang akhirnya saya bisa berjumpa dengan beliau (Gus Dur) ditahun 2008. Beliau berkata lagu-lagu tarling di daerahmu itu hampir semuanya menceritakan kehidupan bermasyarakat wilayah pantura dan sekitarnya,” ucapnya.

Dari syair lagunya yang menggelitik namun sederhana, membuat lagu ini memang disukai oleh banyak orang, termasuk oleh presiden ke empat Republik Indonesia itu.

Berkat Lagu Dapat Jodoh

Artis Pantura itu menceritakan, di tahun 2010 ketika ramai televisi-televisi memberitakan tentang begitu besarnya apa yang sudah diberikan Gus Dur untuk Indonesia, nama Diana Sastra pun ikut sering diberitakan di media-media sosial. Dari media sosial tersebutlah dirinya bisa berkenalan dan sekaligus menikah dengan jodohnya.

“Di tanggal 18 September 2010 saya berkenalan lewat media sosial dengan Mas Fajar Andianto, Karena kebetulan Mas Fajar sendiri kenal dekat dengan Mba Alissa dan keluarga besar Gus Dur di Yogyakarta. Maka dari situlah akhirnya kita menikah. Dengan lagu remang-remang saya bisa bertemu dengan Gus Dur, dengan lagu remang-remang juga saya bisa ketemu jodoh saya,” ungkapnya.

Jaga Kesenian dan Kebudayaan Lokal

Ia mengingatkan, bahwa dengan lagu-lagu tarling ini memberikan banyak sekali kebahagiaan dan keberuntungan, maka sudah seharusnya dijaga dan terus dilestarikan budaya-budaya dan kesenian lokal ini.

“Masya Allah, bagi saya tarling begitu dahsyat membawa saya sampai detik ini. Saya hanya bisa bertitip pesan melalui silahturahmi ini bahwa Kota Cirebon, kita jadikan sebagai kota yang semakin maju dari segi agama, pariwisata, kesenian dan budayanya,” tuturnya.

Ia juga berpesan agar kesenian tarling ini bisa terus lestari maka dari segala pihak baik pemerintah  seniman dan seniwati masyarakat Cirebon untuk saling bekerjasama.

“Seperti Gus Dur bilang gitu aja kok repot. Jadi, aja repot ya, yen ngerongokna lagu tarling,” tandasnya.

Untuk diketahui Haul Gus Dur ke-10 yang bertajuk Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan ini menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Ketua Yayasan Fahmina, KH. Husein Muhammad, Sekretaris Lakpesdam PBNU, KH. Marzuki Wahid, Rois Syuriah PCNU Kab. Cirebon, KH Wawan Arwani Amin, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Wahid, Rektor ISIF, Ny. Hj Afwah Mumtazah, Pimpinan Pondok Kebon Jambu al-Islamy Babakan, Ny. Hj Masriyah Amva, Pendeta GKI Cirebon, Yohanes Muryadi, dan para tokoh lainnya.

Dimeriahkan juga oleh Paduan Suara Anak Muda Gereja-Gereja Cirebon, OIKOMENE Voice Of Cirebon, Stand Up Comedy, Musik Tarling, Pembacaan Monolog, Puisi, dan kesenian lainya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

tadarus subuh

Tadarus Subuh Ke-24 : Apakah Semua Aktivitas Istri Harus Seizin Suami

18 Juni 2022
Allah mendengar suara perempuan

Moderasi Beragama Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Makna Pancasila Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

4 Dalil Al-Qur’an Tentang Pancasila Sesuai Syariat Islam

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Pancasila Sumber Inspirasi Keadilan Gender

31 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist