• Login
  • Register
Selasa, 3 Oktober 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Selingkuh (tidak) Indah: Catatan Film Burning Body

Film Burning Body memberikan ilustrasi bagus, bahwa dalam praktik perselingkuhan, posisi perempuan kerap menjadi korban yang harus menerima resiko ganda

Ahsan Jamet Hamidi Ahsan Jamet Hamidi
13/09/2023
in Film, Rekomendasi
0
Film Burning Body

Film Burning Body

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Aku sungguh ingin selalu ada di dekatmu. Aku tidak bisa hidup tanpamu.”

Mubadalah.id – Penggalan kalimat ini selalu Rosa ucapkan melalui pesan suara kepada kekasihnya dalam adegan di Film Burning Body. Ia tidak menyadari, kalimat itu pertanda yang mengisyaratkan bahwa ia perempuan lemah yang mudah ia perdaya. Perempuan yang mudah jatuh, meski rintangan itu kecil.

Mungkin, ucapan itu sebagai ungkapan rasa cinta. Ia sedang ingin kita manja. Namun, di seberang sana, di dalam hati para laki-laki yang sedang ingin dekat dengannya, bisa kita maknai sebaliknya.

Rosa Maria Peral Venuela, adalah seorang anggota Polisi Wanita. Parasnya jelita. Posturnya proporsional. Ia tampak lebih sempurna, ketika mengenakan seragam resmi polisi, berwarna hitam, lengkap dengan berbagai perlengkapan di pinggangnya. Rosa tampil lebih seksi dan macho dengan seragam Kepolisian Barcelona.

Dalam tugasnya, ia berpasangan dengan Manu, polisi laki-laki yang lebih senior. Keduanya sering berpatroli menggunakan mobil, menyusuri jalan-jalan di kota Barcelona.

Kebersamaan yang intens itu telah menumbuhkan rasa saling suka. Kaduanya terlibat jalinan asmara. Mereka terlibat dalam hubungan sangat intim di tengah-tengah masa kerja.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga
  • Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami
  • Film Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Ibu Kandung dan Ibu Asuh, Siapa yang Lebih Berhak?
  • Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (4): Antara Idealitas dan Realitas Berinteraksi Sama Istri
    • Kisah Asmara
    • Kasus Pembunuhan
    • Mengapa Selingkuh itu Tidak Indah?

Baca Juga:

Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami

Film Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Ibu Kandung dan Ibu Asuh, Siapa yang Lebih Berhak?

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (4): Antara Idealitas dan Realitas Berinteraksi Sama Istri

Namun, hidup tidak selalu indah seperti dalam cerita. Suatu ketika mereka bertengkar lalu pecah kongsi. Manu tidak terima. Sebagai laki-laki pengecut, ia menyebarkan foto seksi Rosa kepada rekan-rekan sejawat. Untuk menegaskan bahwa dia telah memegang ”kunci rahasia.”

Rosa tidak gentar, ia tetap pergi mejauhi Manu, meski sering menjadi objek gunjingan teman-teman kerja. Seperti yang sering terjadi dalam kisah asmara di tempat kerja yang sarat budaya patriarki, ketidak-adilan itu mudah kita terka. Rosa seolah menjadi pihak yang paling dipersalahkan. Ia dijuluki sebagai perempuan penggoda.

Kisah Asmara

Tidak butuh waktu lama bagi Rosa mendapatkan tambatan hati baru. Ada dua laki-laki sekaligus yang dekat dengannya. Javi dan Albert. Keduanya sama-sama polisi yang bertugas di unit berbeda. Karakter keduanya berbeda. Albert gentle, sekaligus possessive dan pencemburu. Javi santun, tenang dan berusaha menjaga keseimbangan dengan pasangan.

Rosa menikah dengan Javi, namun ia juga tidak mau kehilangan Albert. Ia terlibat asmara segitiga. Ia akan berlabuh ke Javi, ketika ada masalah dengan Albert. Begitupun sebaliknya. Ketika sedang bermasalah dengan keduannya, ia perlu satu tambatan hati lagi. Rosa bertemu Pedro. Seorang polisi lalu lintas yang gemar menggunakan motor besar. Rosa menjalani asmara toxic dengan tiga laki-laki sekaligus.

Ibarat tupai, sepandai-pandai ia melompat, maka ia akan jatuh juga. Sepandai-pandai Rosa menyimpan rahasia, akhirnya terbongkar juga. Javi membongkar semua kebohongan Rosa. Meski pernikahan Rosa – Javi sudah memiliki putri cantik bernama Sofia, namun perceraian tidak bisa ia hentikan. Sofia tumbuh menjadi anak pemurung, suka menyendiri dan kehilangan keceriaan, meski semua fasilitas beramain ada di sekitarnya.

Rosa masih menjalani kisah asmarannya dengan dua laki-laki, Pedro dan Albert. Kehidupan tiga orang polisi ini semakin rumit. Kehidupan asmara mereka terbangun di atas pondasi kebohongan. Seperti api dalam sekam. Gesekan antara Pedro dan Albert untuk memperbutkan Rosa semakin meruncing.

Sementara itu, Rosa harus terus membuat kebohongan baru. Ruang kemerdekaan hidupnya telah ia persempit sendiri. Ia harus menutupi banyak sekali rahasia. Tidak lagi leluasa menerima telpon di rumah sendiri. Selalu pergi menjauh dari rumah, atau masuk kamar mandi. Rosa telah membangun tembok penjara yang begitu kokoh di dalam rumahnya sendiri yang luas.

Kasus Pembunuhan

Persoalan demi persoalan baru terus muncul dalam hidup Rosa. Ia frustasi dan harus segera mengakhiri. Albert yang agressif itu berniat meniadakan Pedro dari kehidupan Rosa. Niat jahat ini Rosa restui, keduanya terlibat dalam perencanaan bersama. Rosa memasukkan obat tidur dosis tinggi dalam makanan sup yang Pedro santap. Tidak butuh lama, ia tergelatak di sofa, lalu Albert datang dengan kapak. Malam itu juga tubuh Pedro tak lagi bernyawa.

Mayat Pedro dibawa ke “Panta De Foix”. Danau di pinggir kota Barcelona. Tubuh di dalam bagasi mobil itu disiram bensin, lalu percikapan api meluluh-lantahkan daging manusia itu hingga tinggal rangka. Awalnya, polisi sangat kesulitan mengenali mayat itu. Namun, isyarat alam selalu saja memberikan pertanda. Verona, seorang detektif polisi wanita begitu gigih mampu membongkar teka teki itu.

Kebohongan Albert dan Rosa tidak berlangsung lama. Di Pengadilan, Albert dan Rosa tidak lagi merasakan cinta seperti kata-kata yang selama ini keluar dari mulut keduanya. Selalu ada jarak antara kata dari mulut dan fakta. Saksi dan bukti mengalahkan semua kata-kata yang tidak lagi ada isyarat cinta.  Rosa dinyatakan bersalah, dihukum 25 tahun. Albert lebih ringan, 20 tahun.

Cerita ini hanyalah kisah dari sebuah Film Mini seri asal Spanyol yang baru tayang. Judulnya “Burning Body”. Ide cerita ditulis oleh Laura Sarmiento dengan sutradara Jose Torregrossa. Sejumlah aktor dan aktris berbakat beradu akting dalam film ini.

Ursula Corbero sebagi Rosa. Quim Getierrez, sebagai Albert, José Manuel Poga, sebagai Pedro. Raúl Prieto, sebagai Manu dan Isak Férriz, sebagai Javi. Mereka mampu bermain dengan sangat prima dan natural meski banyak adegan erotis.

Mengapa Selingkuh itu Tidak Indah?

Dari kisah film Burning Body di atas, saya tidak akan menggurui pembaca bahwa selingkuh adalah perbuatan dosa yang dilarang Agama. Semua sudah tahu. Saya mengajak untuk memetakan kisah yang Rosa perankan. Ada hikmah yang bisa kita petik:

Pertama, Film Burning Body ini memberikan sebuah ilustrasi bagus, bahwa dalam praktik perselingkuhan, posisi perempuan kerap menjadi korban yang harus menerima resiko ganda. Apalagi di lingkungan masyarakat yang sarat budaya patriarki. Rosa mendapat hukuman lebih berat dari Albert. Meski keduanya adalah pelaku

Kedua, Rosa, sebagai perempuan, kerap mengalami dilema dan terkadang menjadi lemah, ketika ada laki-laki yang menyatakan diri sedang jatuh cinta. Mungkin, pernyataan cinta itu kerap diucapkan di mana-mana dan kepada siapa saja. Perempuan harus pintar untuk membedakan apakah ungkapan ”cinta” itu tulus, sarat kasih sayang, atau hanya sekedar media untuk menyalurkan hasrat seksualnya belaka.

Ketiga, perselingkuhan tidak akan pernah terjadi hanya karena kehendak salah satu pihak. Menyalahkan salah satunya, seringnya adalah perempuan, sebagai penggoda, atau biang musabab perselingkuhan, adalah kesimpulan yang tidak adil dan jauh dari sikap bijaksana. []

 

Tags: CintaFilm Burning BodykeluargaperkawinanReview Filmselingkuh
Ahsan Jamet Hamidi

Ahsan Jamet Hamidi

Program Officer di The Asia Foundation Ketua Ranting Muhammadiyah Legoso, Ciputat Timur, Tangerang Selatan

Terkait Posts

Sayyidah Aisyah

5 Fun Fact tentang Sayyidah Aisyah, Sosok Perempuan Inspiratif dalam Panggung Sejarah Kenabian

3 Oktober 2023
Cerita Petani

Cerita Petani dan Refleksi Spirit Gerwani

2 Oktober 2023
Bidadari Surga

Obyektifikasi Perempuan dalam Narasi Bidadari Surga

1 Oktober 2023
Misi Sosial Profetik

Membincang Misi Sosial Profetik Nabi Muhammad SAW

30 September 2023
Film Air Mata di Ujung Sajadah

Film Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Ibu Kandung dan Ibu Asuh, Siapa yang Lebih Berhak?

29 September 2023
Ning Sheila Hasina

Melawan Catcalling dengan Elegansi ala Ning Sheila Hasina

29 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menolak Perjodohan

    Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Fun Fact tentang Sayyidah Aisyah, Sosok Perempuan Inspiratif dalam Panggung Sejarah Kenabian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Gambar Perempuan Membatik masih Mewarnai Pamflet Hari Batik Nasional?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Istri adalah Hiasan Dunia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Suami dan Istri adalah Sama-sama Hiasan Dunia
  • Mengenal Mojokerto Melalui Buk Buk Neng
  • Relasi Mubadalah Pastikan Laki-laki Menjadi Saleh dan Perempuan Jadi Shalihah
  • Merayakan Hari Kesaktian Pancasila dengan Refleksi Ulang Implementasi Sila Kedua: Merawat Alam dan Lingkungan
  • Beragam Mitos Stereotip Negatif kepada Pendaki Perempuan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist