• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Dosa Terbesar Manusia adalah Syirik?

Mengeluh bisa mengantarkan pada dosa terbesar manusia yakni kufur nikmat, yang tanpa kita sadari sudah banyak yang Maha Kuasa berikan

Siti Rohmah Siti Rohmah
05/04/2022
in Hikmah
0
Dosa Terbesar

Dosa Terbesar

390
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Benarkah dosa terbesar manusia adalah syirik? mari kita refleksikan bersama, dengan berangkat dari kondisi Pandemi Covid-19 yang telah menggoncangkan tatanan dunia termasuk Indonesia. Dengan adanya pandemi Covid-19 banyak orang yang terpuruk dan mengeluh akibat terjadi perubahan dalam hidup yang mereka alami.

Salah satu contohnya yakni kehilangan orang terkasih, keadaan ekonomi yang menurun bahkan runtuh, kesehatan fisik dan psikis terganggu, mobilitas kontak fisik dibatasi dan tak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan, yang akhirnya banyak sekali orang yang mengeluh termasuk melalui media sosial.

Dari sini akan nampak salah satu dosa terbesar manusia terhadap dirinya sendiri, karena mengabaikan fakta bahwa wabah Covid-19 yang menyerang manusia di seluruh dunia merupakan sebuah kehendak dan perwujudan kekuasaan yang Mahakuasa.

Kekuasaan tersebut merupakan salah satu perwujudan Tuhan begitu mencintai hambanya. Dalam Islam sendiri mengeluh bukan suatu hal yang dibenarkan atau diperbolehkan. Seperti yang tercantum dalam firman Allah SWT “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS Al-Baqarah: 286).

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Sering kali manusia berasumsi bahwa dosa terbesar kita hanyalah syirik atau menduakan Tuhan. Sedangkan prilaku lainnya dianggap dosa ringan. Manusia seolah berpikir bahwa ketika kita tidak melakukan perbuatan syirik maka kita terbebas dari dosa terbesar. Padahal dosa terbesar kita bukan hanya syirik. Tanpa kita sadari mungkin kita semua pernah melakukannya atau bahkan sering melakukannya secara berulang kali.

Apa Dosa Terbesar Manusia?

Dosa terbesar manusia yang sebenarnya adalah mengeluh, Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mengeluh merupakan menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). Tidak sedikit orang yang mengeluh atau berkeluh kesah dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu hal yang wajar.

Mengeluh atas apa yang sang Maha Kuasa berikan merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan, Jika keadaan yang kita alami dirasa cukup sulit karena hadirnya ujian kita sebagai manusia diperbolehkan untuk bersedih atau bahkan menangis karena manusia yang mulia seperti Rasulullah SAW saja pernah menangis, namun Rasulullah menangis bukan menahan beratnya ujian seperti yang seringkali umatnya lakukan.

Bersedih atau menangis merupakan perwujudan emosi manusia dan salah satu bentuk kekuatan manusia tatkala mengalami keadaan yang tidak sesuai harapan. Namun mengeluh bisa mengantarkan pada dosa terbesar manusia yakni kufur nikmat, yang tanpa kita sadari sudah banyak yang Maha Kuasa berikan.

Sejatinya Allah SWT menurunkan ujian kepada hambanya untuk meninggikan derajat dari hambanya tersebut. Bersyukur hendaknya bukan dilakukan ketika manusia mendapatkan nikmat atau keselamatan saja namun juga ketika mendapatkan ujian, sesungguhnya apa yang Allah SWT berikan itulah yang terbaik untuk kita, karena Allah SWT tidak akan menurunkan ujian di luar batas kemampuan hambanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mukmin sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim no.7692)

Dengan mengeluh persoalan tidak akan selesai, yang ada hanya fokus pada masalah atau ujian yang menghampiri kita, sebab ujian tersebut hanya diratapi sehingga tidak fokus pada solusi atau penanganan jalan keluar dari ujian tersebut. Sikap mengeluh jika dilakukan secara berulang-ulang akan berpotensi memicu dosa terbesar, karena ada peningkatan amarah dan memancing energi negatif yang justru akan semakin membuat pikiran dan keadaan kita semakin buruk.

Sikap mengeluh juga memicu hadirnya sikap pesimis yang mana Allah SWT tidak menyukai hal tersebut, serta menganjurkan hambanya untuk semangat berjuang dalam kebaikan. Hidup yang kita jalani dan apa yang Allah SWT berikan sudah selayaknya kita perjuangkan. Allah SWT berfirman, ‘Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran ayat 139). []

 

Tags: Dosa TerbesarHikmahkehidupanmanusiasyirik
Siti Rohmah

Siti Rohmah

Penulis merupakan alumni Aqidah Filsafat UIN Bandung sekaligus Mahasiswi Pascasarjana Studi Agama-Agama UIN Bandung

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID