Senin, 11 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

    Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Dhawuh Kiai

    Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Satu

    Zakat Disabilitas

    Menyoal Zakat bagi Penyandang Disabilitas Part 2

    Kesejahteraan Guru

    Apakah Negara Lepas Tanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Guru?

    Kajian Pra Nikah

    Mengapa Kajian Pra Nikah Didominasi oleh Perempuan?

    Pelecehan Seksual

    Sekolah Tak Lagi Aman: Ketika Sekolah Memilih Bungkam Saat Terjadi Kasus Pelecehan Seksual

    Perlawanan Perempuan

    Perlawanan Perempuan Sejak Kemerdekaan Hingga Zaman Kiwari

    Ego

    Bukan Dirimu yang Gelisah: Bongkar Ego, Temukan Ketenangan Diri

    Kemerdekaan Perempuan

    Aku Tidak Terlambat: Merayakan Kemerdekaan Perempuan Menjelang Usia 30

    Humanisme Inklusif

    Humanisme Inklusif : Sebuah Tawaran Untuk Kesetaraan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Narkoba

    Kerentanan Anak pada Narkoba dan Zat Adiktif

    Perdagangan Anak

    Mari Putus Rantai Perdagangan Anak

    Upah Murah

    Putus Sekolah, Upah Murah, dan Ancaman Perdagangan Anak

    Anak dari

    Membentengi Anak dari Narkoba Sejak Dini

    Anak Bekerja

    Anak Bekerja, Anak Diperdagangkan: Realitas Pahit di Tengah Keterbatasan

    Luka Lelaki

    Luka Lelaki; Tek Tuku Talake, Saya Beli Talakmu!

    Child Abuse

    Melindungi Anak dari Tindakan Child Abuse

    Child Abuse

    Bentuk-bentuk Child Abuse

    Child Abuse

    Fenomena Child Abuse dalam Lingkungan Keluarga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

    Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Dhawuh Kiai

    Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Satu

    Zakat Disabilitas

    Menyoal Zakat bagi Penyandang Disabilitas Part 2

    Kesejahteraan Guru

    Apakah Negara Lepas Tanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Guru?

    Kajian Pra Nikah

    Mengapa Kajian Pra Nikah Didominasi oleh Perempuan?

    Pelecehan Seksual

    Sekolah Tak Lagi Aman: Ketika Sekolah Memilih Bungkam Saat Terjadi Kasus Pelecehan Seksual

    Perlawanan Perempuan

    Perlawanan Perempuan Sejak Kemerdekaan Hingga Zaman Kiwari

    Ego

    Bukan Dirimu yang Gelisah: Bongkar Ego, Temukan Ketenangan Diri

    Kemerdekaan Perempuan

    Aku Tidak Terlambat: Merayakan Kemerdekaan Perempuan Menjelang Usia 30

    Humanisme Inklusif

    Humanisme Inklusif : Sebuah Tawaran Untuk Kesetaraan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Narkoba

    Kerentanan Anak pada Narkoba dan Zat Adiktif

    Perdagangan Anak

    Mari Putus Rantai Perdagangan Anak

    Upah Murah

    Putus Sekolah, Upah Murah, dan Ancaman Perdagangan Anak

    Anak dari

    Membentengi Anak dari Narkoba Sejak Dini

    Anak Bekerja

    Anak Bekerja, Anak Diperdagangkan: Realitas Pahit di Tengah Keterbatasan

    Luka Lelaki

    Luka Lelaki; Tek Tuku Talake, Saya Beli Talakmu!

    Child Abuse

    Melindungi Anak dari Tindakan Child Abuse

    Child Abuse

    Bentuk-bentuk Child Abuse

    Child Abuse

    Fenomena Child Abuse dalam Lingkungan Keluarga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Menemukan Perdamaian Universal dalam Dokumen Abu Dhabi

Dokumen Abu Dhabi ini sangat penting untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat pada umumnya, terutama di antara generasi muda dengan berbagai macam cara, diantaranya dengan memanfaatkan media sosial yang ada

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
17 April 2025
in Featured, Publik
0
Perdamaian Universal

Perdamaian Universal

294
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada kondisi saat ini, sudah semestinya kita memerlukan referensi yang relevan serta pedoman perdamaian universal dalam melakukan langkah-langkah positif yang diambil, sebagai sumbangan peradaban modern saat ini. Baiknya kita mengingat kembali momentum bersejarah pada beberapa tahun lalu melalui deklarasi yang mempunyai cita-cita dan harapan luhur.

Deklarasi tersebut bertujuan untuk menemukan perdamaian universal yang dapat dinikmati semua orang dalam hidup ini. Kita perlu membaca kembali, dan memahami esensi dari Dokumen Abu Dhabi yang berjudul “Persaudaraan Insani Demi Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama” yang ditandatangani oleh Bapa Suci Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb pada tanggal 4 Februari 2019 lalu.

Setelah membaca dokumen perdamaian universal ini berulang kali, saya semakin menyadari adanya penyebaran paham dan gerakan ekstrimisme di banyak tempat. Saya juga semakin menemukan berbagai peluang untuk memperkuat persaudaraan antar umat manusia.

Kita bersyukur kepada Tuhan karena memiliki bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang dijiwai oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semua itu menjadi pilar-pilar utama dalam membangun perdamaian universal, dan tata kehidupan bersama yang harmonis di tengah keanekaragaman suku, ras, agama, dan golongan.

Keberagaman merupakan sebuah keniscayaan dan anugerah dari Tuhan yang harus dirawat dan dikembangkan dengan sikap saling menerima, menghargai, dan bekerja sama satu dengan yang lain. Dalam Dokumen perdamaian universal Abu Dhabi, Paus Fransiskus dan Imam Besar Ahmad Al-Tayyeb secara sangat tegas menyatakan hal yang fundamental terkait dengan persaudaraan insani, yaitu kesadaran bahwa setiap manusia merupakan saudara bagi yang lain.

Karena itu, hendaknya kita hidup berdamai dengan setiap orang yang berbeda agama, budaya, dan bahasa. Karenanya tidak ada istilah mayoritas dan minoritas dalam persaudaraan. Dua tokoh agama ini menyadari adanya berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh umat manusia apapun agamanya seperti kemiskinan, korupsi, ketimpangan sosial, kemerosotan moral, genosida, ekstrimisme, diskriminasi, kerusakan lingkungan hidup hingga persoalan bencana alam.

Persoalan yang  memprihatinkan dan menjadi tantangan berat bagi perdamaian universal republik ini adalah semakin berkembangnya paham ekstrimisme yang sering berujung pada tindakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Penyebab utama lahirnya ekstrimisme adalah lemahnya pemahaman ideologi berbangsa dan bernegara yang berkorelasi dengan persoalan sosial, ekonomi, politik, dan kebencian terhadap pihak-pihak yang dianggap menghalangi penyebaran ideologi tersebut.

Di tengah berbagai persoalan perdamaian universal tersebut di atas, kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia terpanggil untuk turut terlibat dalam mempromosikan, memperjuangkan, dan mewujudkan persaudaraan insani sebagai kekayaan bersama.

Persaudaraan insani ini dibangun atas dasar nilai-nilai kemanusiaan yang diinternalisasikan secara personal dan dihidupi dalam relasi sosial. Oleh karena itu, peran keluarga sebagai sekolah kehidupan yang pertama dan orang tua sebagai pendidik utama, sangat penting untuk mulai menanamkan nilai-nilai perdamaian universal tersebut.

Kita perlu membuka diri, keluar dari zona nyaman, dan hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memperkokoh perdamaian universal, persaudaraan lintas agama dan kepercayaan. Kita perlu menyebarkan cinta damai dan kebaikan, menghormati hak asasi manusia, membudayakan dialog, mendorong kesetaraan dan keadilan gender, meningkatkan kesehatan masyarakat, membangun kesadaran akan perkembangan ilmu pengetahuan dan menjaga hidup berdampingan yang harmonis dalam keberagaman.

Kehadiran kita perlu semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat yang sering terpinggirkan seperti mereka yang miskin, yatim piatu, para janda, pengungsi, dan lanjut usia. Persaudaraan insani mengungkapkan kepekaan, kepedulian, bela rasa kita terhadap dunia untuk perdamaian universal, sebagaimana dinyatakan oleh Konsili Vatikan II.

Persaudaraan insani harus membawa kebaikan bagi kehidupan manusia dalam segala dimensinya, dan menjadi kesaksian akan kebesaran iman kepada Tuhan yang mempersatukan hati yang terpecah, dan menjadi tanda kedekatan antara semua orang yang percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia untuk saling mengerti, bekerja sama, dan hidup sebagai saudara. Hidup bersama sebagai dasar dalam mewujudkan persaudaraan insani  tidak pertama-tama untuk menemukan pokok-pokok yang sama, tetapi kesediaan untuk mau menerima dan menghargai perbedaan dalam keyakinan dan ajaran agama.

Saya memandang bahwa Dokumen Abu Dhabi ini sangat penting untuk disebarluaskan di kalangan masyarakat pada umumnya, terutama di antara generasi muda dengan berbagai macam cara, diantaranya dengan memanfaatkan media sosial yang ada.

Dengan demikian, akan lahirlah ruang-ruang perjumpaan perdamaian universal yang baru di tengah masyarakat, untuk memikirkan ulang, merancang ulang, membangun kerangka baru, dan akhirnya bertindak baru dalam hidup beragama.

Menghayati hidup beragama yang inklusif tanpa kehilangan identitasnya menjadi penting untuk terus diwartakan (mensyiarkan) sehingga semakin banyak orang yang peduli dengan sesama, dan bersemangat dalam membangun perdamaian universal, dan persaudaraan insani berlandaskan pada penghargaan terhadap harkat serta martabat manusia.

Dalam akhir tulisan ini, saya mempunyai harapan besar agar pemerintah sebagai penanggung jawab utama perdamaian universal kehidupan seluruh bangsa ini, mampu mengambil kebijakan yang arif dan adil berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan untuk mengurangi kesenjangan sosial, mencegah konflik antar anak bangsa, mengakhiri berbagai bentuk kekerasan yang berkepanjangan, menghambat laju kerusakan lingkungan hidup, memeratakan akses terhadap sumber daya dan menciptakan tata kehidupan bersama yang lebih bermanfaat.

Para tokoh agama, kaum cendekiawan, pekerja sosial, seniman, dan semua orang dengan bidang kehidupan masing-masing juga dipanggil untuk menemukan perdamaian universal, serta menghidupi kembali nilai-nilai kemanusiaan demi terwujudnya kesejahteraan umum lewat persaudaran insani.

Hidup damai di republik ini hanya akan tercapai jika semua pihak tanpa kecuali mempunyai komitmen untuk selalu bergandengan tangan dan saling bekerja sama demi kebaikan bersama. Saya percaya dan meyakini sahabat semua telah berjuang untuk membela kemanusiaan dan selalu berupaya mewujudkan perdamaian universal, dan persaudaraan insani dengan caranya masing-masing.

Semoga semakin banyak orang yang berkehendak baik untuk terlibat dengan ikut menjaga dan merawat, mengembangkan serta mewujudkan persaudaran insani demi perdamaian universal, dan hidup bersama yang lebih baik. Selamat menunaikan ibadah puasa di Bulan Ramadhan baik sahabatku yang beragama Muslim, dan selamat menunaikan ibadah puasa di Masa Pra Paskah bagi sahabatku yang beragama Katholik. []

Tags: Dokumen Abu DhabikeberagamanPancasilaPerdamaian UniversaltoleransiWawasan Kebangsaan
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Keberagaman
Hikmah

Pentingnya Membekali Anak untuk Terus Menghargai Keberagaman

5 Agustus 2025
Makna Toleransi
Publik

Menemukan Makna Toleransi dari Komunitas yang Sering Terlupa

2 Agustus 2025
Ibadah Anak Diserang
Publik

Ketika Ibadah Anak Diserang: Di Mana Rasa Aman untuk Minoritas?

31 Juli 2025
Suluk Damai
Publik

Suluk Damai di Negeri Bhineka melalui Peran LKLB dalam Merawat Toleransi

24 Juli 2025
Penghayat Kepercayaan
Publik

Tantangan Menghadapi Diskriminasi Terhadap Penganut Penghayat Kepercayaan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

19 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi
Publik

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kesejahteraan Guru

    Apakah Negara Lepas Tanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Guru?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Putus Sekolah, Upah Murah, dan Ancaman Perdagangan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Bekerja, Anak Diperdagangkan: Realitas Pahit di Tengah Keterbatasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Kajian Pra Nikah Didominasi oleh Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerentanan Anak pada Narkoba dan Zat Adiktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Di Bawah Bayang-bayang Dhawuh Kiai: Bagian Satu
  • Menyoal Zakat bagi Penyandang Disabilitas Part 2
  • Kerentanan Anak pada Narkoba dan Zat Adiktif
  • Apakah Negara Lepas Tanggung Jawab Terhadap Kesejahteraan Guru?
  • Mari Putus Rantai Perdagangan Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID