Mubadalah.id – Musim haji telah tiba. Calon jemaah haji asal Kabupaten Indramayu dipastikan akan mulai menggunakan Asrama Haji Indramayu pada tahun 2023 ini. Mereka nantinya akan terbang ke tanah suci melalui Bandara Internasional Kertajati Kabupaten Majalengka.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Wahyudin mengatakan, untuk calon jemaah haji asal Indramayu untuk tahun ini ada sebanyak 1.796 orang.
Mengenang perjalanan haji, saya teringat dengan empat pesan KH Musthofa Aqiel Siradj pada para calon jama’ah haji. Beliau sampaikan pesan tersebut ketika menyampaikan tausiyah khutbah wukuf pada tahun 2019 silam, ketika moment manasik massal seluruh calon jam’aah haji Kabupaten Indramayu di Sport Center Kabupaten Indramayu. Karena di tahun inilah, saya dan suami melangsungkan perjalanan spiritual ibadah haji ke tanah suci.
Empat Pesan KH Musthofa Aqiel Siradj
Empat pesan yang pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon sampaikan itu antara lain. Pertama, agar calon jama’ah haji memperbanyak membaca kalimat tauhid “La Ilaaha Ilallah Muhammad Rasulullah”, di Makkah. memperbanyak membaca istighfar di Padang Wukuf Arafah, dan memperbanyak membaca selawat di Madinah.
Tiga hal Ini tentu ada kaitan dengan peristiwa bersejarah, tentang kisah Nabi Adam AS di Arafah, Nabi Ibrahim AS di Makkah, dan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Kedua, belilah Alqur’an. Jika mampu membaca al-Qur’an dengan baik, maka bacalah sebaik dan setartil mungkin, baca beberapa ayat. Lalu wakafkan di Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi. Alqur’an yang bagus, menurut Kiai Musthofa Aqiel, harganya sekitar 70 riyal. Lalu setelah membaca Al-Qur’an niatkan wakaf itu untuk kedua orang tua, mertua, atau saudara yang sudah berpulang mendahului kita. Pahalanya akan terus mengalir hingga hari akhir.
Adab di Makam Nabi
Lalu yang ketiga, di setiap tempat yang mustajab agar kita selalu berdoa. Seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Jabal Rahmah, Arafah, Mina, Sai dan sebagainya. Kita dianjurkan membaca kalimat syahadat, dan memohon agar tempat mustajab itu bersaksi di akhirat nanti untuk kita, jika kita telah membaca syahadat. Anjuran demikian ini tidak ada dalam al-qur’an maupun hadits. Tetapi tuntunan para wali dan ulama.
Dan terakhir keempat, jika berziarah ke makam Baginda Nabi, lepaskan alas kaki kita di depan pintu masjid. Jangan meniru orang Arab yang tetap memakai sandal meski di dalam masjid. Ini kaitannya dengan adab. Di bawah masjid, bersemayam jasad Nabi yang mulia, kita wajib menghormatinya.
Malah dikisahkan Imam Malik RA ketika berziarah ke makam Nabi, baru memandang kubah/cungkup hijaunya saja sudah melepaskan alas kaki. Padahal terik matahari panas menyengat kaki, kata Imam Malik, itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat yang dimakamkan di areal Masjid Nabawi. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam bishawab. (Zahra)
*)artikel yang sama telah terbit di NU Online Jabar dengan judul “4 Pesan KH Musthofa Aqiel Siradj untuk Para Calon Jama’ah Haji.”