Mubadalah.id – Setelah sukses menerbitkan beberapa buku antologi dan novel Dua Barista, Najhaty Sharma melanjutkan dakwahnya melalui dunia literasi dengan menerbitkan buku Belajar Haidl Itu Seru! Ia tulis bersama dengan Naila Lamiah, Yayah Auliyatul, dan Muhammad Harir.
Buku Belajar Haidl Itu Seru! Terdiri dari 2 seri. Yang saat ini akan saya ulas adalah Buku Belajar Haidl Itu Seru! Seri 1 Buku ini menceritakan pengalaman pertama tentang Rosha yang baru saja mengalami proses biologis sebagai seorang perempuan yaitu menstruasi atau haid.
Namun melalui kisah Rosha di dalam buku ini, kita dapat belajar fikih haid sebagai ilmu yang perlu setiap muslimah ketahui dengan mudah.
Disclaimer, tulisan ini mengandung spoiler
Menstruasi adalah proses biologis yang perempuan alami dengan adanya darah yang keluar melalui vagina. Yakni sebagai dampak karena meluruhnya dinding rahim yang tidak ada pembuahan pada sel telur.
Jika perempuan telah mengalami menstruasi, maka artinya ia telah memasuki salah satu fase baligh. Biasanya perempuan akan mengalami menstruasi di usia paling dini adalah 9 tahun.
Di dalam buku ini, Najhaty dkk menyampaikan pemaparan terkait haid dengan sebuah cerita. Di mana saat mengalami menstruasi pertama kali, Rosha bingung dengan keadaan tubuhnya yang mengeluarkan darah, sehingga ia pun berpura-pura sakit.
Saya jadi mengingat kembali pengalaman pertama kali saat saya tahu bahwa saya menstruasi. Namun beruntungnya saya sedang bermukim di pondok pesantren. Sehingga saya tidak terlalu mengalami kebingungan yang Rosha alami hingga berpura-pura sakit.
Namun tentu pengalaman menstruasi setiap perempuan berbeda-beda. Bahkan bisa jadi ada lebih banyak Rosha yang lainnya di muka bumi ini yang mengalami hal seperti Rosha daripada yang saya alami.
Gerakan Meminimalisir Pembalut Sekali Pakai
Selain mempelajari fiqih haid dengan storytelling, buku ini juga mengajarkan kita untuk meminimalisir sampah pembalut sekali pakai. Yakni dengan cara menggunakan pembalut kain yang bisa kita temukan di halaman 12.
Adab Saat Menstruasi Tiba
Kemudian hal lain yang bisa kita temukan dalam buku ini adalah doa ketika menstruasi tiba yang bisa kita temukan di halaman 17. Jadi, bukan lagi merasa sedih atau senang saat proses biologis ini hadir. Tetapi justru sebaiknya kita berdoa karena menstruasi adalah fitrah yang Allah berikan untuk setiap perempuan.
Tidak hanya itu, melalui buku ini, kita juga dianjurkan untuk bersyukur saat menstruasi tiba baik di usia dini maupun menjelang usia 15 tahun. Hal ini karena, apabila saat berusia 15 tahun kita tidak mengalami menstruasi, maka justru sebaiknya yang kita lakukan adalah berkonsultasi kepada tenaga kesehatan.
Hal ini pun mengingatkan saya akan drama korea Hospital Playlist yang sempat membahas persoalan menstruasi ini di salah satu episodenya.
Kesetaraan Gender dan Sejarah Menstruasi di Dunia dengan Kehadiran Islam
Yang tidak kalah pentingnya, di dalam buku ini juga menceritakan tentang kejahiliyahan orang-orang terdahulu yang kerap mengucilkan perempuan ketika edang menstruasi. Sebagaimana yang senantiasa berulang kali Ibu Nyai Dr. Nur Rofiah Bil. Uzm sampaikan dalam kelas KGI atau Keadilan Gender Islam. Namun dengan hadirnya Islam, kezaliman tersebut pun hilang seiring dengan perkembangan zaman.
Selain sejarah menstruasi di dunia dan kaitannya dengan kehadiran Islam, nilai-nilai kesetaraan gender pun dihadirkan oleh Najhaty dkk di dalam buku ini.
Do and Don’t
Di dalam buku Belajar Haidl Itu Seru! pula terdapat hal-hal yang haram atau terlarang untuk dilakukan saat menstruasi dan juga sebaliknya yaitu hal-hal yang tetap boleh kita lakukan meskipun sedang menstruasi.
Masih banyak sekali hal positif yang dapat kita temukan di dalam buku Belajar Haidl Itu Seru! Apabila kita ingin mempelajari menstruasi dan fiqih haid secara mudah yang bisa kita temukan melalui buku ini. Karena pada dasarnya buku ini pun merujuk dari kitab-kitab terdahulu yang juga membahas seputar haid. Seperti Adabul Islam Fii Nidzomil Usroh, Kitab Mabadi’ul Fiqhiyyah, Buku Qomarun, dan Buku ‘Uyunul Masa’il Linnisa’.
Tentunya tidak semua orang dapat mengkajinya. Namun dengan storytelling yang sederhana dapat Najhaty dkk sampaikan melalui buku Belajar Haidl Itu Seru! []