• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Orang yang Suka Memukul Istri Bukan Orang Baik dan Pilihan

Pemukulan istri adalah bagian dari perilaku buruk, yang tidak sesuai dengan akhlak karimah yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. dan tidak sejalan dengan visi Islam rahmat lil 'alamin.

Redaksi Redaksi
05/08/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Memukul Istri

Memukul Istri

820
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam berbagai Hadis, Nabi Saw pernah menyindir kepada mereka yang suka memukul istrinya sebagai orang yang tidak tahu malu. (Shahih al-Bukhari, no. 5259—dan berbagai riwayat dari berbagai kitab Hadis lain).

Selain itu, ada kisah pada masa Nabi Muhammad Saw. para perempuan yang menolak para laki-laki yang suka memukul istri.

Kisah ini juga dirujuk oleh Imam Syafi’i untuk memilih pandangan tidak memukul istri sebagaimana teladan Nabi Saw. Seperti dicatat oleh Imam Abu Dawud (Sunan Abi Dawud, no. 2148).

Ada banyak perempuan yang datang mengadu ke keluarga Rasulullah Saw. tentang perilaku para laki-laki yang masih suka memukul perempuan.

Lalu Nabi Saw. mendeklarasikan dengan tegas bahwa “Mereka yang suka memukul perempuan itu bukan orang-orang baik dan bukan orang-orang pilihan.”

Baca Juga:

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Apakah para perempuan yang mengadu itu Nabi Saw. anggap sebagai orang-orang yang membuka aib suami mereka?.

Apakah Nabi Saw. menasihati para perempuan untuk bersabar dan menerima perilaku suami mereka, sebagai tuntutan dari karakter istri salihah?.

Atau justru Nabi Saw. mendengar dan mendukung para perempuan, serta berusaha menghapuskan perilaku-perilaku memukul?.

Teks-teks Hadis, sebagaimana dalam tulisan ini, dengan jelas menyatakan bahwa pemukulan bukan bagian dari ajaran Islam, juga bukan dari teladan Nabi Saw.

Menceritakan seseorang yang memukul perempuan, dengan maksud mencari cara agar tidak lagi terjadi bukan bagian menceritakan aib yang ia larang.

Namun, bagian dari amar makruf dan nahi mungkar. Gerakan untuk menguatkan daya dorong (amar makruf) kita semua untuk selalu berbuat baik. Sekaligus daya tahan (nahi mungkar) kita semua agar tidak terjerumus pada tindakan-tindakan buruk dan zalim.

Pemukulan istri adalah bagian dari perilaku buruk, yang tidak sesuai dengan akhlak karimah yang Nabi Muhammad Saw. ajarkan dan tidak sejalan dengan visi Islam rahmat lil ‘alamin.

Adalah tugas kita semua untuk menyadarkan umat, baik yang awam maupun yang alim, untuk kembali pada akhlak kenabian yang jelas menolak pemukulan maupun segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. []

Tags: BaikbukanistrimemukulorangpilihanSuka
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID