Mubadalah.id – Al-Qur’an sendiri memiliki beberapa resep jitu bagi suami istri agar perkawinan keduanya langgeng. Di antaranya adalah “ta’aruf” seperti dalam al-Qur’an Surat al-Hujurat ayat 13:
Laki-laki dan perempuan (suami-istri) diperintahkan untuk terus berusaha saling mengenal. Meski demikian mengenal tak sekadar kenal dan tahu, melainkan lebih dari itu.
Ta’aruf dalam ayat ini memiliki tujuan yang jelas, yakni meraih ketakwaan. Dengan kata lain, suami istri pada hakikatnya ditujukan untuk meraih kemuliaan di sisi Allah, yakni ketakwaan, melalui relasi suami istri yang harmonis. Dalam dan indah, bukan?
Resep lain dalam al-Qur’an adalah “mu’asyarah bil ma’ruf” (memperlakukan pasangan secara baik) dengan “menikmati” kekurangannya. Dengan segala kekurangannya, pasangan kita adalah manusia yang sama dengan kita memiliki harga diri, ingin diperlakukan dengan baik dan terhormat.
Mu’asyarah bil ma’ruf adalah judul resepnya. Bumbu intinya adalah menerima kekurangan dan bisa mencari sisi positif dari kekurangan itu. Allah SWT berfirman:
“… Dan perlakukanlah istrimu secara patut, bisa jadi engkau tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan (dalam kekurangan itu), kebaikan yang banyak.” (QS. an-Nisa ayat 19). Sangat manusiawi dan cerdas, bukan? []