• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Habib Ali al-Habsyi dan Baktinya kepada Sang Ibunda

Bakti dan cinta Habib Ali kepada ibunya, Hubabah Alawiyah binti Husein al-Jufri yang sangat luar biasa menjadi teladan umat di masa ini

Rasyida Rifa'ati Husna Rasyida Rifa'ati Husna
30/12/2024
in Hikmah
0
Habib Ali al-Habsyi

Habib Ali al-Habsyi

673
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siapa yang tidak mengenal Habib Ali bin Muhammad bin Husein al-Habsyi? Beliau adalah ulama besar yang masyhur dalam hal keilmuan dan terkenal akhlaknya serta rasa hormatnya  terutama kepada sang ibunda.

Salah satu kitab karyanya yaitu kitab Maulid Simtu ad-Duror tersebar dan terbaca hingga ke seluruh penjuru dunia. Kesuksesannya dalam belajar, berdakwah, mengarang kitab, dan lain-lain tidak lepas dari didikan dan baktinya kepada orang tua.

Dalam ajaran Islam, birrul walidain atau bakti kepada orang tua memang merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Kesuksesan seseorang tidak dapat dipisahkan dengan peran orang tua. Oleh sebab itulah, kewajiban kita untuk menghormati, mencintai, dan berbakti kepada mereka.

Bakti dan cinta Habib Ali kepada ibunya, Hubabah Alawiyah binti Husein al-Jufri yang sangat luar biasa menjadi teladan umat di masa ini. Habib bahkan suatu waktu pernah mengatakan bahwa dirinya tidak merasa memiliki harta ataupun barang yang berharga selama sang ibu masih hidup.

Padahal Habib Ali memiliki harta yang barokah dan melimpah. Baginya semua yang ia miliki haruslah ia manfaatkan untuk membuat sang ibu ridha dan senang dengannya.

Baca Juga:

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Berbakti itu Laksana Hutang

‎قال الحبيب علي الحبشي : ما أحسب انا معي شيئ او أملك شيئ وأمي في قيد الحياه فما املك كله حقها

Beliau berkata: “Aku tidak merasa memiliki sesuatu atau merasa mempunyai hak atas diriku selagi ibu masih hidup, karena yang aku miliki semuanya adalah milik ibuku.”

Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi bahkan juga pernah berkata:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﺒﻴﺐ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﺤﺒﺸﻲ : ﻟﻮ ﺇﺩﻋﺖ ﺃﻣﻲ ﺭﻗﻲ ﻭﺧﺮﺟﺖ ﻭﺑﺎﻋﺘﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻮﻕ ﻣﺎﺑﺎﺃﻧﻜﺮ

“Jika ibuku membawaku ke pasar dan berkata ini (Habib Ali) adalah budakku dan ibunya ingin menjualnya. Maka aku tidak akan memungkiri di depan orang kalau aku adalah budaknya.”

Sebuah pengajaran berharga bagi kita semua, di mana dewasa ini tidak sedikit anak-anak yang sangat pelit terhadap orang tuanya dan merasa berat hati jika ingin mengeluarkan sebagian uangnya atau sesuatu untuk ibu bapaknya. Padahal, sebagaimana ulama salaf menegaskan bahwa berbakti itu laksana hutang. Bahwa apa yang kita berikan kepada orang tua adalah hutang yang akan Allah bayar berlipat ganda.

Jika memberi hutang maka akan di bayar kebaikan yang lebih. Sebaliknya, kejelekan (akhlak buruk) yang kita berikan pada orang tua maka, balasannya adalah kejelekan dan rasa pelit yang akan dibayarkan oleh anak-anak kita nanti.

Buah Kesalehan Ibu dan Ayah

Kesalehan Habib Ali al-Habsyi telah tumbuh sejak usianya masih belia, hal tersebut sebab didikan kuat dari orang tuanya. Ayah beliau, Habib Muhammad bin Husein al-Habsyi merupakan seorang ulama besar dari kota Seiwun. Sedangkan ibunya, Hubabah Alawiyah adalah seorang perempuan salehah yang gigih membimbing dan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama.

Meskipun tumbuh dan besar di lingkungan yang sederhana, ibunda Habib Ali merupakan perempuan terpelajar yang memiliki keimanan dan kecerdasan tinggi. Beliau bahkan menimba ilmu dari banyak ulama besar di Hadhramaut, Yaman. Sebagai seorang anak beliau juga sangat patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Setelah menikah, Hubabah justru semakin aktif berdakwah dari satu kampung ke kampung lainnya. Beliau bersama suaminya gigih mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat yang pengetahuan agamanya sangat minim.

Pernikahan Hubabah Alawiyyah dan Habib Muhammad menjadi teladan kesalingan yang luar biasa. Mereka menikah bukan hanya untuk bersenang-senang atau sekedar mempunyai keturunan. Namun, pernikahannya diniatkan untuk menjadi pelayan agama Allah.

Mendidik di Tengah Kesibukan Dakwah

Akan tetapi, meski ibunda Habib Ali itu sangat sibuk dengan aktivitasnya di masyarakat, beliau juga berhasil menjadi ibu yang sangat dekat dengan anaknya. Seperti kepada Habib Ali, beliau dari kecil hingga usia 17 tahun selalu bersamanya.

Hubabah Alawiyyah sendiri yang turun langsung mendidik dan menanamkan akhlak mulia kepada Habib Ali dan memberi pengajaran serta lingkungan pendidikan terbaik. Beliau selalu membawa serta putranya untuk menghabiskan waktunya di masjid dengan salat, berdzikir, mengkhatamkan al-Quran, dan ta’lim.

Bahkan, ketika Habib Ali pergi ke masjid untuk menuntut ilmu di kota Qasam, Hubabah Alawiyyah akan mengantar jemput beliau karena khawatir bertemu dengan sembarang orang di jalan. Berkat usahanya dalam menjaga, memindik akhlak dan kebersihan zahir batin putranya tersebut, Habib Ali tumbuh menjadi seorang yang saleh, ‘alim, dan bijaksana seperti yang kita ketahui.

Wasiat Habib Ali Al-Habsyi

Teladan Hubabah Alawiyah memberi hikmah dan pengajaran kepada semua perempuan terkhusus sebagai seorang ibu. Demikian pula, teladan dan wasiat Habib Ali al-Habsyi menjadi penting untuk kita renungkan kaitannya dengan berbakti kepada ibu (dan ayah).

Beliau menasehatkan, tidak ada amalan yang manfaatnya paling besar di dunia ini selain birr al-walidain. Seorang anak akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya dikarenakan baktinya terhadap kedua orangtuanya.

Bentuk bakti kepada orang tua salah satunya adalah dengan mendoakannya, bahkan bentuk bakti itu harus dilakukan meskipun salah satu atau kedua orang tua telah meninggal dunia. Bahkan ulama mengatakan, indikator saleh tidaknya seorang anak dapat dilihat dari seberapa sering mereka mendoakan orang tuanya.

Habib Ali al-Habsyi memberi ijazah ‘ammah (artinya siapa saja boleh mengamalkan), yaitu doa birrul walidain sebagaimana dalam Alquran yang sebaiknya dibaca setiap selesai doa adzan sebanyak 5x. Juga setiap bakda shalat fardhu 3x, dibaca seusai salam, kemudian istighfar dan dalam kondisi sebelum mengubah posisi duduk tasyahud akhir.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا ×٣

Rabbighfirli wa li walidayya warhamhuma kama rabbayani saghira

“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka memelihara dan mendidik ku sejak kecil.”

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وارْحَمْنِي وَارْحَمْهُمَا واجْعَلْ الجَنَّةَ مَثْوَاهُمَا ومَأْوَاهُمَا ×٣

Rabbighfirli wa li walidayya warhamni warhamhuma waj’alil jannah matswahuma wa ma’wahuma.

“Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Rahmatillah aku dan kedua orang tuaku dan jadikanlah surga sebagai tempat kembali untuk keduanya.”

Jika kita menginginkan kelapangan hidup, doa ini lah yang akan menjadi wasilah pertolongan dan rahmat Allah turun, doa-doa dan permintaan lain yang kita panjatkan juga akan cepat dikabulkan olehNya. Wallahu musta’an.[]

Tags: Akhlak MuliaBaktiCintaDoaHabib Ali al-HabsyiIbu
Rasyida Rifa'ati Husna

Rasyida Rifa'ati Husna

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID