• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Imam Ali ra dan POLRI

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
12/05/2018
in Aktual
0
Imam Ali

Imam Ali

5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tindakan POLRI ini adalah bentuk amalan Islam yang amat mulia, ibadah sosial yang paripurna, dan keyakinan yang tinggi pada Allah SWT.

Mubadalah.id – Di antara kisah inspiratif yang tersebar di kalangan Pesantren adalah tentang ketahanan Imam Ali ra dalam mengendalikan nafsu membunuh. Kisah ini juga pernah dikutip Hamka ketika menasihati Iran pada awal Revolusi agar tidak banyak membunuh lawan politik.

Aliksah, Imam Ali ra telah menguasai musuh dalam sebuah perang, dan tinggal mengayunkan pedang membunuhnya. Tiba-tiba sang musuh meludahi beliau, beliau marah sekali, tetapi malah tidak jadi membunuhnya. Sang musuh malah heran: “Kok, tidak jadi membunuh?”.

“Aku pergi berperang karena Allah. Tiba-tiba aku marah karena kamu meludahiku, aku tidak ingin membunuhmu karena aku marah, karena berarti aku hanya menuruti hawa nafsuku semata. Tidak. Aku tidak ingin hawa nafsuku yang menguasai diriku”. Tegas sang Imam.

Sekalipun sudah dua hari, aku masih terngiang dengan perjuangan POLRI untuk tidak terbawa amarah nafsu ketika mengatasi kerusuhan di Mako Brimob. Sekalipun 5 orang kawan mereka dibunuh secara sadis, satuan POLRI tetap berusaha menjaga etika, moral, dan hukum. Persis seperti kisah inspiratif di atas.

Tindakan POLRI ini adalah bentuk amalan Islam yang amat mulia, ibadah sosial yang paripurna, dan keyakinan yang tinggi pada Allah SWT. Berbeda jauh, dengan mereka yang mengaku Islam dan menggunakannya justru untuk membunuh secara sadis, menebar teror, kebencian, dan kemarahan.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Menyemarakkan Ajaran Ekoteologi ala Prof KH Nasaruddin Umar

Bahkan, berbeda jauh juga dengan mereka yang selalu nyinyir pada usaha POLRI untuk memberantas terorisme. Mereka mengaku Islam yang damai, tetapi lebih simpati pada para pembunuh, daripada POLRI yang menjaga perdamaian untuk Islam dan kita, bahkan hingga terbunuh. Dunia emang terbalik.

Aku padamu POLRI, engkaulah muslim sejati, menurutku. Doaku untukmu para syahid Polisi di Mako Brimob. Surga untykmu wahai para syahid. Semoga kamu terus berkomitmen tinggi menjaga kami dari segala bentuk teror sekecil apapun.

Amin.[]

Tags: Imam Ali ra.perempuanislamkerusuhan di mako brimobmakobrimobnapiPOLRIteroris
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID