• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pahala Bagi yang Merawat dan Melayani Ibu Setara dengan Berjihad

Dengan perspektif mubadalah, makna utama dari teks-teks hadis di atas adalah bahwa melayani ibu dan keluarga yang membutuhkan akan memperoleh pahala jihad. Yang melakukan bisa laki-laki kepada ibunya, bisa juga kepada ayahnya, anak-anaknya, juga istrinya

Redaksi Redaksi
28/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Merawat dan Melayani Ibu

Merawat dan Melayani Ibu

555
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw telah berpesan kepada umat Islam, rawat dan layanilah ibu kalian. Karena pahala bagi yang merawat dan melayani ibu, kata Nabi Saw setara dengan pahala orang yang sedang berjihad.

Pahala jihad bagi orang yang merawat dan melayani ibu itu seperti dijelaskan dalam kitab hadis Mushannaf ‘Abd al-Razzaq.

Dalam kitab tersebut menjelaskan, bahwa pernah suatu ketika seorang laki-laki datang menemui Nabi Muhammad Saw, ia mengatakan bahwa ia ingin pergi berjihad, tetapi ibunya melarang dan memintanya untuk tinggal di rumah menemani dan melayani sang ibu.

Nabi Muhammad Saw menjawab kepada laki-laki tersebut, “Tinggal (menemani dan melayani) ibumu, kamu akan dapat pahala yang sama dengan pahala jihad.”

Yang kedua, barulah datang seorang perempuan yang juga meminta pahala yang sama (jihad). Sekalipun tidak ikut pergi jihad, dengan kerja-kerja domestik di dalam rumah tangga.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu
  • Prinsip Kesetaraan Manusia
  • Dalil Kesetaraan Manusia

Baca Juga:

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

Prinsip Kesetaraan Manusia

Dalil Kesetaraan Manusia

Dengan perspektif mubadalah, makna utama dari teks-teks hadis di atas adalah bahwa melayani ibu dan keluarga yang membutuhkan akan memperoleh pahala jihad. Yang melakukan bisa laki-laki kepada ibunya, bisa juga kepada ayahnya, anak-anaknya, juga istrinya.

Terlebih, bisa juga berarti lebih luas lagi, bahwa kerja-kerja perawatan dan pelayanan. Seperti di rumah sakit, panti asuhan anak yatim dan jompo adalah juga kerja-kerja jihad dalam Islam.

Sementara itu, sahabat Utsman bin Affan yang merawat istri juga dijanjikan pahala jihad (Shahih Bukhari, no. 2167).

Penyebutan pahala jihad bagi perempuan di ranah domestik hanyalah contoh belaka. Karena yang sesungguhnya bisa bermakna lebih luas mengenai apresiasi kerja-kerja domestik dan sosial. []

Tags: berjihadIbumelayaniMerawatpahalasetara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Imam Malik

Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

28 Maret 2023
Flexing Ibadah

Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

28 Maret 2023
Prinsip Hidup Bersama

Piagam Madinah: Prinsip Hidup Bersama

27 Maret 2023
kehidupan bersama

Pentingnya Memahami Prinsip Kehidupan Bersama

27 Maret 2023
Batasan Sakit yang Membolehkan tidak Puasa

Q & A: Apa Batasan Sakit yang Membolehkan Tidak Puasa di Bulan Ramadan?

27 Maret 2023
Kesehatan Gigi dan Mulut

Ramadan Tiba, Kesehatan Gigi dan Mulut Harus Tetap Terjaga

26 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist