• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Biografi Fatimah Al Mutsanna Al Qurthubi, Guru Ibnu Arabi

Fatimah binti al Mutsanna wafat dan dikuburkan di Siddah, dekat kota Al-Musayyab, Karbala. Sufi besar itu wafat. Meski tidak meninggalkan karya dan istana, akan tetapi, ia meniggalkan warisan hidup abadi yang berharga dan mulia

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
29/03/2022
in Hikmah
0
Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

165
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ibnu Arabi dalam karya yang sangat terkenalnya, Al-Futuhat al-Makiyyah, ia mengatakan, “Aku mengabdi kepada seorang perempuan wali di Seville yang bernama Fatimah al Mutsanna al-Qurthubi. Aku mengabdi kepadanya selama 2 tahun. Inilah Biografi Fatimah Al Mutsanna Al Qurthubi guru Ibnu Arabi.

Saat itu, ia berusia 95 tahun. Aku malu memandang wajahnya, meski usianya sudah begitu lanjut. Pipinya kemerah-merahan. Wajahnya masih tampak cantik bagai perempuan usia 14 tahun. Ia perempuan yang mengabadikan dirinya kepada Allah. Pribadi dan pengetahuannya banyak memengaruhi pikiranku.”

Ibnu Arabi bersama dua orang temannya yang juga merupakan santri Fatimah Al Mutsanna membantu membangun rumah sederhana terbuat dari bambu untuk tempat tinggal gurunya.

Tidak hanya itu, Ibnu Arabi memperoleh pencerahan intelektual dan spiritual dari Fatimah Al Mutsanna . Ia mengatakan tentang gurunya itu sebagai Kanat rahmah li hadza al-‘alam, hadir membawa rahmat bagi dunia.

Biografi Fatimah Al Mutsanna Al Qurthubi Wali Perempuan

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Nama lengkapnya Fatimah binti Ibnu al Mutsanna al-Qurthubi. Beliau lahir di Kordoba, Spanyol. Fatimah binti al-Mutsanna adalah guru dari Filsuf termasyur dalam sejarah Islam, Ibnu Arabi. Fatimah mengajarkan Ibu Arabi tentang pengetahuan esoterik.

Konon diceritakan, pengalaman hidup Fatimah Al Mutsanna yang penuh derita mengantarkan Ibnu Arabi pada pengetahuan esoterik yang mendalam. Esoterik adalah hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu yang berkaitan sisi dalam dari ajaran  agama.

Kisah Hidup Fatimah al Mutsanna

Sejak kecil, Fatimah Al Mutsanna sudah diajari ayahnya  hidup bersahaja. Kehidupan keluarganya  sangat miskin. Saat sudah baligh, Fatimah Al Mutsanna  dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang laki-laki yang sakit lepra. Selama 24 tahun, hidup Fatimah Al Mutsanna diabadikan untuk mengurus dan merawat suaminya sampai ia meninggal. Sesudah itu, ia hidup sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia bekerja sebagai penjahit.

Suatu ketika tangan Fatimah Al Mutsanna terluka, sehingga ia tidak lagi bekerja menjahit dan tidak memiliki pekerjaan lain. Hidupnya sangat sulit. Untuk mempertahankan hidupnya, ia mencari makanan dari sisa-sisa makanan orang kaya yang membuangnya ke tempat sampah.

Meski hidup sengsara, ia tetap bersyukur kepada Tuhan dan memaknainya sebagai ujian sebagaimana yang dialami para nabi. Sejak saat itu, Fatimah Al Mutsanna memilih untuk hidup di jalan sufi, dan kemudian menjadi al-‘arifat atau perempuan yang telah mengenal Tuhan. Kita menyebutnya sebagai waliyullah perempuan.

Karamah Syaikhah Fatimah Al Mutsanna 

Suatu hari, Fatimah Al Mutsanna mengatakan:  “Kekasihku memberiku surah Al-Fatihah. Lalu, aku membacanya untuk suatu hal. Maka, hal itu pun ada, terjadi, mewujud.”

Awan

Ada kisah menarik terkait karamah Syeikhah Fatimah Al Mutsanna. Ibnu Arabi memberikan kesaksian atas karamah gurunya. Diceritakan, seorang perempuan datang mengadu nasib bahwa suaminya meninggalkannya tanpa nafkah hidup. Syeikhah Fatimah Al Mutsanna lantas membaca al-Fatihah. Tiba-tiba embusan surah Al-Fatihah itu berubah menjadi awan.

Kemudian sembari terus membaca surah Al-Fatihah, Fatimah meminta awan tersebut untuk mendatangkan suami si perempuan tadi ke Seville. Tidak lama kemudian, selama perjalanan tiga hari, sang suami tersebut tiba dan berkumpul dengan istrinya. Saat ditanya, suami itu kebingungan dan tidak mengerti bagaimana hatinya memutuskan kembali ke rumah. Konon itu merupakan salah satu karamah Syeikhah Fatimah Al Mutsanna .

Akhir Cerita

Fatimah binti al Mutsanna wafat dan dikuburkan di Siddah, dekat kota Al-Musayyab, Karbala. Sufi besar itu wafat. Meski tidak meninggalkan karya dan istana, akan tetapi, ia meninggalkan warisan hidup abadi yang berharga dan mulia. Yakni, menjadi seorang manusia cemerlang, sufi besar, menjadi Syekh (guru besar) Muhyiddin Ibnu Arabi. Seorang maha guru besar, sufi legendaris dan menulis ratusan buku terkait pengalamannya sebagai sufisme. []

 

Tags: Cendekiawan MuslimFatimah Al MutsannaPeradaban Islamsejarahulama perempuan
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version