• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Bagaimana Menerapkan Pola Asuh Keluarga Ideal?

Salah satu bentuk pola asuh keluarga ideal adalah orang tua yang membentengi anak dengan nilai-nilai spiritualitas, emosional dan intelektual yang ramah

Ela Nurlaela Ela Nurlaela
10/06/2022
in Keluarga
0
Pola Asuh Keluarga Ideal

Pola Asuh Keluarga Ideal

144
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap keluarga punya cara tersendiri untuk mendidik dan mengasuh anak sesuai dengan apa yang diinginkan, mengutip dari tirto.id ada empat jenis pola asuh yang kerapkali dipakai oleh para orangtua yakni otoriter, pengabaian, permisif dan otoritatif. Empat pola asuh keluarga ideal ini, memiliki perbedaan serta dampak terhadap tumbuh kembang anak termasuk karakter yang kelak dimiliki sang anak.

Sikap otoriter, bukan bagian dari pola asuh keluarga ideal. Pasalnya sikap otoriter menerapkan posisi ibu dan ayah sebagai subjek paling dominan dengan anak sebagai objek yang harus patuh dan nurut absolut, anak yang dianggap melakukan kesalahan akan diberi hukuman dan segala bentuk larangan diterapkan dengan dalih kasih sayang. Celakanya cara ini amat berbahaya karena akan menganggu daya kritis dan kreativitas anak karena dihantui oleh ketakutan dan bayang-bayang hukuman yang akan diterima.

Selanjutnya pengabaian, juga tidak masuk dalam kategori pola asuh keluarga ideal. Parenting ini juga dianggap kurang baik karena berpengaruh negatif pada sang anak. Umumnya cara yang digunakan adalah dengan memberi kebebasan tanpa kontrol dan terlalu sibuk dengan hal yang tidak menjadikan anak sebagai prioritas, masalah yang mungkin terjadi adalah anak merasa kesepian, dan kurang kasih sayang termasuk nekad melakukan hal yang menyimpang dari norma sosial, kemampuan komunikasi juga buruk akibat tidak diajarkan secara berkala.

Kemudian pola asuh permisif, anak Garsel biasanya menyebut parenting ini sebagai ‘asuhan olo-olo’ Ya: manja. Kerapkali orangtua salah kaprah dengan memberikan segala apa yang anak inginkan (lagi-lagi) dengan dalih kasih sayang, umumnya ditandai dengan memberi kebebasan kepada anak tanpa kontrol (mau apa dan butuh apa sat set dipenuhi).

Kabar baiknya, melalui pola asuh keluarga ideal ini anak akan tumbuh dengan penuh kehangatan keluarga, biasanya supel dan punya komunikasi yang baik namun celakanya anak dengan jenis asuhan ini juga akan tumbuh sebagai pribadi yang mau disokong, kurang mandiri dan punya ambisi ingin selalu diberi dan dilayani.

Baca Juga:

Jalan Mandiri Pernikahan

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Terakhir adalah pola asuh otoritatif (mohon tidak tertukar dengan poin pertama ya kawan-kawan) mereka yang menganut ‘madzhab’ asuhan ini akan memperlakukan anak sesuai porsi dan periodisasi pertumbuhan. Para ahli psikologi meyakini bahwa jenis pola asuh inilah yang paling ideal diantara yang lainnya sebab fokus yang disasar adalah karakter anak yang mandiri, terbuka, bertanggungjawab, kreatif dan tumbuh sebagai manusia yang utuh.

Para orang tua akan memberi kebebasan anak sesuai daya pikirnya, namun memberitahu juga batasan-batasan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan memberikan alasan kuat termasuk resiko yang akan diterima. Tentu saja bonus dari penerapan pola asuh keluarga ideal ini adalah terciptanya anak baik hati tidak insekyuran gemar menolong tidak body shaming taat ibadah saleh secara sosial dan menjadi candu belajar.

Dampak dan manfaat dari praktik pola asuh keluarga ideal

Jika sudah begitu, pemahaman sudah didapat referensi sudah dikantongi saatnya para orangtua memperoleh kesepakatan. Oh tentu, mengasuh adalah perkara saling (mubadalah) harus ketok palu sistem asuhan apa yang akan diberikan. Di tengah gempuran zaman dan hingar-bingar hidup yang serba cepat dan mudah ini saya rasa para orang tua juga harus berhati-hati karena bisa saja meski hubungan keluarga adem tentrem diam-diam anak mengakses ideologi-ideologi dan paham ekstrim yang ia dapat dari internet.

Tugas orang tua adalah membentengi anak dengan nilai-nilai spiritualitas, emosional dan intelektual yang ramah. Toh mengajarkan nilai-nilai kebangsaan pada anak tidak haram, lagi pula apa artinya negara demokratis jika dalam ranah keluarga nilai-nilai keterbukaan tidak dipupuk.

Saya rasa selain memang harus menerapkan pola asuh keluarga yang ideal, hal lain yang mesti diberikan adalah sikap tidak antipati terhadap perbedaan, mengajarkan anak tentang sikap budi pekerti adalah keharusan, menjadikan anak sebagai pribadi yang easy going di tongkrongan, tidak rasis terhadap golongan, pantang menyerah dan haus belajar adalah sebuah cita-cita yang tak boleh padam digelorakan.

Akhir kata, saya berterimakasih kepada ibu dan bapak di rumah yang saat menjelang tidur bapak selalu memutar siaran wayang golek di radio dan ibu yang membaca surat al-waqiah tatkala subuh menyapa (dilanjut dengan musik legendaris ibu-ibu progresif: Nasidaria). Kalian luarbiasaaa! []

Tags: anakkeluargaKesalinganorang tuaparentingpola asuh
Ela Nurlaela

Ela Nurlaela

Alumni Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Suka bercocok tanam, senang mempelajari berbagai isu

Terkait Posts

Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version