• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Kesadaran Kemanusiaan Perempuan, Feminisme, dan Fakta Sosial Kita

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
12/03/2019
in Kolom
0
Islam dan Perempuan

Ilustrasi: wikipedia[dot]com

20
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika pengusaha dari Jakarta datang ke Padang, mengajak istri teman bisnisnya tidur di hotel, apakah itu berdosa?” tanya Nur Rofi’ah saat Bedah Buku Qiraah Mubaadalah di Padang.

Saya sontak berfikir, apa yang ingin dituju Bu Nur Rofi’ah dengan pertanyaan itu? Peserta yang mayoritas adalah para tokoh akademisi dan tokoh agama langsung menyatakan bahwa itu berdosa. Diam-diam saya juga mengamini jawaban mereka.

Bu Nur Rofi’ah menjelaskan kepada kami bahwa ‘pengusaha’ itu belum tentu laki-laki, bukan? Mengapa kita menganggap jika selalu laki-laki yang menjadi pengusaha? Di mana letak kemanusiaan perempuan kita?

Ia kemudian menjelaskan bahwa itu berarti tingkat kesadaran tentang kemanusiaan perempuan kita masih di level terendah. Di mana berarti kita hanya menganggap laki-laki yang manusia, perempuan bukan manusia. Sehingga, perempuan diperlakukan sebagai hewan bahkan benda mati.

Ya. Saya mengakui itu. Bahwa ternyata bahkan dalam diri saya yang sedikit banyak sudah membaca buku-buku keadilan dan kesetaraan belum juga terbentuk kesadaran yang lebih tinggi tentang kemanusiaan perempuan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati
  • Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender
  • Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan
  • Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Baca Juga:

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Pandangan Abu Syuqqah Tentang Isu Kesetaraan Gender

Khitan Baik Bagi Laki-laki dan Tidak Baik Bagi Perempuan

Metode Mubadalah Menggunakan Prinsip Dasar yang Menyapa Laki-laki dan Perempuan

Dan saya tidak dapat membayangkan bagaimana kesadaran tentang perempuan pada pikiran-pikiran yang masih sangat patriarkhal.

Kita sudah tidak dapat menghitung berapa banyak korban perempuan yang diperlakukan begitu buruk hanya karena ia memiliki vagina. Dan berapa banyak laki-laki yang melegitimasi keburukan mereka hanya karena mereka memiliki penis.

Ibu Yuli, seorang pengidap kanker payudara di Garut yang saat ini sedang terbaring lemah adalah salah satunya. Beliau mengidap kanker payudara sejak 3 tahun lalu. Pekerjaannya hanya menjadi seorang guru honorer. Dia memiliki dua anak yang masih kecil. Dan suaminya meninggalkannya!

Ya, suaminya meninggalkannya. Meninggalkan Ibu Yuli yang sedang sangat membutuhkan bantuan untuk diurusi. Meninggalkan anak-anaknya yang masih harus dilayani. Tanpa pesangon dan kabar apapun.

Kemudian masyarakat di sekitar juga sedikit memaklumi perilaku suami tersebut. Menganggap bahwa itu wajar di tengah impitan keluarga dan ketidakberdayaan Bu Yuli untuk memenuhi berbagai kebutuhan suaminya.

Dan kasus-kasus begini saya yakin tidak hanya ditemui di sekitar saya. Dan bukan hanya sekali ini saja. Banyak kasus lain yang dihadapi perempuan karena ia perempuan. Karena Kodrat yang diberikan Tuhan padanya malah dijadikan senjata untuk menelantarkan mereka. Dan sedihnya lagi, bahkan ada yang melegitimasi itu semua.

Kemudian pembelaan terhadap kaum perempuan atas berbagai kepedihannya itu harus juga menemui benturan. Dianggap anti-Islam, produk Barat, dan lain sebagainya. Padahal penjajahan kepada kaum perempuan sudah terjadi bahkan sejak 4500 SM ketika zaman peralihan kerja.

Dan selama penindasan dan perlawanan akan penindasan itu ada berarti ada juga feminisme. Karena bukankah menurut Charles Fourier sebagai seorang peletak dasar kata feminisme, feminisme adalah kebaikan akan kaum perempuan?

Jika ya feminisme adalah kebaikan akan kaum perempuan, mengapa banyak juga yang menolak kata tersebut walaupun ia memperjuangkan hak perempuan? Padahal feminisme itu sendiri adalah sebuah teori sosial yang memang selalu dinamis pergerakannya. Sehingga di dalamnya sangat mungkin memiliki perbedaan pendapat antara aliran yang satu dan yang lain.

Jika tidak meyetujui aliran yang lain, maka buatlah aliran feminis sendiri. Bukan malah menolaknya mentah-mentah karena keegoisan atas nama golongan. Dan lupa akan marwah perjuangan yaitu untuk memperjuangkan hak perempuan yang sering dialpakan.

Kesadaran kemanusiaan perempuan kita masih begitu rendah. Fakta sosial kita menunjukan banyaknya korban-korban yang terus berjatuhan. Sehingga, marilah melebur ego, bersahabat dan mau terus membuka kemungkinan diskusi demi kemanusiaan perempuan yang lebih baik.[]

Tags: anakfeminismeGenderkeadilanKesetaraanlaki-laki
Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Industri Halal

Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Kehidupan Rumah Tangga

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

4 Februari 2023
Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Peran Ayah bagi Anak Perempuan

Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

2 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist