• Login
  • Register
Sabtu, 20 Agustus 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Jihad Menurut Ulama KUPI (6)

Berjihad adalah sebagai salah satu cara untuk mengajak mereka dengan sungguh-sungguh agar memahami pesan-pesan yang terungkap atau terkandung di dalam al Qur-an

Redaksi Redaksi
05/08/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
berjihad

berjihad

188
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), Buya Husein Muhammad menjelaskan bahwa dengan begitu perintah berjihad terhadap orang-orang kafir itu tidak dilakukan dengan menghunus pedang.

Akan tetapi, lanjut Buya Husein, mengajak mereka dengan sungguh-sungguh agar memahami pesan-pesan yang terungkap atau terkandung di dalam al-Qur’an.

Buya Husein mengutip pendapat, Jamal al Din al Qasimi, ketika menafsirkan ayat ini, mengatakan :

“Hadapi mereka dengan argumen-argumen rasional, bukti-bukti dan ajak mereka memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah serta kepada kebenaran dengan sungguh-sungguh”. (al-Qasimi, Mahasin al Ta’wil, XII/267).

Dihubungkan dengan QS. an-Nahl ayat 125, tentang dakwah (ajakan kepada Islam), maka, jihad diperintahkan dengan cara-cara hikmah (ilmu pengetahuan, pemikiran filosofis), tuturkata, nasehat, orasi yang baik dan santun serta melalui diskusi atau debat.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Representasi Peran Perempuan dalam Medan Juang di Masa Awal Islam
  • Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah
  • Pandangan Ulama KUPI Tentang Walimatul Ursy (2)
  • Tahukah Kita: Nabi Memanjatkan Doa Baik bagi Non Muslim?

Baca Juga:

Representasi Peran Perempuan dalam Medan Juang di Masa Awal Islam

Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

Pandangan Ulama KUPI Tentang Walimatul Ursy (2)

Tahukah Kita: Nabi Memanjatkan Doa Baik bagi Non Muslim?

Sepanjang sejarah kehidupan Nabi di Makkah, Nabi Saw tidak pernah melakukan perang terhadap orang-orang kafir dan kaum musyrik, meski ayat ini secara eksplisit menyebutkannya.

Terhadap tekanan-tekanan mereka terhadap Nabi saw dan kaum muslimin, beliau justeru mengatakan :

اِصْبِرُوا فَاِنِّى لَمْ أُومَرْ بِالْقِتَالِ

Artinya : “Bersabarlah kalian, karena aku tidak memerintahkah kalian untuk berperang”.

Pada QS. Luqman ayat 15, terdapat juga kata jihad dengan arti bukan perang militeristik (dengan kekuatan senjata atau pedang) ;

وَاِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى اَنْ تُشْرِك بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا. وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوفاً

Artinya : “Dan jika keduanya berjihad terhadapmu agar mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentangnya, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah mereka di dunia dengan ‘ma’ruf’ (kebaikan sesuai tradisi)”. (Rul)

Tags: berjihadBuya Husein MuhammadislamJihadKupimaknaulama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perempuan Indonesia

Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia

19 Agustus 2022
pesan kemerdekaan

Kisah Inak Sahnun dan Pesan Moral Tentang Kemerdekaan

19 Agustus 2022
Ekstremisme Beragama

Upaya-upaya Konkret untuk Mengatasi Ekstremisme Beragama

19 Agustus 2022
Memuliakan Perempuan

Pesan Memuliakan Perempuan dan Anak di Hari Asyura’

19 Agustus 2022
Teologi Maskulin

Hilangnya Tuhan Feminin dan Dominasi Teologi Maskulin

18 Agustus 2022
Pedagang Perempuan

Benarkah Pasar Menjadi Tempat Maksiat Karena Mayoritas Pedagang Perempuan?

18 Agustus 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan dalam Pacaran

    Memaklumi Kekerasan dalam Pacaran Atas Nama Cinta, Patutkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Rahmi Kusbandiyah : Perempuan Merdeka itu Bebas yang Bertanggung Jawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Merdekalah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Upaya-upaya Konkret untuk Mengatasi Ekstremisme Beragama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Syekhul Azhar Ahmad Thayyib: Pelaku Kekerasan Terhadap Perempuan Itu Kurang Akal
  • Perempuan Merdekalah!
  • Belajar dari Film Asa; Merdeka Dari Kekerasan Seksual
  • Nyai Rahmi : KUPI harus Lakukan Terobosan Baru Dalam Berbangsa dan Bernegara
  • Ketika Nawaning Menjadi Tumpuan Harapan Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist