• Login
  • Register
Minggu, 22 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Membangun Kesadaran Peduli Lingkungan Antar Umat Beragama Melalui ‘Ramadhan For Earth’

Agama sebagai salah satu pedoman hidup umat manusia, sejak pewahyuannya telah mengajarkan bagaimana kepedulian terhadap lingkungan menjadi bagian dari keimanan

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
07/04/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Kesadaran Peduli Lingkungan

Kesadaran Peduli Lingkungan

641
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dialog keberagaman menjadi salah satu yang terpenting di tengah keniscayaan beragam ras, suku, dan agama di Indonesia. Tidak hanya tentang bagaimana merespon kehidupan sosial, tetapi sebagai umat manusia, pembicaraan tentang kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi hal yang penting di tengah krisis iklim di bumi ini.

Agama sebagai salah satu pedoman hidup umat manusia, sejak pewahyuannya telah mengajarkan bagaimana kepedulian terhadap lingkungan menjadi bagian dari keimanan. Tokoh agama juga masih dipandang sebagai orang yang masyarakat percayai dalam memberi teladan dan petunjuk menjalani kehidupan.

Melalui Ramadhan For Earth yang diselenggarakan oleh My America Jakarta, United State Embassy, dan Mubadalah.id yang diikuti oleh 9 American Corner di Indonesia. Di mana dalam kegiatan ini menjadi ruang dialog antar umat beragama untuk membangun kesadaran peduli lingkungan. Harapannya akan ada kolaborasi untuk mewujudkannya bersama-sama.

Dengan menghadirkan 4 narasumber yang merepresentasikan umat beragama di Indonesia, kegiatan talkshow yang terselenggara pada hari Rabu, 5 April 2023 ini memberikan banyak pelajaran dan strategi bersama untuk melakukan langkah kecil dalam menjaga bumi.

Seluruh Agama Mengajarkan Pentingnya Menjaga Lingkungan

Pada dasarnya seluruh agama itu telah mengajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan bumi. Sebagaimana ajaran Budha dalam pemaparan Kustiani, Ph.D yang mengajarkan tentang konsep Interconectedness. Yakni sebuah ajaran sebab akibat.

“Interconectedness artinya dengan adanya ini maka muncul itu, dengan tidak adanya ini, maka tidak ada pula lah itu. Hal ini diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Misalnya kalau ada bahan kimia, maka akan ada kerusakan lingkungan. Jika tidak ada kerusakan dari bahan kimia, mungkin bisa direduce”. Ungkap dosen Sekolah Agama Tinggi Buddha Syailendra ini.

Baca Juga:

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Pentingnya Membangun Kesadaran Inklusivitas di Tengah Masyarakat yang Beragam

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Begitu pun dalam agama Katholik, RD. Valerian Karitas atau yang biasa kita panggil Romo Valdi juga mengatakan bahwa dasar utama keterlibatan pelestarian lingkungan, telah tertulis di bagian pertama Alkitab. Di mana dalam Alkitab mengisahkan bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi serta seisinya dalam keadaan yang baik.

Oleh sebab itu, alam, lingkungan, dan dunia seisinya harus kita lindungi karena bagian dari kesetiaan dalam menjaga ciptaan Allah. “Sikap memelihara dan menjaga lingkungan itu adalah sikap iman. Bukan hanya sekedar sikap sosial dan pinggiran dari peribadatan” Ungkap Pastor dari Gembala Umat NTT yang juga merupakan alumni IVLP ini.

Tri Hita Karana dalam Ajaran Hindu

Agama Hindu, sebagaimana yang I Putu Wiraguna sampaikan, juga tidak jauh beda ajarannya dengan agama lainnya. Prinsip interconected juga ada di Bali, di mana mereka menjaga lingkungan sebagai bagian dari ibadah. Selain itu menjadi keyakinan bagi masyarakat yang ada di Bali.

“Tri Hita Karana adalah salah satu konsep yang sangat umum di masyarakat Bali tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Dan salah satu implementasinya dalam sistem sosial antara lain adanya pengaliran sawah melalui sistem Subak” Ungkap founder Five Pillar Experiences ini.

Menurutnya upacara Yadnya sangat berkaitan dengan alam dan menjaga lingkungan. Seperti Tumpek Uduh, Upacara Ulang Tahun, Upacara bagi hewan dan tumbuhan. Ini semua mereka lakukan untuk menanamkan pentingnya saling menjaga antar manusia dengan lingkungan.

Begitupun dalam konsep Banjar di Bali, juga mengajarkan tentang menjaga hubungan antar manusia agar terkoneksi untuk saling menjaga satu sama lainnya.

Tak jauh beda sebagaimana yang telah terungkapkan oleh para aktivis agama lain, dalam ajaran Islam sebagaimana Bella Moulina sampaikan, bahwa pesan dan anjuran menjaga lingkungan ini tersirat dalam Al-Qur’an surat Ar Rum ayat 41-42, yang menjelaskan tentang alam yang disediakan untuk manusia agar bisa kita manfaatkan. Pun peran manusia sebagai khalifah fi al-ardhi juga penting diimplementasikan untuk menjaga bumi dan agar kita tidak merusaknya.

“Menjaga lingkungan bisa kita mulai dengan hal-hal kecil. Misalnya sebagai guru tidak akan memulai pelajaran sampai ruang belajarnya bersih. Kita juga bisa memulainya dengan selalu membawa kantong belanja, dan menyimpan sampah agar tidak membuangnya secara sembarangan.” Jelas pengajar dan penggerak Sahabat Ilmu Jambi ini.

Membangun Sinergi Antar Umat Beragama dalam Menjaga Lingkungan

Dari pemaparan semua pemateri yang merepresentasikan umat beragama tersebut, telah memperkuat dasar dari gerakan menjaga lingkungan sesuai ajaran dan nilai yang sudah ada dalam pedoman agama masing-masing. Selain itu juga teladan dari seluruh leluhur dan pendahulunya.

Hanya saja dalam pengaplikasiannya tentu penerapan nilai ini tidak mudah. Beragam tantangan terkait instan mindset yang dimiliki masyarakat, bisa merusak lahan pertanian dengan penggunaan pupuk pestisida.

Tantangan lainnya seperti egosentris antar umat beragama juga perlu kita upayakan dengan penyadaran bahwa ada satu rumah bersama yang harus kita jaga, kita lindungi, dan kita lestarikan di tengah perbedaan identitas yang ada. Yaitu bumi tempat kita tinggal, berpijak, dan hidup.

Membangun sinergi antar umat beragama melalui dialog dan gerakan bersama ini tentu harus terus menerus kita lakukan, agar tidak ada lagi pengkotak-kotakan dalam upaya pelestarian lingkungan dan penjagaan bumi ini. []

Tags: American CornerbumiKerukunankesadaranLingkunganMy America JakartapeduliRamadhan For Earthumat beragama
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Fiqh Al Usrah

Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

21 Juni 2025
Ekoteologi Kemenag

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

20 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Difabel dan Kekerasan Seksual: Luka yang Sering Tak Dianggap

20 Juni 2025
Revisi Sejarah

Ibnu Khaldun sebagai Kritik atas Revisi Sejarah dan Pengingkaran Perempuan

19 Juni 2025
Greta Thunberg

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

18 Juni 2025
SIS Malaysia

Berproses Bersama SIS Malaysia

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fiqh Al Usrah

    Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Timbal Balik dalam Hubungan Intim Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan
  • Relasi Hubungan Seksual yang Adil bagi Suami Istri
  • Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID