• Login
  • Register
Jumat, 3 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Mengapa Menikahi Perempuan karena 4 Hal?

Mubadalah Mubadalah
10/12/2021
in Buku
0
menikahi Perempuan karena 4 hal

menikahi Perempuan karena 4 hal

348
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sepenggal hadis anjuran menikahi Perempuan karena 4 hal, karena hartanya, kecantikannya, keturunannya dan karena agamanya.” itu cukup masyhur saat kita berbicara dengan tema rumah tangga. Ini menjadi kriteria mendasar sebagai pilar untuk terbangunnya keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Jika dalam hadits tersebut menyertakan juga prihal keturunan, maka itu artinya ia akan menjadi sesuatu yang sangat berpengaruh dalam perjalanan misi esensial rumah tangga itu.

Kendati demikian diperlukan kajian pula soal mengapa atau sejak kapan munculnya dikotomi nasab baik dan buruk jika sejatinya umat manusia berasal dari satu keturunan yaitu Nabi Adam AAS yang disebut sebagai abul basyar (sang bapak manusia/ manusia pertama).

Para ahli hikmah (athibbaa) juga menempatkan bahwa hifzhul nasl (menjaga keturunan) adalah bagian dari tujuan menikah (maqosidun nikah) selain sebgai penyaluran kebutuhan biologis dan memperoleh kenikmatan (nailul ladzah).

Bicara reproduksi adlah begian dari kajian responsif atas munculnya teori genetika itu. Mesti aktivitas reproduksi itu sendiri memang bersifat instingtif untuk kjebanykan makhluk hidup termasuk manusia. Sehingga kajian reproduksi sejatinya bukan persoalan kekinian sebab keberadaannya memang berbarengan dengan wujudnya manusia itu sendiri sebagai potensi yang kodrati.  Akan tetapi ketika kita bawa dalam ranah pemikiran sosial maka kajian reproduksi menjadi kajian yang universal dan menjadi tak berujung untuk didiskusikan.

Kehidupan sebagai sistem besar selalu memperlihatkan beragam fenomena yang terjadi baik dari sisi kemanusiaan itu sendiri maupun dari sisi nilai-nilai kebangsaan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati
  • Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan
  • Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

Baca Juga:

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Kisah Saat Nabi Khidr As Menemui Pelayan Perempuan

Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

Atas berbagai problematika dan fenomena yang terjadi itu, harus kita lihat sebagai persoalan yang tidak saja bersentuhan dengan soal-soal ekonomi, kesetaraan sosial, HAM dan ketimpangan kebijakan lainnya. Namun juga sangat dimungkinkan karena telah bergesernya pola hidup manusia dari konsep dan nilai-nilai dasar kemanusiaan itu sendiri.

Karena itu sangatlah perlu dicarikannya rumusan-rumusan yang bersifat mendasar sebgai upaya pencarian solusi dari akar semua maslah.

Dalam surat al `Araaf ayat 96 dinyatakan bahwa ; “Jika sekirnaya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan  (ayat-ayat Kami) itu. Maka Kami siksa mereka disebebkan perbuatannya.”

“iman” tidak saja diartikan sebagai ideologi ketuhanan tetapi juga sebuah kesadaran penuh atas misi dan tugas kekhilafan manusia untuk mengelola serta membangun tatanan kehidupan ini. Ketika yang terjadi adalah penyimpangan (pendustaan ayat-ayat Tuhan) maka terjadinya pergeseran nilai, rapuhnya tatanan kehidupan adalah sebuah keniscayaan.

Konsep-konsep dasar itu adalah konsep yang bertalian dengan potensi manusia secara kodrati baik yang berhubungan dengan potensi akal (quwwah idrokiyah) potensi emosional (quwwah ghodhbiyah) dan biologis (quwwah syahwiyah). Atas potensi biologis inilah aktifitas reproduksi menjadi sesuatu yang naturalistik dan instingtif.

Selanjutnya kita harus sepakat bahwa kajian reproduksi dengan berbagai aspeksnya adalah bagian dari upaya merumuskan solusi untuk mengurai sebagian dari akar berbagai problematika kehidupan dari rumah tangga menuju rumah bangsa.

Tampakannya kitab Mambaussa`adah hadir untuk itu dengan referensi (mashaadir) dari kajian-kajian terdahulu maupun kekinian. Kupasannya tak terbatas sisi keperempuan secara naluristik, tapi juga dari sisi etika, tuntunan muasyarah suami-istri, konsep-konsep membangun rumah tangga dan tentu saja kesehatan reproduksi (kespro). Semoga berkah untuk semua.[]

 

*Tulisan disadur dari TANASUL Edisi 14, Hal. 11.

Tags: bukukeluargakitabmambaus sa'adahmawadahperempuanrahmahrumah tanggasakinahSAMARASAMAWATanasul
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Women’s March

Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part III-Habis

13 Januari 2023
Dongeng dari Gus Mus

Awas, Manusia! Dongeng dari Gus Mus untuk Gen Alpha

10 Januari 2023
Relasi Mubadalah

Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part II

4 Januari 2023
Relasi Mubadalah

Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I

31 Desember 2022
Ngaji Toleransi

Ngaji Toleransi Bareng Kiai Husein Melalui Buku “Menangkal Siaran Kebencian: Perspektif Islam”

26 Desember 2022
Novel Gadis Kretek

Membaca Novel Gadis Kretek: Butuh Waktu Panjang Memahami Diri sebagai Perempuan

24 Desember 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist