• Login
  • Register
Kamis, 21 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menyentuh Inner Child: Luka Batin Yang Datang Lagi

Menghadapi inner child adalah langkah penting dalam perjalanan menuju pemulihan batin yang lebih baik

Alifah Nurul Fadilah Alifah Nurul Fadilah
14/09/2023
in Personal
0
inner child

inner child

941
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di balik lapisan keberhasilan dan produktivitas seseorang, terkadang tersembunyi sebuah realitas yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Ketika seseorang tampak sukses dari luar, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada “inner child” yang belum tumbuh dan berkembang sepenuhnya. Dalam kasus ini, keberhasilan dan produktivitas tidak selalu menjadi penyembuh bagi luka-luka batin yang masih ada.

Daftar Isi

    • Inner Child: Mengenal Keberadaannya
    • Tampilan Permukaan yang Menipu
  • Baca Juga:
  • Perempuan Bukan Bidadari Surga
  • Ekologi dalam Puisi Rumi
  • Mengapa Konsep Mu’asyarah bil Ma’ruf Menjadi Kunci Penting dalam Relasi Kemanusiaan?
  • Islam dan Keutuhan Martabat Kemanusiaan Perempuan
    • Ketidaknyamanan yang Tiba-tiba
    • Bagaimana Mengatasi Inner Child yang Tidak Berkembang?
    • Menghadapi Kesuksesan dan Inner Child dengan Kesadaran

Inner Child: Mengenal Keberadaannya

Inner child merujuk pada bagian dalam diri kita yang memuat ingatan, emosi, dan pengalaman dari masa kanak-kanak. Ini adalah bagian yang memengaruhi persepsi kita tentang diri kita sendiri, cara kita berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana kita merespons dunia di sekitar kita. Meskipun kita tumbuh dewasa dan mencapai prestasi tertentu, inner child tetap mempengaruhi pandangan kita tentang diri kita dan dunia.

Inner child dapat memuat kenangan manis dan menyenangkan, tetapi juga dapat mengandung pengalaman traumatis atau emosional yang menyakitkan. Dalam beberapa kasus, perasaan-perasaan ini mungkin belum terselesaikan atau dipecahkan, dan hal ini bisa membawa pengaruh yang mendalam dalam kehidupan kita meskipun kita tidak menyadarinya.

Tampilan Permukaan yang Menipu

Orang yang tampak sukses dan sangat produktif mungkin tampak seperti mereka memiliki semuanya di bawah kendali. Namun, apa yang terlihat dari luar tidak selalu mencerminkan perasaan dan pengalaman batin yang sebenarnya. Tekanan sosial untuk menampilkan citra positif dan prestasi dapat membuat seseorang menutupi perasaan yang sebenarnya mereka alami.

Ini adalah fenomena yang dikenal sebagai “denial”. Individu ini mungkin menyangkal adanya masalah atau perasaan negatif dalam diri mereka sendiri, bahkan ketika perasaan-perasaan ini muncul secara tiba-tiba. Penyangkalan ini dapat menjadi alat bertahan yang kuat, tetapi pada saat yang sama, bisa memperdalam jarak antara citra luar dan perasaan dalam.

Baca Juga:

Perempuan Bukan Bidadari Surga

Ekologi dalam Puisi Rumi

Mengapa Konsep Mu’asyarah bil Ma’ruf Menjadi Kunci Penting dalam Relasi Kemanusiaan?

Islam dan Keutuhan Martabat Kemanusiaan Perempuan

Ketidaknyamanan yang Tiba-tiba

Meskipun orang-orang ini terlihat sukses dan berfokus pada tujuan mereka, terkadang inner child yang belum tumbuh ini muncul dalam bentuk perasaan tak nyaman yang tiba-tiba. Misalnya, seseorang mungkin merasa cemas, gelisah, atau sedih tanpa alasan yang jelas. Pemicu-pemicu ini bisa datang dari peristiwa atau situasi yang mendorong inner child untuk muncul ke permukaan.

Ini adalah momen di mana perasaan-perasaan yang telah lama terpendam muncul tanpa izin. Tidak jarang, individu tersebut merasa bingung mengapa mereka merasa seperti ini, karena mereka cenderung mengabaikan atau menyangkal adanya luka-luka batin yang mungkin terjadi di masa lalu.

Bagaimana Mengatasi Inner Child yang Tidak Berkembang?

Penting untuk diingat bahwa melupakan atau menyangkal inner child yang belum tumbuh hanya akan memperpanjang ketidaknyamanan dan konflik batin. Langkah pertama yang penting adalah mengakui keberadaan dan dampak dari inner child tersebut. Pengakuan ini dapat mendorong kita untuk menjalani proses penyembuhan yang lebih mendalam.

Terapi psikologis adalah salah satu alat yang kuat untuk menjelajahi inner child dan memahami perasaan yang muncul. Dalam pengaturan terapi, individu dapat merenungkan tentang pengalaman masa kanak-kanak mereka, mengenali pola pikir atau perilaku yang mungkin berasal dari inner child yang terluka, dan bekerja menuju pemulihan batin yang lebih sehat.

Menghadapi Kesuksesan dan Inner Child dengan Kesadaran

Kesuksesan dan produktivitas dapat menjadi alat yang kuat dalam menutupi luka-luka batin. Namun, pada akhirnya, ketidaknyamanan dan konflik akan muncul pada waktunya. Oleh karena itu, menghadapi inner child dengan kesadaran adalah langkah penting dalam mengatasi perasaan-perasaan yang terpendam.

Ini tidak berarti mengorbankan pencapaian dan produktivitas. Sebaliknya, ini berarti menciptakan ruang untuk merawat dan memahami diri kita sendiri secara mendalam. Kesuksesan sejati bukan hanya tentang pencapaian eksternal, tetapi juga tentang kesehatan dan kesejahteraan batin yang mendalam.

Ketika seseorang tampak sukses dan produktif tetapi merasakan perasaan ketidaknyamanan atau konflik batin yang tiba-tiba, ini mungkin adalah sinyal bahwa inner child yang belum tumbuh membutuhkan perhatian. Menghadapi inner child adalah langkah penting dalam perjalanan menuju pemulihan batin yang lebih baik.

Melalui pengakuan, terapi, dan pemahaman yang mendalam, seseorang dapat menjelajahi perasaan yang muncul dari masa lalu dan merespons mereka dengan cara yang sehat dan konstruktif. Kesuksesan sejati tidak hanya mengacu pada pencapaian eksternal, tetapi juga pada kesejahteraan batin yang membawa kehidupan yang lebih penuh makna dan keseimbangan. []

Tags: Inner ChildJati DiriKajian PsikologiKesehatan MentalmanusiaSelf Love
Alifah Nurul Fadilah

Alifah Nurul Fadilah

saya seorang pembelajar dan pejuang kesetaraan. isu perempuan, hak asasi manusia dan keberagaman adalah minat saya. Ig: @alifadilah_

Terkait Posts

Bidadari Surga

Perempuan Bukan Bidadari Surga

21 September 2023
Anak Perempuan Jawa

Anak Perempuan Jawa: Beban Orang Tua?

20 September 2023
Petugas SPBU Perempuan

Perempuan yang Meringkuk di Balik Regulasi

19 September 2023
Salat Perempuan

Mukenah Bukan Syarat Wajib Salat Perempuan

18 September 2023
Gotong Royong Warga

Gotong Royong: Upaya Membangun Solidaritas dan Kebersamaan Para Warga di Desa

18 September 2023
Alasan bertahan Hidup

Selalu Ada Alasan untuk Bertahan Hidup

16 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bidadari Surga

    Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anak Perempuan Jawa: Beban Orang Tua?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Artificial Intellegence dalam Perspektif Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perspektif Mubadalah: Konsep Jihad bisa Berada di Ranah Publik dan Domestik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam
  • Jihad di Dalam Rumah Tangga Bersifat Resiprokal

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist