• Login
  • Register
Kamis, 10 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Merayakan Kepemimpinan Melalui Rembuk Perempuan We Lead

Sedikit apapun perubahan dan gerakan yang telah kita lakukan, jika itu memberi dampak bagi kemaslahatan orang lain. Tentu perlu kita rayakan sebagai rasa syukur

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
24/05/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Rembuk Perempuan

Rembuk Perempuan

859
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – ‘Kita kuat karena bersama’ kalimat ini bagian dari cara memahami Women Support Women yang digerakkan untuk berjuang di isu perempuan. Dan semangat ini lah yang saya rasakan sepanjang mengikuti kegiatan Rembuk Perempuan ‘Merayakan Kepemimpinan Perempuan’ yang berlangsung sejak tanggal 23 Mei 2023.

Konsorsium We Lead yang Yayasan Hivos dan JASS gerakkan ini diikuti oleh 5 lembaga dampingan. Mereka antara lain FAMM Indonesia, Yayasan Fahmina, Perempuan Mahardika, Rahima, dan Rumah Kitab. Di mana lembaga-lembaga ini telah berhasil menjaring, mengorganisir, dan menguatkan 199 organisasi, komunitas, lembaga pendidikan di 87 Kabupaten/Kota yang tersebar di 20 Provinsi yang berbeda.

Rembuk Perempuan ini lah yang kemudian menjadi momentum di mana perwakilan dari setiap organisasi dan komunitas yang telah We Lead dampingi, dan kuatkan. Kami berkumpul, saling bercerita, berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang berbagai aktivitas dan gerakan yang kami lakukan di wilayah pengabdian masing-masing.

Bekerjasama Saling Menguatkan

Tentu Rembuk Perempuan ini menjadi momentum yang sangat mengharukan setelah 5 tahun bekerjasama saling menguatkan. “5 Tahun bukan waktu yang sebentar, 5 organisasi yang berbeda, 199 organisasi dan komunitas yang tersebar di 87 Kabupaten/Kota di 20 Provinsi, bisa membuat aktivitas bersama, seperti mengadvokasi UU TPKS. Ini merupakan sebuah keberhasilan. Di mana organisasi yang berbeda dapat mendorong isu yang sama”. Ucap Tunggal Pawestri, Direktur Yayasan Hivos.

Saya mendengar ungkapan Mba Tunggal dalam pembukaan tersebut merupakan sebuah apresiasi dari tiap kerja keras antar komunitas. Mereka sudah berupaya untuk saling memahami antar organisasi, dan saling mengerti antar satu dengan lainnya. Kegiatan ini menjadi tempat di mana semua kisah, pengalaman, dan pengetahuan perempuan kita bagikan, dan kita curahkan.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Sebagaimana yang Mba Desti Murdiana sampaikan, Perwakilan Konsorsium We Lead yang juga Direktur JASS menyampaikan “Kita adalah orang yang layak dan harus membagikan pengalaman sebagai sebuah pengetahuan.” Oleh karenanya, para peserta selalu ia beri kesempatan untuk saling bercerita pengalaman dan pengetahuannya sepanjang proses kegiatan berlangsung.

Membangkitkan Semangat Juang Melalui Paduan Suara Dialita

Salah satu hal yang menarik dan mengharukan dalam momentum pembukaan Rembuk Perempuan adalah penampilan Paduan Suara Dialita. Mereka terdiri dari perempuan di atas lima puluh tahun. Paduan Suara Dualita menyanyikan tembang lagu yang para ibu-ibu tersebut nyanyikan tercipta saat mereka berada di penjara dan menjadi tahanan politik masa Orde Baru.

Sepanjang lagu-lagu yang mereka nyanyikan, bulu kuduk saya merinding dan air mata tak terasa jatuh perlahan. Saya tak pernah membayangkan para perempuan korban kejahatan HAM 1965 ini hidup di balik jeruji besi. Padahal hanya karena ingin mereka membela dan menyuarakan suara perempuan.

Lagu demi lagu mereka nyanyikan. Paduan suara yang terdiri dari 10 perempuan lansia ini membangkitkan semangat juang para perempuan yang hadir di ruangan. Tak bisa kita pungkiri, meniti dan memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok marjinal di setiap ruang pengabdian itu tidak lah mudah. Banyak tantangan yang harus kita hadapi. Pun berbagai keyakinan dan keberanian harus terus kita pupuk.

Namun dengan kisah yang tersampaikan oleh perempuan Paduan Suara Dialita yang lahir sejak Desember 2011 itu, membuat saya dan semua yang hadir di Rembuk Perempuan ini terus bersemangat untuk melanjutkan perjuangan di berbagai isu kemanusiaan dan keadilan.

Setiap perjuangan pasti ada harapan. Di mana harapan ini mereka nyanyikan lewat lagu-lagu indah yang mereka nyanyikan dengan penuh asa. Sebagaimana judulnya ‘Salam Harapan.’ Alunan paduan suara pun berlanjut pada sebuah lagu ‘Tetap Senyum Menjelang Fajar. Lagu ini ’karya Ibu Utati dan Ibu Muji. Di mana pada era 65-an mereka berdua Pemerintah Orde Baru tahan di Bukit Duri. Lagu ini mereka nyanyikan setiap kali ada perempuan yang berulang tahun di dalam penjara.

Merayakan Kepemimpinan Perempuan

Sebagaimana tema ‘Rembuk Perempuan’, di kegiatan kali ini, saya benar-benar merasakan nuansa selebrasi atas kerja keras kolektif yang setiap individu lakukan. Di mana yang hadir di satu sisi, dan di sisi lain juga menemukan berbagai strategi dan kekuatan baru untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di kemudian hari.

Sedikit apapun perubahan dan gerakan yang telah kita lakukan, jika itu memberi dampak bagi kemaslahatan orang lain. Tentu perlu kita rayakan sebagai rasa syukur. Begitu pun setiap tantangan yang kita hadapi tak perlu kita ratapi. Melainkan harus kita cari berbagai solusi dan strategi untuk pemecahannya. []

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: DKUPKepemimpinan PerempuanRembug Perempuanulama perempuanWe Lead
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Melawan Perundungan

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

9 Juli 2025
Perempuan Lebih Religius

Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

9 Juli 2025
Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pelecehan Seksual

    Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja
  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID