• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Istri itu Bukan Pembantu Menurut Islam

Mubadalah Mubadalah
16/10/2022
in Kolom
0
istri itu bukan pembantu

istri itu bukan pembantu

960
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saat kita tahu bahwa Rasulullah Saw. sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat perempuan dan saat kita juga tahu bahwa Rasulullah adalah suri tauladan bagi umat manusia maka tidak ada lagi yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga. Dalam Islam, pembantu saja harus dimuliakan, apalagi istri. Istri sudah seharusnya mendapat terhormat, karena istri itu bukan pembantu.

Salah satu hadits Sahih Muslim, dari Aisyah ra. menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. tidak pernah memukul siapapun dengan tangannya, tidak pada perempuan, tidak juga pada pembantu, kecuali dalam perang di jalan Allah. Nabi Saw juga ketika diperlakukan sahabatnya secara buruk tidak pernah membalas, kecuali kalau ada pelanggaran atas kehormatan Allah, maka ia akan membalas atas nama Allah Swt.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa suri tauladan kita, Muhammad Saw sangat menghargai para perempuan, termasuk istri dan pembantunya. Hadits ini juga tidak hanya menunjukkan perlakuan baik terhadap perempuan namun juga ingin menunjukkan bahwa laki-laki itu juga harus sabar, tidak pendendam dan bisa mengontrol emosinya.

Kemudian ada hadits lagi yang menjelaskan untuk tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan. Hadits dari Abdullah bin Zam’ah bahwa Nabi Saw bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya laksana hamba sahaya saja, padahal ia menggaulinya di penghujung hari”. [Sahih Bukhari]. Riwayat lain, “Mengapa seseorang di antara kamu masih saja memukul istrinya laksana hamba sahaya saja, padahal bisa jadi ia kemudian menggaulinya”. [Sahih Bukhari].

Hadits ini juga menunjukkan agar tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan lebih dalam lagi sebenarnya kesan yang ingin disampaikan juga bahwa, “apa kamu tidak malu kalau melakukan kekerasan dan setelah itu menggaulinya”.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Mestinya sangat malu karena hubungan pernikahan yang menjadikan status “suami-istri” bukan hubungan majikan dengan budaknya. Apalagi konteks sekarang konsep budak dengan pembantu sudah jauh berbeda karena saat ini pembantu atau pekerja rumah tangga (PRT) dilindungi oleh undang-undang dan tidak boleh diperlakukan secara tidak adil. Apalagi hubungan suami-istri yang mempunyai banyak ikatan tentu keduanya harus saling menghargai dan melindungi.

Tags: isteri bukan budakkeluargaperan keluargaRelasi suami-isteri
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version