• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Lagu “Dialog Hati”: Ingatkan Betapa Berharganya Diri Sendiri

Lagu ini mengingatkan kita untuk lebih mencintai diri sendiri, mencintai takdir, dan menyadari bahwa kita berharga dan berhak bahagia

Ade Rosi Siti Zakiah Ade Rosi Siti Zakiah
29/01/2024
in Personal
0
Dialog Hati

Dialog Hati

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kehadiran lagu “Dialog Hati” menegaskan pada diri sendiri, bahwa dunia ini tidak seburuk apa yang kita bayangkan. Sesulit apapun jalan yang harus kita lewati, cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah berdialog dengan diri sendiri.  

Mubadalah.id – Beberapa bulan lalu, film “172 Days” menjadi salah satu film yang cukup menarik perhatian publik. Film ini berangkat dari sebuah novel best seller karya Nadzira Shafa yang mengisahkan perjalanan pernikahan dirinya dengan Ameer Azzikra dalam waktu yang cukup singkat.

Salah satu lagu yang menjadi soundtrack film ini berjudul “Dialog Hati” yang dibawakan oleh Nadzira Shafa sendiri. Lagu ini mengingatkan kita untuk lebih mencintai diri sendiri, mencintai takdir, dan menyadari bahwa kita berharga dan berhak bahagia.

Setiap orang pasti pernah mengalami berbagai kesulitan dan tantangan hidup yang pada akhirnya menyebabkan pertentangan batin. Misalnya, ketika berhadapan dengan keputusan sulit, dilema moral, atau perubahan dalam hidup. Hal ini tentu menjadi bagian alami dari pengalaman tiap orang, dan mereka pasti punya cara tersendiri untuk menyelesaikannya.

Nah, dalam artikel kali ini, saya akan mencoba untuk menggali kembali makna yang terkandung dalam lagu “Dialog Hati”. Harapannya semoga bisa menjadi penyemangat, khususnya untuk diri sendiri, dan umumnya untuk temen-temen yang sedang dilema menjalani hidup, atau mungkin kurang mencintai dan menghargai diri sendiri, hehe.

Kehadiran Lagu “Dialog Hati”

Lagu berjudul “Dialog Hati” cukup menyita perhatian para pecinta musik. Pada 23 Juni 2023, lagu yang Nadzira Shafa bawakan ini rilis. Lagu ini mengisahkan tentang perasaan takut, tidak aman, insecure, kehilangan semangat, rasa kecewa pada diri sendiri, dan keraguan terhadap kebahagiaan.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Meskipun liriknya terkesan sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Lirik lagu ini merupakan bagian dari ungkapan hati sang penyanyi, yaitu Nadzira yang merasa terjebak dalam ketakutan tehadap pandangan dan penilaian orang lain. Ia menggambarkan seorang pribadi yang berada dalam fase insecure dengan masa depan.

Melalui lagu ini, Nadzira mengajak para pendengar untuk lebih mencintai diri sendiri. Menurutnya, lagu ini dapat membawa perasaan seseorang yang sedang berusaha sendirian untuk mencari kebahagian. Dan pada akhirnya, setiap orang akan mencoba untuk melawan rasa takut dan mulai mendengarkan suara hatinya.

Nadzira menilai bahwa rasa takut akan pandangan dan penilaian orang lain sering kali menghantui perasaan banyak orang. Ia menciptakan lagu ini agar setiap pendengar dapat merasakan bagaimana perjuangan seseorang untuk menemukan kebahagiaannya sendiri. Dari yang awalnya takut akan masa depan dan dunia, mulai mendengarkan suara hatinya.

Hai, dunia tidak seburuk itu
cobalah untuk mengerti diri sendiri
rasakan hangatnya tubuhmu
hembusan nafas dirimu
dan lihatlah dirimu sungguh berharga

Kehadiran lagu ini menegaskan pada diri sendiri, bahwa dunia ini tidak seburuk apa yang kita bayangkan. Sesulit apapun jalan yang harus kita lewati, cara terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah berdialog dengan diri sendiri.

Kita Berhak Bahagia karena Diri Kita Berharga

Meskipun menceritakan penderitaan, lagu ini memberi pesan positif bahwa dunia tidak sepenuhnya buruk, dan kita perlu mencoba untuk lebih memahami dan menghargai diri sendiri.

Lihatlah dirimu
Kamu berharga untuk dirimu sendiri

Lirik terakhir dari lagu tersebut mengingatkan bahwa diri kita ini berharga. Setiap orang layak dihargai dan memiliki nilai yang tidak dapat diukur dengan materi atau pencapaian semata. Penghargaan terhadap diri sendiri dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional, serta membangun kepercayaan diri.

Maka dari itu, mari mulai menerima diri apa adanya. Setiap orang memiliki kelemahan dan kekurangan. Dengan mengakui dan menerima bagian diri yang tidak sempurna, adalah langkah pertama untuk membangun keberhargaan diri.

Mengakui kekurangan diri bukanlah hal memalukan, dan dengan menerima kekurangan diri, kita akan lebih termotivasi untuk senantiasa berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Kita tidak perlu membandingkan hidup kita dengan orang lain. Karena kebahagiaan kita, adalah tanggung jawab diri kita sendiri, kita tidak perlu menggantungkan kebahagiaan pada orang lain.

Robert Morley pernah mengatakan, bahwa jatuh cinta pada diri sendiri adalah rahasia pertama menuju kebahagiaan. Karena jatuh cinta pada diri sendiri bukanlah egoisme, melainkan fondasi yang kuat untuk menjalani hidup dengan lebih bahagia dan bermakna.

Berdialoglah dengan penuh kasih sayang. Katakan pada diri kita bahwa kita layak mendapatkan cinta dan kebahagiaan. Tetap semangat, dan jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. []

Tags: Jati DiriKesehatan MentalLagu Dialog HatiMental HealthSelf Love
Ade Rosi Siti Zakiah

Ade Rosi Siti Zakiah

Mahasiswi Magister Studi Islam, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini, sedang mengabdi di Pondok Pesantren Imam Ad-Damanhuri, Kota Malang.

Terkait Posts

Kesalingan

Kala Kesalingan Mulai Memudar

13 Juli 2025
Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID