• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Larangan Memukul Istri dalam Hadis Nabi

Nabi Muhammad Saw Peringati Suami yang Suka Memukul Istri

Redaksi Redaksi
09/05/2022
in Hikmah
0
Larangan Memukul Istri dalam Hadis Nabi

Larangan Memukul Istri dalam Hadis Nabi

631
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah memberikan banyak teladan kepada kita seluruh umat Islam, termasuk laki-laki dan perempuan. Salah satu teladan yang Nabi Muhammad Saw praktikkan tidak memukul istrinya. Bahkan dalam Islam ada larangan memukul istri  dalam hadis Nabi. (Baca: Nabi Saw Tegaskan Larangan Memukul Istri, Walaupun Lisannya Kasar)

Larangan Memukul Istri dalam Hadis Nabi

Teladan yang beliau praktikkan itu mengacu pada salah satu hadis dari Shahih Bukhari. (Baca: Abu Syuqqah Hanya Merujuk Hadis Shahih sebagai Dasar Kesetaraan dan Keadilan)

Isi hadis tersebut sebagai berikut, dari Abdullah bin Zam’ah Ra., dari Nabi Muhammad Saw. yang bersabda, “Janganlah seseorang di antara kamu memukul istrinya layaknya memukul hamba sahaya, (padahal) ja menggaulinya di ujung hari.” (Shahih Bukhari). (Baca: Melayani Seks di Atas Punggung Unta)

Hadits ini, menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku 60 Hadis Shahih, lebih tepat sebagai ungkapan sindiran dari Nabi Muhammad Saw kepada laki-laki yang masih saja memukul istri. (Baca: Benarkah Suami Memukul Istri adalah Aib yang Harus Ditutupi?)

Dalam redaksi lain, kata Kang Faqih, riwayat Imam Bukhari (no. hadits: 6042), ungkapan Nabi Muhammad Saw adalah: “Untuk alasan apa kamu masih memukul istrimu, padahal kamu masih menggaulinya?” (Baca: Hubungan Suami-Istri, Bukan Hubungan Majikan-Budak)

Baca Juga:

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Tafsir Sakinah

Benarkah Istri Shalihah Itu yang Patuh Melayani Suami?

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Lebih lanjut, dalam riwayat Imam Abdurrazaq (Mushannaf, no. hadits: 18263), Nabi Muhammad Saw menyatakan, “Tidakkah malu orang yang memukul istrinya di awal hari, lalu menggaulinya di ujung hari?” (Baca: Al-Qur’an dan Cerita Hubungan Seks di Bulan Ramadhan)

“Ini merupakan kritik pedas saat itu kepada para suami yang memukul istri mereka. Hadits ini menegaskan bahwa seharusnya seorang suami yang mencintai istrinya memperlakukannya secara baik, terhormat, dan bermartabat. Memukul adalah merendahkan martabat manusia,” kata Kang Faqih. (Baca: Nabi Muhammad Saw Perintahkan Manusia untuk Tidak Saling Merendahkan)

Sehingga, Kang Faqih menyampaikan, pilihannya adalah kembali pada komitmen berbuat baik (mu’asyarah bil ma’ruf) dengan meninggalkan memukul, atau menyudahi hubungan suami-istri. (Baca: Merebut Tafsir; Pemaksaan Hubungan Seksual)

“Pondasi dalam relasi suami-istri adalah saling hormat satu sama lain, berbuat baik, saling menolong, serta menjauhkan segala tindak kekerasan dan hal-hal lainnya yang membawa kerusakan,” tegasnya. (Baca: Keseimbangan Jadi Prinsip Utama Dalam Bangun Relasi Suami dan Istri)

Selain itu, Kang Faqih mengingatkan, Jika terjadi perbedaan, konflik, atau pelanggaran komitmen (nusyuz), ada banyak jalan untuk menyelesaikannya. Mulailah dengan perkataan yang baik dan persuasif, yang bisa mengurai persoalan. Ucapan dan tindakan yang tegas, mungkin perlu, tetapi bukan pemukulan atau kekerasan. (Baca: Nabi Saw Tegaskan Perempuan Harus Terbebas dari Segala Jenis Kekerasan)

“Pemukulan tidak akan mengembalikan relasi menjadi lebih baik, malah lebih runyam, menimbulkan ketakutan dan kebencian, dan semakin sulit kedua belah pihak untuk dipertemukan,” ucapnya. (Baca: Cara Berdakwah dengan Menebar Kebencian Tidak Dibenarkan Islam)

“Islam adalah agama damai dan sejahtera. Ini harus dirasakan oleh laki-laki dan perempuan. Kalau laki-laki tidak boleh dipukul oleh perempuan, maka begitu pun perempuan tidak boleh dipukul oleh laki-laki. Demi martabat dan harga diri kemanusiaan perempuan,” tukasnya. (Baca: Menghormati Martabat Perempuan adalah Sunah Nabi) (Rul)

Tags: islamistrilaranganmemukul istriNabi Muhammad SAWpemukalanpukulsuami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Wahabi Lingkungan

    Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID