• Login
  • Register
Sabtu, 28 Januari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Puisi

Senandung Risau Untukmu

Ini bukan karena kamu yang semakin tidak bersahabat. Tetapi kamilah yang tidak lagi mengenalimu dari dekat

Helmy Ali Helmy Ali
08/09/2021
in Puisi
0
Risau

Risau

60
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –

Ini bukan karena kamu yang semakin tidak bersahabat
Tetapi kamilah yang tidak lagi mengenalimu dari dekat
Bahkan menempatkmu sebagai budak yang terikat
Maka kami menginjak-injak mu tanpa martabat menggadai mandat

Ini bukan karena kamu yang semakin ganas
Tetapi kami lah yang tidak peka, semakin kehilangan sensitivitas
Bahkan menempatkannu sebagai obyek untuk dieksploitsi mengejar pertumbuhan tanpa batas
Maka kami mengoyak kulitmu, merogoh ke dalam lalu mengisap isi perutmu sampai (nyaris) habis

Keserakahan membuat penglihatan, pendengaran serta hati kami tidak berfungsi
Ini memang adalah penyakit yang ada dalam diri kami
Semakin lama semakin bertambah sehingga menyelimuti lalu meliputi tubuh kami
Maka kami pun tidak terkendali

Keadaan kami seperti orang yang berjalan dalam kegelapan malam pekat
Tidak bisa lagi mengenali tanda-tanda yang rapih tercatat
Tidak mampu membaca tanda-tanda yang terpampang melekat
Mengejar bayang-bayang semu yang tercipta dari khayalan memikat
Menjadikannya sebagai impian sejati yang mengikat

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Menalar Akar, Dampak dan Solidaritas Pangan
  • Memandang Energi Terbarukan dalam Perspektif Islam
  • Membaca Hadis Tanda Akhir Zaman dengan Sudut Pandang Ekologi
  • Pelestarian Tanah dan Pemanfaatan Lahan Dalam Perspektif Islam

Baca Juga:

Menalar Akar, Dampak dan Solidaritas Pangan

Memandang Energi Terbarukan dalam Perspektif Islam

Membaca Hadis Tanda Akhir Zaman dengan Sudut Pandang Ekologi

Pelestarian Tanah dan Pemanfaatan Lahan Dalam Perspektif Islam

Sesekali memang kami berhenti dan terhenyak
ketika terbentur bencana yang datang menimpa silih berganti mengentak
Sayup-sayup ada suara yang mengingatkan tetapi terseret arus kemaruk
Sedangkan yang jernih tenggelam dalam air keruh yang membanjiri menggerutuk

Kini engkau tampak semakin merana
Keseimbanganmu jelas sudah rusak, parah, sehingga semakin labil
Celakanya apa yang terjadi padamu kami jugalah yang menanggung akibatnya
Kini, kamipun mengerang kesakitan, meradang dalam keadaan tidak stabil

Mungkinkah engkau akan membaik
Entahlah, sejauh ini jalan kedepan tampak semakin sulit tak terlacak
Sementara kami dilanda kebimbangan dan kecemasan yang mencekik
Diantara tekad berjalan terus ke depan dipandu keserakahan atau berhenti (menganggapmu budak) dan berbalik mengikuti iramamu dengan niat baik

Inilah senandung risauku untukmu

Bintaro, 6 September 2021

Tags: Alam SemestaBencana AlamLingkunganPuisiSastra
Helmy Ali

Helmy Ali

Terkait Posts

Makna Taat, Khidmah, dan Barakah

Puisi Doa

27 Oktober 2022
puisi hari raya

Puisi Hari Raya yang Sufistik

1 Mei 2022
Sabar

Ngaji Rasa tentang Makna Sabar

8 November 2021
Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

Senandung Puisi Rindu Untuk Sang Nabi

19 Oktober 2021
Rumi

Ngaji Rumi: Gahazal 44, Doa yang Diajarkan Rumi

1 Oktober 2021
Bersyukurlah menjadi santri

Puisi Nyai Badriyah: “Bersyukurlah Menjadi Santri”

20 September 2021
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fatwa KUPI

    Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Atensi Pesantren Menjawab Isu Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konco Wingking Dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Hal yang Perlu Ditegaskan Ketika Perempuan Aktif di Ruang Publik
  • Content Creator atau Ngemis Online?
  • 5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah
  • Menanti Hasil Fatwa KUPI dari Kokohnya Bangunan Epistemologi Part II-Habis
  • Terminologi Mubadalah Berguna Untuk Gagasan Relasi Kerjasama

Komentar Terbaru

  • Menjauhi Sikap Tajassus Menjadi Resolusi di 2023 - NUTIZEN pada (Masih) Perlukah Menyusun Resolusi Menyambut Tahun Baru?
  • Pasangan Hidup adalah Sahabat pada Suami Istri Perlu Saling Merawat Tujuan Kemaslahatan Pernikahan
  • Tanda Berakhirnya Malam pada Relasi Kesalingan Guru dan Murid untuk Keberkahan Ilmu
  • Tujuan Etika Menurut Socrates - NUTIZEN pada Menerapkan Etika Toleransi saat Bermoda Transportasi Umum
  • Film Yuni Bentuk Perlawanan untuk Masyarakat Patriarki pada Membincang Perkawinan Anak dan Sekian Hal yang Menyertai
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist