• Login
  • Register
Senin, 20 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Trend Tas Spunbond, Menyelamatkan Lingkungan atau Peluang Bisnis yang Menggiurkan?

Pemakaian tas spunbond dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat berbelanja memang memberi dampak yang baik bagi lingkungan

Belva Rosidea Belva Rosidea
03/07/2022
in Publik
0
Menyelamatkan Lingkungan

Menyelamatkan Lingkungan

463
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belakangan ini kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan semakin meningkat seiring berbagai kampanye menyelamatkan lingkungan yang gencar tersuarakan oleh aktivis lingkungan, maupun pihak berwenang. Sustainable lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan menjadi trend tersendiri dalam berbagai sektor, termasuk dalam hal jual beli.

Kegiatan jual beli erat kaitannya dengan kemasan plastik maupun kantong plastik sebagai tas belanja, namun setelah edukasi mengenai bahaya sampah plastik semakin merata di seluruh kalangan masyarakat, berbagai pelaku bisnis mulai dari pertokoan, swalayan, minimarket, dll, tidak lagi menyediakan kantong plastik sebagai tas belanjaan untuk pembeli.

Sampah plastik memanglah perkara yang cukup serius, menurut Petungsewu Wildlife Education Center, jumlah sampah yang Indonesia hasilkan mencapai 11,330 ton per hari, dengan asumsi setiap orang menghasilkan sampah sebesar 0.050 Kg per hari. Jika jumlah sampah itu kita akumulasikan dalam waktu satu tahun saja, maka penghasilan sampah mencapai 4.078.800 ton.

Daftar Isi

    • Problem Sampah Plastik
  • Baca Juga:
  • Menjamin Hak Masyarakat Untuk Mewujudkan Udara Bersih
  • Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Perspektif Islam
  • Anak Muda Dalam Menghadapi Permasalahan Ekologi
  • Inspirasi Pesantren Hijau di Pesantren Mahasina
    • Inovasi Tas Spunbond sebagai Tas Ramah Lingkungan
    • Tiga Langkah Perawatan Tas Spunbond

Problem Sampah Plastik

Penggunaan kantong plastik sebagai tas belanjaan dianggap tidak ramah lingkungan karena material plastik yang tidak awet dan mudah sobek menyebabkan kantong plastik hanya dapat digunakan sekali pakai, sehingga menyebabkan penumpukan sampah plastik dimana-mana, terlebih proses penguraian sampah plastik yang memerlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun.

Masyarakat sebagai pembeli harapannya membawa tas belanjaan sendiri. Namun jika terpaksa lupa atau tidak tahu, para pedagang gencar menawarkan alternatif tas spunbond yang turut menjadi barang dagangannya. “maaf, kami sudah tidak menyediakan kantong plastik, mau tas spunbond nya kak?”, adalah kalimat yang seringkali kita dengar saat akhir proses transaksi belanja. Untuk pembeli dengan jumlah belanjaan banyak dan tidak membawa kantong belanjaan sendiri, bukankah tidak ada pilihan selain mengambil penawaran tersebut?

Baca Juga:

Menjamin Hak Masyarakat Untuk Mewujudkan Udara Bersih

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Perspektif Islam

Anak Muda Dalam Menghadapi Permasalahan Ekologi

Inspirasi Pesantren Hijau di Pesantren Mahasina

Beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai meninggalkan paper bag karena beberapa kontroversi. Paper bag yang awalnya dianggap ramah lingkungan karena terbuat dari material non-plastik yang lebih mudah terurai. Namun penggunaan kertas yang semakin meningkat juga seiring dengan jumlah penebangan pohon sebagai bahan baku pembuatan kertas. Terlebih kualitas paper bag yang seringkali kita pakai, tidak lebih kuat dari material plastik menyebabkan paper bag terlalu mudah robek, tidak tahan air, dan kerap hanya dapat kita gunakan sekali pakai.

Inovasi Tas Spunbond sebagai Tas Ramah Lingkungan

Alhasil, munculah inovasi tas spunbond sebagai tas ramah lingkungan yang lebih awet dan dapat digunakan untuk pemakaian berkali-kali. Tas spunbond merupakan tas yang terbuat dari kain sintetis yang terbuat dari bahan polypropylene dengan serat panjang yang terikat dan tersusun kuat melalui proses kimiawi. Tas spunbond merupakan bahan ramah lingkungan karena sangat mudah untuk terdaur ulang dan bisa terurai oleh bakteri saat kita buang ke alam.

Pemakaian tas spunbond dalam kehidupan sehari-hari, khususnya saat berbelanja memang memberi dampak yang baik bagi lingkungan, jika kita ikuti kesadaran dari masyarakat agar tidak lupa membawanya dari rumah dan memanfaatkan yang sudah ada. Jika tidak, tentu akan menambah pengeluaran untuk sekedar membeli tas spunbond tiap kali berbelanja, apalagi jika jumlah belanjaan yang terbeli cukup banyak.

Rata-rata harga satu tas spunbond sekitar 3000 rupiah, maka berapa rupiah tambahan yang kita perlukan untuk mengemas seluruh belanjaan? Dampak lain dari semakin seringnya membeli tas spunbond, adalah terjadi penumpukan di rumah. Apalagi jika penyimpanannya kurang benar maka tumpukan tas spunbond akan mudah rusak dan menganggu pemandangan.

Tiga Langkah Perawatan Tas Spunbond

Untuk itu perlu kiranya kita mengetahui cara perawatan tas spunbond agar awet dan dapat kita gunakan berkali-kali. Menurut Fitnline, berikut beberapa cara perawatan tas spunbond:

Pertama, tas spunbond yang kotor dapat kita cuci. Untuk itu cuci tas spunbond dengan air hangat agar kualitas kainnya tetap halus dan tidak cepat rusak. Usahakan untuk menggunakan sabun cuci berbahan lembut atau shampo untuk mengangkat noda yang menempel pada tas. Jika ada noda yang cukup membandel dan sukar kita hilangkan, cukup sikat secara perlahan saja. Jangan sampai menyikat terlalu kasar karena bisa membuat serat kain cepat rusak.

Kedua, keringkan tas kain spunbond dengan cara kita angin – anginkan di tempat yang teduh. Jangan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung karena bisa membuat kain cepat rusak. Jika sudah cukup kering , tas dapat kita lipat dan tersimpan di tempat yang kering agar tidak cepat berjamur

Ketiga, untuk merapikan tas spunbond yang terkesan kusut, semprotkan sedikit air pada bagian permukaannya. Lalu letakkan sehelai alas kain di atasnya untuk kemudian baru kita setrika.

Tas spunbond memang inovasi ramah lingkungan, namun jika pengaplikasiannya tidak kita ikuti kesadaran dari kita, justru menimbulkan pengeluaran yang sia-sia. Yuk, budayakan membawa tas belanja dari rumah. []

Tags: Keadilan EkologisKeberlanjutan LingkunganKerusakan AlamMenyelamatkan Lingkungan
Belva Rosidea

Belva Rosidea

Co-Ass, RSGM Faculty of Dentistry Jember University

Terkait Posts

Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Perempuan Harus Berpolitik

Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

19 Maret 2023
Pembahasan Childfree

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

18 Maret 2023
Bimbingan Skripsi, Kekerasan Seksual

Panduan Bimbingan Skripsi Aman dari Kekerasan Seksual

17 Maret 2023
Kekerasan Simbolik

Bibit Kekerasan Simbolik di Lembaga Pendidikan

16 Maret 2023
Berbuat Baik pada Non Muslim

Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim

16 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rethink Sampah

    Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Tujuan Perkawinan Dalam Al-Qur’an
  • Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu
  • Meminang Siti Khadijah Bint Khwailid

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist