• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

5 Cara Menghadapi Problematika Remaja dalam Keluarga

Label remaja malas, manja, tidak menurut, jelas sangat memengaruhi emosi dan mental mereka. Tidak banyak orang tua yang memahami bahwa pada saat seperti itu, remaja tengah membutuhkan perhatian, membutuhkan orang yang bisa menjadi ruang bagi keluh kesah mereka

Zahra Amin Zahra Amin
09/06/2022
in Keluarga
0
Cara Menghadapi Problematika Remaja

Cara Menghadapi Problematika Remaja

151
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pekan kemarin, saya mendampingi anak sulung daftar ke salah satu madrasah tsanawiyah negeri di Kabupaten Cirebon. Kami memenuhi serangkaian administrasi, dan menerima jadwal test ujian masuk.  Begitu selesai kami segera pulang, dan menyepakati di jadwal yang tertera akan kembali datang ke sekolah untuk mengikuti test ujian masuk. Seperti biasa, perdebatan kecil tak terelakkan di antara kami. Emosinya kadang meledak-ledak tak terkendali. Sebagai seorang ibu, mau tak mau saya harus belajar beradaptasi bagaimana menghadapi problematika remaja dalam keluarga.

Berapa hari kemudian, jadwal yang telah kami sepakati mundur dari rencana, karena menstruasi yang lebih dulu menyapanya. Anakku mengaku gugup, takut tak lulus, dan tidak diterima masuk sekolah impiannya itu. Saya hanya berusaha menenangkan dan meyakinkan, tak apa masih ada sisa jadwal test yang masih bisa diikuti. Ya, lagi-lagi sebagai seorang ibu ternyata tak cukup waktu sekian tahun menemani tumbuh kembang anak, dari kehamilan dan kelahiran, saya tetap saja gagap ketika menghadapi problematika remaja dalam keluarga.

Perubahan-perubahan itu, sebagaimana yang saya lihat, hampir selalu menjadi problem internal kaum remaja yang tidak banyak diketahui orang. Ada ketakutan, kecemasan, keresahan, dan lain sebagainya yang menghinggapi mereka. Dalam banyak kasus, problem internal ini menyebabkan mereka menjadi ingin tidur saja, atau malas-malasan saja. Sangat disayangkan bahwa perilaku mereka justru sering disalahpahami oleh orang-orang disekitarnya, terutama orangtuanya.

Label remaja malas, manja, tidak menurut, jelas sangat memengaruhi emosi dan mental mereka. Tidak banyak orang tua yang memahami bahwa pada saat seperti itu, remaja tengah membutuhkan perhatian, membutuhkan orang yang bisa menjadi ruang bagi keluh kesah mereka. Karena mereka butuh dipahami, terutama oleh orangtuanya, bukan dimarahi dan disalahkan.

Tetapi, berapa banyak orang tua yang mempunyai pengetahuan bagaimana menghadapi problematika remaja dalam keluarga. Bahkan yang terjadi dalam realitas kita menunjukkan bahwa mereka juga tidak memahami apa yang ada dalam organ dan fungsi reproduksinya sendiri. Inilah problem relasi remaja dan orang tua yang masih terus berlangsung selama ini.

Maka, ketika orang tua tidak memahami problem tersebut, dan ketika orang tua tidak bisa menjadi tempat mengadu, menumpahkan keresahan, dan kesulitan anak-anaknya, mereka lalu mencari pelarian ke ruang dan waktu yang lain. Itulah sebabnya mengapa kita sering menemukan remaja lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada bersama orang tua atau keluarganya di rumah.

Baca Juga:

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

Daftar Isi

  • Bagaimana cara menghadapi problematika remaja dalam keluarga?

Bagaimana cara menghadapi problematika remaja dalam keluarga?

Untuk menjawab persoalan tersebut, ada lima cara untuk menghadapi problematika remaja dalam keluarga. Pertama, memberikan informasi yang benar kepada mereka sehubungan dengan proses-proses perubahan yang sedang terjadi pada tubuh dan emosi mereka. Untuk hal ini, maka diperlukan pengetahuan yang cukup bagi orang tua untuk dapat memahami fungsi-fungsi reproduksi dan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas mereka, serta ada keterbukaan untuk membicarakannya.

Kedua, memberikan penghargaan, karena mereka merasa sudah bukan anak-anak lagi. Karena mereka mampu berpikir dan mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Hal yang diperlukan oleh orang tua adalah memberikan arah bagi kecenderungan-kecenderungan positif mereka dengan argumen-argumen yang dapat dipahami.

Ketiga, memberikan perhatian yang sungguh-sungguh bukan memanjakannya, karena mereka tengah mengalami perubahan-perubahan transisional pada aspek emosi yang telah mereka sadari. Pada sisi lain, mereka juga tengah mencari kepribadian atas diri mereka sendiri. Hal yang diperlukan dalam hal ini adalah komunikasi yang baik dan terbuka dengan mereka, tidak melayaninya dengan cara-cara emosional.

Keempat, memberikan pendampingan dan contoh yang mampu memberikan keteladanan kepada mereka. Keteladanan merupakan cara paling efektif dari orang tua terhadap anaknya. Kelima, menciptakan ruang-ruang keluarga yang familiar (dekat dan akrab, tidak jauh dan menjauhi), ramah (tidak keras, tidak menyudutkan), dan ruang religius. Religiusitas tidak hanya dibatasi pada aktivitas-aktivitas keagamaan personal atau ritual semata. Tetapi juga relasi-relasi antar personal di bawah kerangka kemanusiaan secara etika, sosial dan akhlakul karimah.

Demikian lima cara menghadapi problematika remaja dalam keluarga yang saya baca dari buku “Islam: Agama Ramah Perempuan” yang ditulis secara lugas dan jelas oleh KH Husein Muhammad. Akhirnya berkat saling pengertian yang baik, dan kerjasama yang apik antara saya dan anakku, hari ini kami berhasil menyelesaikan ujian test masuk sekolah dengan lancar tanpa kendala. Sebab keberhasilan seorang anak, adalah buah ketekunan dan kesabaran orang tua ketika mendampingi setiap proses kehidupan anak-anaknya. []

Tags: ayahHak Kesehatan Reproduksi RemajaIbukeluargaorang tuaparenting
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022
kekerasan fisik pada anak

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

24 Juni 2022
Perempuan Bekerja

Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

24 Juni 2022
Hikmah bagi Pasangan Suami Istri

Tiga Hikmah bagi Pasangan Suami Istri Pasca Pandemi Covid-19

22 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kecantikan Perempuan

    Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya
  • 3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist