• Login
  • Register
Selasa, 17 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Lebih Dekat Siti Walidah Ahmad Dahlan

Siti Walidah dididik ilmu-ilmu agama oleh ayah dan ibunya. Manakala dipandang dewasa, ia dinikahkan dengan Ahmad Dahlan, seorang pemuda yang terkenal pintar dan cerdas.

Redaksi Redaksi
16/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Siti Walidah

Siti Walidah

637
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Siti Walidah lahir pada 3 Januari 1872, di Kauman, Yogyakarta. Ayahnya, Muhammad Fadhil Kamaludiningrat, adalah seorang kiai dan ulama di daerahnya, dan masih kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan diangkat menjadi penghulu di Keraton.

Siti Walidah dididik ilmu-ilmu agama oleh ayah dan ibunya. Manakala dipandang dewasa, ia dinikahkan dengan Ahmad Dahlan, seorang pemuda yang terkenal pintar dan cerdas.

Ahmad Dahlan adalah pemuda yang masih kerabat dengan dirinya. Ini berlangsung pada 1889 M. Setelah perkawinan ini, namanya lebih terkenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan.

Nyai Ahmad Dahlan bersama suaminya mendirikan Sopo Tresno pada 1914, atau dua tahun setelah pendirian Organisasi Muhammadiyah. Sopo Tresno bermakna “siapa senang”. Ia adalah semacam kelompok diskusi untuk mendalami makna al-Qur’an, terutama ayat-ayat tentang perempuan.

Selain itu, Sopo Tresno juga menjadi wadah bagi kaum perempuan untuk belajar membaca dan menulis, serta mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Organisasi Sopo Tresno menarik perhatian kaum perempuan Saat itu. Banyak perempuan bergabung dan mengikuti pengajian serta aktivitas yang ia selenggarakan. Perkembangan organisasi perempuan ini luas. Anggotanya semakin besar.

Maka, dalam suatu pertemuan, ada ide untuk mengganti namanya menjadi “Aisyiyah”, mengambil nama dari istri Nabi Saw., Aisyah, yang terkenal cerdas, pintar, ahli hadis sekaligus aktivis sosial-politik. Organisasi ini secara resmi berdiri pada 22 April 1917. Nyai Ahmad Dahlan menjadi sebagai pemimpinnya.

Memperjuangkan Kesetaraan Gender

Seiring berjalannya waktu, organisasi Aisyiyah kemudian bergabung dan menjadi bagian dari organisasi Muhammadiyah yang KH. Ahmad Dahlan bentuk pada 1912. Aktivitas Aisyiyah fokus pada penguatan pendidikan kaum perempuan sekaligus memperjuangkan kesetaraan hak-hak perempuan.

Maka, sejak saat itu, berdirilah sekolah-sekolah khusus perempuan di bawah naungan Aisyiyah. Nyai Ahmad Dahlan memimpin gerakan ini. Ia tidak setuju dengan konsep patriarki dan menilai seorang istri ialah mitra bagi suaminya. Nyai Ahmad Dahlan juga menentang praktik kawin paksa.

Sejalan dengan gerakan organisasi Muhammadiyah yang semakin besar dan berpengaruh luas serta berskala nasional, organisasi Aisyiyah juga berkembang ke seluruh daerah Indonesia. []

Tags: dekatmengenalSiti Walidah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kekerasan Perempuan yang

Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan

17 Juni 2025
Hajar dan Sarah

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

16 Juni 2025
Rumah Tangga yang

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

16 Juni 2025
Kehidupan Rumah Tangga

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

16 Juni 2025
Tanggung Jawab Perkawinan

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

15 Juni 2025
Suami

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

14 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kesalehan Perempuan

    Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Perkosaan Massal Mei 1998 itu Nyata !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat lebih Dekat Tradisi Sasi: Kearifan Lokal yang Melestarikan Laut Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tambang Nikel dan Masa Depan yang Terancam di Raja Ampat
  • Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?
  • Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Multitasking itu Keren? Mitos Melelahkan yang Membebani Ibu Rumah Tangga
  • Melihat lebih Dekat Tradisi Sasi: Kearifan Lokal yang Melestarikan Laut Raja Ampat

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID