• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

Sepanjang perjalanan, sambil saya menyetir mobil, banyak hal yang Buya sampaikan terkait Mubadalah sebagai perspektif dan gerakan. Lalu kedua Mubadalah.id sebagai media

Zahra Amin Zahra Amin
01/02/2023
in Personal
0
Wasiat Buya Husein

Wasiat Buya Husein

623
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mendadak pekan kemarin, Yayasan Fahmina mengundang saya dan teman-teman mubadalah.id untuk membincang terkait pengelolaan dan manajemen lembaga agar berjalan dinamis. Di tengah perjalanan menuju Kota Cirebon, bendahara Yayasan Pak Satori berkabar jika Buya Husein akan terlambat datang, karena hendak berangkat masih belum menemukan supir yang akan mengantarkan beliau.

Lalu saya merespon kabar tersebut, dan berinsiatif untuk menjemput Buya ke Arjawinangun. Tak saya sangka, dalam pertemuan dan perjalanan ini, saya mampu mematri wasiat Buya Husein Muhammad. Karena kebetulan saya lewat jalan tol Palimanan, untuk menghindari kemacetan Kota Cirebon di jam-jam sibuk. Pesan pun tersampaikan, akhirnya saya melajukan kendaraan dan mampir ke kediaman Buya untuk menjemput beliau, dan berangkat bersama ke kantor Yayasan Fahmina di Majasem Kota Cirebon.

Sepanjang perjalanan, sambil saya menyetir mobil, banyak hal yang Buya sampaikan terkait Mubadalah sebagai perspektif dan gerakan. Lalu kedua Mubadalah.id sebagai media. Di mana Buya mengapresiasi apa yang sudah Dr. Faqihuddin Abdul Kodir rintis sebagai penggagas konsep mubadalah, dan pendiri Mubadalah.id. “Sudah saatnya Mubadalah itu terkenal di tingkat global, sejajar dengan pemikiran feminisme lainnya. Karena mubadalah punya karakter yang khas berbasis Al Qur’an, Hadits, dan turats, kitab-kitab klasik para ulama terdahulu.” Ujar Buya.

Saya menimpali pernyataan Buya tersebut dengan antusias, dan optimis dengan Jaringan KUPI yang menjadi basis dari gerakan Mubadalah ini.

Wasiat Buya Husein

Sesampai di kantor Fahmina, Bang Dul sudah menunggu kami di ruangan. Kami langsung duduk bersama di ruangan itu. Buya kembali menyampaikan banyak hal pada kami. Bagaimana agar dalam mengemban amanah mengelola media Mubadalah.id kami merasa nyaman, dan bisa menikmati setiap proses belajarnya. Saya mencatat penjelasan itu sebagai wasiat Buya Husein.

Ada tiga hal kata beliau yang menjamin keberlangsungan lembaga. Pertama, khidmah atau melayani atas nama kemanusiaan. Al-khidmah tatarattabu fieha al-barākah, wal kasbu yatarattabu fiehi al-ujrah (khidmah itu konsekuensinya adalah berkah, sedangkan bekerja konsekuensinya adalah gaji).

Baca Juga:

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

Kedua, istiqamah atau konsisten dengan apa yang kita lakukan. Hal ini sebagaimana pesan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam saat sahabatnya bertanya tentang satu amalan penting dalam Islam. Beliau dalam hadistnya berpesan kepada sahabatnya itu untuk beriman dan Istiqamah.

“Dari Abu Amr ada yang menyebutkan Abu Amrah Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi Radhiyallahu Anhu berkata. Saya berkata, “Ya Rasulullah katakanlah kepadaku ucapan dalam Islam, yang saya tidak akan menanyakannya kepada seorang pun kecuali kepadamu. “Rasulullah menjawab,” Katakanlah! Saya beriman kemudian istiqamahlah.” (Riwayat Muslim).

Ikhlas dan Tidak Flexing

Ketiga, ikhlas dengan segala hal yang kita lakukan. Tidak berharap apapun, tetapi yakin bahwa setiap hal baik akan selalu kembali pada diri kita. Jika pun tak sekarang, atau tidak di masa sekarang, kelak anak cucu kita yang akan memperolehnya. Ikhlas adalah salah satu dari amalan hati dan merupakan ujung tombak dari amalan hati. Karena, suatu amalan tidak akan diterima kecuali dengan ikhlas. Dengan demikian, dapat kita katakan, ikhlas tempatnya ada di hati.

Amalan yang ikhlas tidak bercampur dengan suatu hal yang dapat menodainya. Ada berbagai bentuk noda-noda yang dimaksud. Di antaranya, hasrat hawa nafsu, hasrat terhadap harta, uang, dan kedudukan.

Lalu ada pula menginginkan popularitas, citra yang baik di mata orang lain, pujian orang lain, hasrat menyenangkan orang lain, memuji orang lain. Atau bahkan hasrat menghilangkan kebencian yang terpendam, merespons kecemburuan yang tersembunyi, menanggapi kesombongan orang lain, dan berbagai bentuk ketidakmurnian lainnya.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agama. Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.’

Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku takut akan azab yang akan ditimpakan pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.’ Katakanlah, ‘Hanya kepada Allah aku menyembah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.'” (QS Az-Zumar ayat 11-14)

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal perbuatan kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i)

Sebagai tambahan, Buya juga menegaskan agar kita tidak menunjukkan sikap berlebih-lebihan. Istilah zaman now flexing. Pamer kemewahan di media sosial. Tentu kami bersyukur sebagai orang tua Buya selalu mengingatkan kami, orang muda yang memang kerap lupa diri. []

Tags: husein muhammadJaringan KUPIMubadalahWasiatYayasan Fahmina
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID